ERAMADANI.COM, DENPASAR – Perayaan hari Saraswati sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan yang akan dirayakan pada Sabtu (04/07/2020) besok, di pura Jagadnatha Denpasar telah mulai disiapkan.
Tahun ini tentu saja agak berbeda karena berada dalam suasana pandemi COVID-19. Penerapan protokol kesehatan bagi pemadek (peserta upacara) menjadi perhatian.
Hari Raya Saraswati adalah hari turunnya Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu Dharma di Bali merayakannya setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung.
Pada hari Saraswati dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni.
Melalui perayaan ini umat Hindu mengambil hikmahnya, seperti bersyukur kepada Tuhan, yang telah menganugrahkan ilmu pengetahuan dan kecerdasan kepada
Menurut umat Hindu, dengan vidya mereka terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan, kebe-naran sejati dan kebahagiaan abadi.
Mereka juga belajar dari angsa untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Angsa bisa menyaring air, memisahkan makanan dan kotoran walaupun di air yang kotor atau lumpur.
Kemudian mereka berharap menjadi orang baik, seperti buruk merak yang berbulu cantik, indah dan cemerlang walaupun hidupnya di hutan.
Dilansir dari Kumparan.com, untuk perayaan hari Saraswati tahun ini, telah disiapkan wastafel untuk cuci tangan yang disiapkan di depan pintu masuk Pura.
Pembatasan jarak juga dilakukan dengan cara diberikannya tikar tersendiri bagi setiap pemedek.
“Setiap tikar akan kami beri tanda tanda. Tikar yang panjang akan dipakai untuk dua orang dan yang pendek dipakai satu orang, Plt Kasubag bina keagamaan Kota Denpasar Ni Nyoman Karnia Ningsih.
“Pengawasan juga akan kami lakukan dengan adanya pecalang, pemangku dan petugas pura yang akan terus menghimbau untuk mentaati protokol yang sudah ada,” jelasnya.
Untuk masuk ke pura melakukan persembahyangan juga akan dibatasi antara 25 sampai 50 orang saja.” Persembahyangan Saraswati dimulai pada jam 9 pagi,” tuturnya. (MYR)