ERAMADANI.COM, AMLAPURA – Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengunjungi Posko Gugus Tugas Gotong Royong Pencegahan Covid-19 yang ada di Kecamatan Abang, pada Jumat (24/04/2020) pekan lalu.
Artha Dipa mengatakan bahwa kunjungan ini dalam rangka memantau langsung kondisi masyarakat, sekaligus untuk memberikan dukungan moril dan materil kepada para petugas posko .
Kehadiran Wabup Artha Dipa juga mengajak Ketua DPRD Kabupaten Karangasem I Gede Dana dan didampingi Kabag Umum, perwakilan dari Dinas Kesehatan dan perwakilan dari BPBD.
Kunjungan Pertama, Wabup Artha Dipa menuju Posko satuan tugas gotong royong pencegahan covid 19 desa adat Datah, desa Datah kecamatan Abang.
Wabup Artha Dipa memberikan bantuan paket sembako dan masker kepada posko Satgas Datah dan keluarga yang terdampak langsung karena Covid-19.
Penyerahan secara simbolis diterima oleh Keliang Adat Desa Datah Wayan Gede Surya Kusuma , Ketua Satgas Gotong Royong Desa Adat Datah I Gede Dateng Atmaja dan Perebekel Datah I Gede Arta.
Usai menyerahkan paket sembako, Wabup Artha Dipa menyebutkan, sesuai laporan yang diterima, ada 7 kasus dikonfirmasi positif Covid di Kabupaten Karangasem. “Rata-rata bisa kembali sehat. Kita harus yakin itu,” imbuhnya.
Artha Dipa menambahkan, saat ini, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) sudah hampir 900 orang yang datang. Beberapa diantaranya telah dikarantina di Hotel Villa Taman Surgawi sebanyak 59 orang, di hotel Rama 21 orang, di Hotel Nirwana 27 orang dan di Hotel Puri Bagus 49 orang.
“Semua PMI dalam keadaan sehat. Jangan mengucilkan para PMI ataupun keluarganya. Hanya saja yang dikarantina bukan berarti tidak sehat, namun mereka harus mengikuti dan mentaati protokol kesehatan penanggulangan penyebaran covid-19,” kata Artha Dipa.
Kenali Proses Somia Bhuta
Menurut Wabup Artha Dipa, sebagai umat Hindu yang ada di Bali, saat ini Covid-19 sama halnya Bhuta Kala mesti dikembalikan ke jati dirinya untuk proses somia bhuta.
Nyomia semua unsur Bhuta Kala sampai pada tingkatan Panca Maha Bhuta pada hakekatnya adalah Nyomia segenap semesta alam. Nyomia artinya membuat tenang, senang dan bahagia, bukan mengusir apalagi membunuh.
Kekuatan alam yang bahagia itulah disebut Somia. Saat ini manusia harus senantiasa mawas diri terhadap apa yang sudah dilakukannya terhadap alam. Hendaknya manusia belajar dari para leluhur yang tidak mementingkan diri sendiri, tapi juga merawat alam dengan benar.
Para leluhur sangat memahami karakter alam dengan baik. sesungguhnya para leluhur mengajarkan bahwa apapun Sasih-nya, manusia harus baik dengan alam.
“Jangan ada kata-kata kita berperang dengan Covid. Sekarang kan alam kita ‘banyak yang tidak harmonis lagi’ karena kemajuan fisik, sehingga banyak berpengaruh kepada fenomena wabah penyakit,” ujarnya.
Artha Dipa menambahkan, menurut beberapa sastra, virus atau gering ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Hal terbijak saat ini yang kita lakukan bukanlah merasa takut atau panik berlebihan, tetapi melakukan langkah pencegahan.
Kalau di Bali, selain tetap mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat, kita juga percaya dengan melaksanakan berbagai upacara atau ritual Nyomia, maka “Wabah” ini dapat segera berlalu.
“Hal yang sama juga perlu saya ingatkan khususnya kepada warga datah, batasi keluar rumah jika tanpa adanya keperluan mendesak. Berpartisipasi aktif mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19, selalu bersikap tenang, dan waspada,” ujar Artha Dipa.
Berikan Bantuan saat Kunjungan di Kecamatan
Kunjungan kedua, Wabup Artha Dipa lanjut ke posko terpadu penanggulangan covid 19 Desa Purwakerti. Artha Dipa secara pribadi menyerahkan bantuan berupa dana tunai dan menyerahkan bantuan 280 masker dari pemerintah provinsi Dinas PMA (Dinas Pemajuan Masyarakat Adat) yang diterima oleh I Wayan Sukana Bendesa Desa Adat Tukad Besi.
Artha Dipa dihadapan para petugas posko mengatakan,tidak bosan Pemerintah menghimbau masyarakat tanpa terkecuali mengindahkan peraturan dari Surat Edaran Gubernur Bali, Bupati Karangasem ataupun dari Majelis Desa Adat.
