Jakarta – Kehidupan ekonomi yang stabil dan berlimpah merupakan dambaan setiap individu. Dalam ajaran Islam, rezeki bukan semata-mata hasil kerja keras semata, namun juga merupakan karunia Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dan berikhtiar. Salah satu bentuk ikhtiar spiritual yang dianjurkan adalah berdzikir, mengingat Allah SWT melalui lisan dan hati. Berbagai hadits dan literatur keagamaan menggarisbawahi pentingnya dzikir sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memohon kemudahan dalam segala urusan, termasuk rezeki. Artikel ini akan mengulas tujuh dzikir yang dipercaya dapat membuka pintu rezeki, berdasarkan referensi buku-buku keagamaan dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Dzikir sebagai Pilar Kehidupan Spiritual dan Ekonomi
Sebelum membahas dzikir-dzikir spesifik, penting untuk memahami esensi berdzikir dalam konteks rezeki. Bukan berarti dengan hanya berdzikir, rezeki akan datang secara otomatis tanpa usaha. Dzikir merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan hamba kepada Sang Pencipta, menumbuhkan keimanan, dan meningkatkan kualitas spiritual. Dengan keimanan yang kuat dan hati yang tenang, seseorang akan lebih bijak dalam mengambil keputusan, lebih tekun dalam bekerja, dan lebih optimis dalam menghadapi tantangan ekonomi. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran (QS. Al-Baqarah: 152) yang artinya kurang lebih: "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan mengingat kamu". Ayat ini menekankan hubungan timbal balik antara hamba dan Tuhannya; ketika hamba mengingat Allah, Allah pun akan mengingat dan memudahkan urusannya.
Buku "Fadhilatul Amal Doa Pembuka Rezeki, Sukses Usaha & Karier" karya Ustaz Zezen Zaenal Alim, dan "Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki" karya Nasrudin, menjelaskan secara rinci bagaimana dzikir berperan penting dalam membuka pintu rezeki. Kedua buku tersebut mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang menjanjikan karunia bagi mereka yang senantiasa berdzikir dan memohon kepada-Nya. Salah satu hadits yang dikutip menyebutkan bahwa Allah SWT akan memberikan karunia utama kepada mereka yang senantiasa mengingat-Nya dan memohon kepada-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa dzikir bukanlah amalan yang berdiri sendiri, melainkan bagian integral dari ikhtiar manusia dalam meraih keberkahan hidup, termasuk keberkahan ekonomi.
Lebih lanjut, kisah seorang laki-laki yang mengeluhkan sulitnya mencari nafkah kepada Rasulullah SAW, sebagaimana diceritakan dalam beberapa literatur, menunjukkan betapa pentingnya dzikir dalam mengatasi permasalahan ekonomi. Rasulullah SAW mengajarkan laki-laki tersebut untuk membaca dzikir "Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil adzim" (Maha Suci Allah dan segala puji hanya bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung) sebanyak 100 kali antara waktu terbit fajar hingga menjelang salat Subuh. Kisah ini mengisyaratkan bahwa dzikir yang dilakukan dengan konsisten dan penuh keikhlasan dapat menjadi jalan keluar dari kesulitan ekonomi.
Tujuh Dzikir Pembuka Pintu Rezeki
Berikut tujuh dzikir yang dapat diamalkan setiap hari untuk memohon kemudahan rezeki, disertai penjelasan dan referensi:
1. Istighfar (Astaghfirullah hal adzim): "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Istighfar, atau memohon ampun, merupakan dzikir yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain membersihkan diri dari dosa, istighfar juga dipercaya dapat membuka pintu rezeki. Hadits dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan dalam kitab Abu Dawud dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa barangsiapa yang membiasakan diri beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan, kelapangan dari setiap kesusahan, dan rezeki dari arah yang tak terduga. Buku "Dahsyatnya Doa & Zikir" karya Khoirul Amru Harahap dan Reza Pahlevi Dalimunthe juga menjelaskan manfaat istighfar dalam konteks ini.
2. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar):
Ketiga dzikir ini merupakan rangkaian dzikir yang umum dibaca setelah salat fardhu. "Subhanallah" (Maha Suci Allah), "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah), dan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) merupakan pujian dan pengagungan kepada Allah SWT. Buku "Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki Amalan-Amalan Dahsyat Sumber Kekayaan dan Kemakmuran" karya Taufik menyebutkan bahwa membaca dzikir ini secara istiqamah setelah salat fardhu akan melapangkan rezeki dan memudahkan segala urusan.
3. Dzikir Permohonan Kemudahan Rezeki (Yaa hayyu yaa qayyuum birahmatika astaghiitsu): "Tuhan Yang Maha Hidup, Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu, aku minta tolong."
Dzikir ini, sebagaimana disebutkan dalam buku "Dzikir, Wirid, Doa, dan Shalawat Sehari-Hari Sepanjang Tahun" karya Sayyid M. Dzikri H., merupakan permohonan pertolongan kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam mencari dan mendapatkan rezeki. Ungkapan ini mengandung keyakinan akan kekuasaan Allah yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, yang senantiasa memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang memohon dengan tulus.
4. Dzikir Permohonan Rezeki dari Segala Arah (Yaa ghaffaar): "Wahai Yang Maha Pengampun."
Dzikir ini merupakan permohonan kepada Allah SWT, Yang Maha Pengampun, agar diberikan rezeki dari berbagai sumber dan arah. Penggunaan asmaul husna "Al-Ghaffar" (Yang Maha Pengampun) menunjukkan harapan akan pengampunan dosa dan limpahan rahmat dari Allah SWT yang melimpahkan rezeki kepada hamba-Nya.
5. Dzikir Permohonan Kekayaan (Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil): "Cukuplah Allah menjadi penolong kami. Dan, Allah adalah sebaik-baik pelindung."
Dzikir ini mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, dengan keyakinan bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik pelindung dan penolong. Dengan tawakal dan keyakinan yang kuat, seseorang akan merasa tenang dan optimis dalam menghadapi tantangan ekonomi, serta percaya bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki yang cukup dan berkah.
6. Dzikir Pembuka Rezeki (Yaa ‘aliyyu): "Wahai Yang Maha Tinggi."
Dzikir ini merupakan permohonan kepada Allah SWT, Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, agar membuka pintu rezeki dan memberikan kemudahan dalam segala urusan. Penggunaan asmaul husna "Al-‘Aliyy" (Yang Maha Tinggi) menunjukkan pengakuan akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang mampu memberikan rezeki melimpah kepada hamba-Nya.
7. Dzikir Asmaul Husna:
Membaca dzikir Asmaul Husna, 99 nama Allah SWT, juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Hadits dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan oleh Bukhari menyebutkan bahwa barang siapa yang menyebut 99 nama Allah SWT, maka ia akan masuk surga. Membaca Asmaul Husna tidak hanya untuk mendapatkan pahala surga, tetapi juga untuk mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam kehidupan duniawi, termasuk rezeki. Setiap nama Allah SWT memiliki makna dan kekuatan tersendiri yang dapat memohon berbagai macam keberkahan.
Kesimpulan:
Berdzikir merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, termasuk untuk memohon kemudahan rezeki. Tujuh dzikir yang telah dijelaskan di atas dapat diamalkan setiap hari sebagai bentuk ikhtiar spiritual dalam meraih keberkahan ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa dzikir bukanlah pengganti usaha dan kerja keras. Dzikir harus diiringi dengan usaha yang maksimal, kejujuran, dan keikhlasan dalam bekerja. Dengan menggabungkan ikhtiar lahir dan batin, semoga Allah SWT melimpahkan rezeki yang halal, berkah, dan cukup bagi kita semua. Semoga uraian ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam meningkatkan kualitas spiritual dan ekonomi.