Sukabumi, Jawa Barat – Di tengah gelombang kemarahan dunia atas kekejaman Israel yang terus menerus menghancurkan Gaza, Palestina, pertanyaan mendalam tentang mengapa Allah SWT belum langsung menghancurkan Israel kembali mengemuka. Dalam sebuah sesi tanya jawab di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (23/10/2022), Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan jawaban yang penuh makna dan refleksi.
"Allah Maha Kuasa, jika berkehendak bisa membuat orang Israel menjadi monyet semua," tegas UAS, menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Namun, ia menambahkan, pertanyaan ini telah lama menghantuinya, bahkan hingga 20 tahun silam.
"Saya pernah bertanya kepada Syaikh Muhammad Jibril dari Al Azhar Kairo, ‘Kenapa Israel tidak hancur?’" cerita UAS, mengulang pertanyaan yang terbersit dalam benaknya selama bertahun-tahun. Ia menyinggung nasib kaum Aad, Madyan, dan Tsamud yang dibinasakan Allah SWT karena dosa-dosa mereka yang melampaui batas.
"Syaikh Muhammad Jibril menunjuk saya dan bertanya, ‘Jika Israel hancur, kamu masuk surga lewat jalan mana? Kalau Israel dihancurkan oleh Allah SWT, maka kamu masuk surga pakai apa?’" ujar UAS, menirukan jawaban bijak sang Syaikh.
Jawaban tersebut, menurut UAS, membawa makna mendalam: "Allah menyiapkan Israel supaya kita berjuang dan berjihad membebaskan Palestina."
Ia mengajak jamaah yang hadir untuk membantu Palestina dengan prestasi mereka masing-masing. "Anak-anak Muslim akan menjadi pebisnis," kata UAS, "dan di antara mereka akan ada yang sukses dan memberikan bantuan ke Palestina berupa pembuatan sumur, peralatan medis, menyekolahkan anak-anak Palestina, membangun rumah sakit, dan lain sebagainya."
UAS menekankan pentingnya mimpi dan cita-cita bagi generasi muda: "Anak muda harus bermimpi, kalau anda tidak pernah bermimpi maka anda tidak akan pernah melihat mimpi anda menjadi kenyataan."
Ia mengingatkan bahwa orang yang terjajah, bahkan mimpi pun tidak berani, apalagi menghadapi dunia nyata. "Bermimpilah dan gantungkan cita-cita setinggi langit," pesannya.
Refleksi atas Kekejaman dan Tantangan Umat
Jawaban UAS atas pertanyaan tentang Israel, yang diiringi dengan ajakan untuk berjuang dan berprestasi, merupakan refleksi atas kekejaman yang terus menerus dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ia mengingatkan bahwa Allah SWT memiliki rencana dan hikmah di balik setiap kejadian.
Kekejaman Israel yang terus menerus menghancurkan Gaza dan membunuh warga sipil menjadi ujian bagi umat Islam. Ujian ini bukan hanya untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap Palestina, tetapi juga untuk mendorong umat Islam agar terus berjuang dan berprestasi, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun sosial.
UAS menegaskan bahwa jalan menuju pembebasan Palestina bukan hanya melalui kekerasan fisik, tetapi juga melalui kekuatan ekonomi, pendidikan, dan sosial. Dengan meningkatkan kualitas diri dan berprestasi, umat Islam dapat membantu Palestina dengan lebih efektif.
Tantangan Umat Islam di Era Global
Pernyataan UAS juga menjadi pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya peran aktif dalam menghadapi tantangan global. Di era globalisasi, umat Islam dituntut untuk tidak hanya berjuang di medan perang, tetapi juga di berbagai bidang kehidupan.
Prestasi di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial dapat menjadi senjata yang ampuh untuk melawan kezaliman dan ketidakadilan. Dengan meningkatkan kualitas diri dan berprestasi, umat Islam dapat menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu menjadi solusi bagi berbagai permasalahan global.
Pesan Harapan dan Motivasi
Di tengah situasi yang penuh tantangan, UAS memberikan pesan harapan dan motivasi bagi umat Islam. Ia mengajak mereka untuk tidak putus asa dan terus berjuang demi mencapai cita-cita.
"Bermimpilah dan gantungkan cita-cita setinggi langit," pesan UAS. Ia mengingatkan bahwa mimpi dan cita-cita merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan dan memberikan kontribusi positif bagi umat manusia.
Kesimpulan