Menghindari keramaian dan menjaga jarak berinteraksi antar sesama minimal jarak satu meter. Tetap beribadah dari rumah saja, jaga kebersihan lingkungan, meningkatkan perilaku hidup bersih melalui cuci tangan sebelum/sesudah beraktifitas.
Jangan lupa menggunakan masker jika batuk, pilek/flu, dan saat berada di area infeksius (rumah sakit atau saat di keramaian).
Hal lainnya yang juga harus dilakukan satgas desa bersama masyarakat adalah turut memantau lingkungan sekitar terhadap orang yang mengalami demam, batuk, sesak nafas, dan yang ada riwayat kembali dari negara endemis.
Termasuk, mematuhi Undang Undang dengan tidak menyebarkan berita hoax, tidak menimbun dan atau menaikkan harga bahan pokok dan barang penting seperti masker, hand sanitizer dan lain-lain.
“Mari awali dari rumah mensosialisasi kepada anak, istri dan saudara kita lalu lingkungan, guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 mengintai keluarga kita,” ujarnya.
Demikian juga harapan kepada Satgas Desa, bersama membentengi daerahnya, memantau dan melaporkan bila mana ada saudara yang baru pulang dari luar daerah. Bantu mereka cek kesehatan ke Puskesmas atau RSUD untuk memastikan kesehatan tidak terinfeksi wabah virus corona.
Jikalau pun medis nyatakan sehat, warga yang baru palang dari luar daerah wajib melakukan Isolasi mandiri dirumah saja selama 14 hari, setelah itu baru berkumpul dengan keluarga.
“Jangan sampai gara-gara kita anak dan Istri jadi korban penularan Corona atau covid-19, kasian nanti mereka,” terang Artha Dipa.
Gerakan Budaya Gontong Royong
Sementara itu, Ketua DPRD I Gede Dana dalam kesempatannya mengajak masyarakat bisa memanfaatkan momentum ini untuk bekerja gotong royong.
“Budaya gotong royong ini perlu ditingkatkan lagi Saya sangat mengapresiasi. Saya lihat ternyata luar biasa. Justru hal ini yang ingin kita dapatkan. Kalau mengandalkan pemerintah saja tidak akan mampu. Seluruh komponen bangsa harus bersatu dan bergotong royong menghadapi Corona,” katanya.
Mungkin yang dilakukan Satgas Desa dan Satgas Gotong Royong yang bersatu lawan Corona ini melebihi apa yang dilakukan pemerintah. Karena justru gerakan yang muncul dari masyarakat itu, nilai stimulusnya luar biasa. Di situ ada semangat kebersamaan, semangat juang, dan kemanusiaan. Ia juga mengimbau semua masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan.
Salah satu langkah yang paling efektif kata dia adalah melakukan isolasi diri dan mengurangi keramaian. Masyarakat diminta tetap menghargai upaya dan gerakan pemerintah.
“Saya yakin, kalau melihat kekuatan masyarakat ini jauh lebih dahsyat hasilnya ketimbang pemerintah melakukannya sendiri,” pungkasnya.
Pria yang juga berasal dari Desa Datah itu meminta masyarakat untuk tidak panik. Apalagi sampai memborong kebutuhan sehari-hari.
Paket Sembako Untuk Warga Dibeberapa Kecamatan Karangasem
Gede Dana memberikan sumbangannya kepada Posko satuan tugas gotong royong pencegahan Covid 19 Desa Adat Datah Kecamatan Abang. Bantuan yang diberikan adalah atas nama pribadi berupa masker dan paket sembako.
“Jika dirasa kurang dan masyarakat sangat membutuhkannya terutama yang terisolasi, jangan segan langsung sampaikan kepada saya. Termasuk lauk pauk, sembakonya dan kebutuhan lainnya. Pasti akan saya usaha penuhi,” tegasnya.
Perbekel Purwakerti melaporkan I Nengah Karyawan, saat Kecamatan Abang masuk Zona merah karena ditemukan satu pasien positif Covid-19, Pemerintah Desa Purwakerti turut serta melakukan tracking istri pasien positif yang sempat berkunjung ke Desa Purwakerti. Dari hasil tracking, akhirnya Pemerintah Desa mengkarantina mandiri 13 warganya.
“Kami akan pantau warga kami yang dikarantina mandiri. Jika istri pasien positif juga dinyatakan positif, maka kami akan segera melaporkan warga kami sebagai ODP,” ungkapnya.
Selain itu, sudah menyiapkan hotel untuk Karantina para PMI asal desa Purwakerti yang akan datang. Selain itu tadi pagi juga dilakukan sidak kepada masyarakat yang keluar rumah tanpa menggunakan masker.
“Mungkin alasannya “bekbekan”, karena tidak terbiasa. Tapi kami sudah sosialisasikan nanti lama-lama pasti akan terbiasa, demi menjaga diri dari penyebaran virus Corona ini,” ucapnya. (HAD)