Jakarta, 23 Desember 2024 – Haul ke-72 Almarhum Al-Arif Billah KH. Muhammad As’ad, pendiri Pondok Pesantren As’adiyah, yang digelar oleh keluarga besar alumni pesantren tersebut, menghasilkan momentum penting: munculnya usulan kuat untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sosok yang telah berjasa besar bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya di wilayah timur. Usulan ini mendapat dukungan penuh dari dua tokoh penting bangsa, Menteri Agama (Menag) RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Bapak H. Muhammad Jusuf Kalla.
Dukungan tersebut bukan sekadar pernyataan simbolik, melainkan pengakuan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa Almarhum AGKH Muhammad As’ad dalam memajukan pendidikan agama dan umum di Indonesia. Kedua tokoh tersebut secara tegas menyatakan bahwa jasa-jasa Almarhum AGKH Muhammad As’ad, khususnya dalam pengembangan madrasah dan pengajian kitab kuning, telah melampaui batas waktu dan layak diabadikan melalui penganugerahan gelar Pahlawan Nasional – penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada warga negaranya yang berjasa luar biasa.
Menag Nasaruddin Umar, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Minggu (22/12/2024), menyatakan, "Almarhum Gurutta KH. Muhammad As’ad selaku pendiri Pondok Pesantren As’adiyah sudah layak dianugerahi gelar pahlawan nasional untuk dedikasinya di bidang pendidikan dan keagamaan. Hingga saat ini, pesantren-pesantren yang memiliki afiliasi dengan As’adiyah tengah bermekaran di mana-mana." Pernyataan ini mencerminkan pengakuan luas akan dampak signifikan Pondok Pesantren As’adiyah terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, sebuah dampak yang tak lepas dari kepemimpinan dan visi Almarhum AGKH Muhammad As’ad. Menag menekankan bahwa warisan pendidikan Almarhum AGKH Muhammad As’ad terus hidup dan berkembang hingga saat ini, menjadi bukti nyata kontribusi beliau yang tak ternilai bagi bangsa dan negara.
Senada dengan Menag, Jusuf Kalla juga memberikan dukungan penuh terhadap usulan tersebut. Beliau menekankan keteladanan dan dedikasi Almarhum AGKH Muhammad As’ad yang patut diabadikan dan dihargai oleh bangsa Indonesia. Menurut JK, gagasan besar Almarhum AGKH Muhammad As’ad dalam mengembangkan pendidikan berbasis madrasah dan pengajian kitab kuning, yang dibimbing oleh para ulama, merupakan kontribusi monumental bagi perkembangan intelektual dan spiritual bangsa. "Semoga dalam peringatan haul ini, bukan hanya sebagai kenangan, namun dapat mengambil hikmah dan contoh keteladanan," ungkap Jusuf Kalla, mengajak seluruh pihak untuk meneladani semangat dan dedikasi Almarhum AGKH Muhammad As’ad dalam memajukan pendidikan dan agama.
Pondok Pesantren As’adiyah, yang didirikan oleh Almarhum AGKH Muhammad As’ad, bukan sekadar lembaga pendidikan biasa. Sebagai salah satu pondok pesantren tertua dan terbesar di Indonesia bagian timur, pesantren ini telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai penjuru tanah air, bahkan mancanegara. Alumni-alumni tersebut telah berkontribusi signifikan di berbagai bidang, menjadi bukti nyata keberhasilan sistem pendidikan yang dirintis oleh Almarhum AGKH Muhammad As’ad. Sistem pendidikan yang menekankan pada penggabungan pendidikan agama dan umum, serta pengajian kitab kuning yang mendalam, telah menghasilkan kader-kader bangsa yang berintegritas, berilmu, dan berakhlak mulia.
Dukungan dari Menag dan Jusuf Kalla merupakan dorongan kuat bagi Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah untuk memperjuangkan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Almarhum AGKH Muhammad As’ad. Dr. Mulawarman Hannase, M.A.Hum, selaku perwakilan Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah, menyatakan akan membentuk tim kerja khusus untuk mempersiapkan naskah akademik sebagai syarat pengajuan gelar pahlawan. Naskah akademik ini akan menjadi dokumen penting yang mendokumentasikan secara komprehensif jasa-jasa dan kontribusi Almarhum AGKH Muhammad As’ad bagi bangsa dan negara. Tim kerja tersebut akan mengumpulkan data dan informasi yang relevan, melakukan riset mendalam, serta melibatkan para ahli dan saksi sejarah untuk memastikan kelengkapan dan validitas naskah akademik tersebut.
Proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional merupakan proses yang panjang dan kompleks, memerlukan persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi secara teliti dan sistematis. Namun, dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Menag dan Jusuf Kalla memberikan optimisme dan semangat bagi Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah untuk terus berjuang memperjuangkan penghargaan tertinggi bagi Almarhum AGKH Muhammad As’ad.
Lebih dari sekadar penghargaan individu, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Almarhum AGKH Muhammad As’ad merupakan pengakuan negara atas peran pesantren dalam membangun bangsa. Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga merupakan institusi yang berperan penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan. Almarhum AGKH Muhammad As’ad merupakan salah satu contoh tokoh pesantren yang telah berkontribusi besar dalam memajukan pendidikan dan membangun karakter bangsa.
Usulan ini juga menunjukkan pentingnya menghargai jasa-jasa para pendidik dan ulama yang telah berkontribusi besar bagi perkembangan bangsa. Mereka merupakan pilar-pilar kekuatan bangsa yang harus dihargai dan dikenang oleh generasi sekarang dan generasi mendatang. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bukan hanya sebuah penghargaan bagi individu, tetapi juga merupakan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Secara keseluruhan, usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Almarhum AGKH Muhammad As’ad merupakan langkah yang sangat tepat dan layak diapresiasi. Dedikasi dan kontribusi beliau dalam bidang pendidikan dan keagamaan telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi bangsa Indonesia. Semoga proses pengajuan ini dapat berjalan dengan lancar dan Almarhum AGKH Muhammad As’ad dapat diresmikan sebagai Pahlawan Nasional, sebuah penghargaan yang selayaknya diterima oleh sosok yang telah berjasa besar bagi bangsa dan negara. Semoga kisah hidup dan perjuangan beliau dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang memajukan bangsa dan negara. Semoga juga usulan ini dapat menjadi momentum bagi peningkatan apresiasi negara terhadap peran pesantren dalam pembangunan bangsa.