ERAMADANI.COM, DENPASAR – Perebutan 4 kursi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Bali terjadi kejutan. Hasil rekapitulasi di 56 dari 57 kecamatan di 9 kabupaten/kota yang sudah diinput KPU Bali, Sabtu (4/5) sampai pukul 18.30 Wita, calon DPD new comer H Ustadz Bambang Santoso (UBS) merebut 1 kursi DPD RI dari Dapil Provinsi Bali. Sementara Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna mengukuhkan diri di posisi puncak dengan meraih 728.516 suara.
UBS Diluar Prediksi
Dilansir dari nusabali.com, Wedakarna yang calon incumbent sejak awal suaranya meroket dipastikan menjadi jawara dalam perebutan 4 kursi DPD RI di Pileg 2019. Raihan suara penyandang Rektor Termuda di Indonesia ini jauh dari prediksi awal yang mencapai 658 ribu suara.
Dari sisa pleno kecamatan yakni Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, diperkirakan suara Wedakarna akan makin menggelembung.
Di posisi runner up ada Made Mangku Pastika (tokoh nasional asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng dan mantan Gubernur Bali 2008–2013 dan 2013–2018) dengan memperoleh 264.845 suara.
Kemudian disusul Anak Agung Gde Agung (tokoh Puri Ageng Mengwi, Desa/Kecamatan Mengwi dan mantan Bupati Badung periode 2005–2010 dan 2010–2015) yang berhasil memperoleh 227.439 suara).
Sementara di posisi juru kunci ditempati Bambang Santoso, tokoh Muslim, yang memperoleh 126.015 suara.
Sebelumnya Bambang Santoso sempat kejar-kejaran dengan sesama caleg new comer Gede Ngurah Ambara Putra (tokoh persantian asal Banjar Kerta Bumi, Desa Sumerta Kaja, Kecamatan Denpasar Timur yang notabene adik kandung mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, Nyoman Dhamantra) yang saat ini memperoleh 117.857 suara.
Bambang Santoso dan Ambara Putra sempat selisih 2.000 suara saat rekapitulasi memasuki 37 kecamatan.
Bersaing Dengan Para Incumbent
Unggulnya Wedakarna di posisi puncak juga mengubah prediksi awal, di mana Mangku Pastika dan Gde Agung akan mendominasi di urutan teratas. Hal tersebut wajar karena Mangku Pastika baru saja menyelesaikan jabatan Gubernur Bali, sehingga popularitas dan pendukungnya masih kuat.
Demikian juga Gde Agung yang diperkirakan menjadi runner up. Namun Wedakarna membalikkan keadaaan. Wedakarna yang juga jawara pada Pileg 2014 tidak terkalahkan sejak bertarung ke kursi senator (DPD RI) Dapil Bali.
Anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi Gede Jhon Darmawan, dikonfirmasi NusaBali pada Sabtu sore kemarin mengatakan dari proses rekapitulasi data kecamatan oleh KPU Bali, sudah terselesaikan 56 kecamatan.
“Sudah selesai 56 kecamatan. Masih tersisa 1 kecamatan yakni Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Besok (hari ini) kami optimis bisa tuntaskan 57 kecamatan,” ujar mantan Ketua KPU Kota Denpasar, ini.
Setelah pelaksanaan pleno di kecamatan selesai, proses selanjutnya akan dilaksanakan pleno di tingkat kabupaten/kota pada 4–6 Mei 2019. Sementara pleno di level Provinsi Bali akan dilaksanakan pada 10–11 Mei 2019.
Setelah itu terakhir akan dilaksanakan pleno pada 22 Mei 2019 di KPU RI. “Kami di Provinsi Bali menjadwalkan pleno hasil Pilpres/Pileg 2019 antara 10–11 Mei 2019,” kata pria asal Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, ini.
Hasil Masih Bisa Berubah
Sebelumnya, berdasarkan perhitungan hingga Rabu (24/4), Wedakarna (Senator asal Jembrana yang dalam Pileg 2014 juga tampil sebagai peraih suara terbanyak perebutan kursi DPD RI Dapil Bali) sudah kantongi 667.800 suara, berkat keberhasilannya menang di 9 kabupaten/kota se-Bali.
Sedangkan Made Mangku Pastika (tokoh nasional asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang baru Agustus 2018 lalu lengser sebagai Gubernur Bali), diprediksi lolos ke Senayan dengan raihan 245.291 suara.
Sedangkan AA Gde Agung (tokoh Puri Ageng Mengwi, Desa/Kecamatan Mengwi, Badung yang sempat dua kali periode menjabat Bupati Badung), menduduki peringkat ketiga untuk lolos ke Senayan dengan perolehan 214.816 suara.
Sebaliknya, Gede Ngurah Ambara Putra (tokoh persantian asal Banjar Kerta Bumi, Desa Sumerta Kaja, Kecamatan Denpasar Timur yang notabene adik kandung mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, Nyoman Dhamantra) lolos ke Senayan dengan raihan 110.279 suara.
Perolehan suara terbesar Wedakarna adalah di Kabupaten Gianyar, mencapai 113.490 suara — melebihi suara Ambara Putra. Sementara di Buleleng yang dikenal sebagai basis pendukung Pastika, Wedakarna berhasil mendulang 91.914 suara. Pastika sendiri hanya meraih 88.287 suara di Buleleng.
Sedangkan di Kabupaten Badung, yang merupakan basis pendukung Gde Agung, Wedakarna berhasil merebut 92.840 suara. Wedakarna hanya kalah tipis dari Gde Agung yang meraih 97.335 suara di Badung.
Sementara di Denpasar, yang menjadi basis kekuatan Ambara Putra, Wedakarna memperoleh 73.488 suara. Ambara Putra sendiri hanya memperoleh 9.885 suara di Denpasar.
New Comer Sebelumnya Juga Mengejutkan
Ini untuk kedua kalinya secara beruntun Arya Wedakarna lolos ke DPD RI Dapil Bali dengan predikat peraih suara terbanyak. Dalam Pileg 2014 lalu, Wedakarna yang kala itu berstatus new comer juga langsung melejit raih suara terbanyak di Bali dengan 178.934 suara.
Layaknya Bambang Santoso, kala itu Wedakarna mengunguli 3 calon terpilih lainnya: Kadek Lolak Arimbawa (incumbent yang raih 161.607 suara), AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat (new comer yang raih 150.288 suara), dan Gede Pasek Suardika (new comer mantan Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat yang meraih 132.887 suara).