ERAMADANI.COM, DENPASAR – Kementerian Perhubungan RI memberikan hibah kepada Pemerintah Provinsi Bali berupa Bus Trans Metro Dewata, Senin (7/9/20). Sebanyak 105 unit bus telah resmi beroperasi dan kini bersanding dengan Bus Trans Sarbagita yang telah beroperasi lebih dulu.
Peresmian dilakukan di halaman Pasar Badung, Kota Denpasar yang dihadiri oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan beberapa stakeholder terkait pengadaan angkutan tersebut.
Berikut rute dan beberapa koridor bagi penumpang untuk dapat menggunakan Bus Trans Metro Dewata.
- Koridor 1 dengan 31 unit bus: Terminal Pesiapan (Tabanan) – Central Parkir (Kuta, Badung)
- Koridor 2 dengan 22 unit bus: GOR Ngurah Rai (Denpasar) – Bandara Ngurah Rai (Badung)
- Koridor 3 dengan 20 unit bus: Pantai Matahari Terbit (Sanur, Denpasar) – Dalung (Badung)
- Koridor 4 dengan 32 unit bus: Terminal Ubung (Denpasar) – Ubud (Gianyar)
Walaupun memiliki koridor sendiri, tetapi seluruh trayek terintegrasi dengan trayek Trans Sarbagita.
Trayek Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP), trayek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan trayek angkot Denpasar.
Pemerintah Provinsi Bali menyubsidi angkutan aglomerasi ini hingga akhir Desember nanti. Dengan demikian, layanan yang diberikan kepada masyarakat umum ialah gratis.
Melalui momentum peresmian ini, Wayan Koster mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk lebih mendorong masyarakat memilih transportasi umum.
Ketergantungan terhadap kendaraan pribadi diharapkan dapat berkurang dan masyarakat lebih memilih transportasi umum yang lebih aman dari risiko di jalan.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, Budi Setiyadi mengatakan bahwa indikator negara atau kota dikatakan maju jika ada ketergantungan masyarakat dengan angkutan umum, bukan ketergantungan pada kendaraan pribadi, dilansir dari balipost.com.
Teknologi yang Mendukung Trans Metro Dewata
Operasioanl angkutan Trans Metro Dewata ini dilengkapi dengan teknologi canggih sebagai penunjang mobilitas masyarakat.
IoT (Internet of Things) yang merupakan konsep bagi objek tertentu memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan.
Seperti yang diaplikasikan dalam bus, yaitu CCTV, reader kartu non tunai, dan sensor penghitung jumlah penumpang.
Menariknya, demi kenyamanan penumpang, bus ini dilengkapi sensor alarm pada pengemudi, alarm tersebut digunakan untuk mendeteksi jika terdapat pelanggaran yang dilakukan pengemudi.
Seperti mengantuk, merokok, tidak menggunakan seatbelt, keluar jalur/trayek, dan informasi ke pusat command center secara real time.
Apabila terdapat pelanggaran seperti itu, maka alarm akan berbunyi.
Selain itu, terdapat aplikasi “Teman Bus” (Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman) yang dinaungi oleh Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub.
Aplikasi itu dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store.
Teman Bus merupakan program pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan dengan berbasis teknologi yang andal dan non tunai.
Hal itu untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Dengan adanya Teman Bus, masyarakat diharapkan dapat dimudahkan dalam mengakses informasi terkait informasi jadwal keberangkatan, rute perjalanan, dan kedatangan bus secara real time.
Sebagai catatan, meksi transportasi umum digunakan oleh banyak orang karena lebih efisien, aman, nyaman, dan murah, tetapi pada masa pandemi saat ini protokol kesehatan tetap diterapkan.
Adapun ketentuannya ialah mewajibkan penumpang memakai masker dan social distancing.
Pihak pengelola akan membatasi dan menjaga kapasitas kendaraan hanya sampai 50 persen dan menyediakan hand sanitizer di dalam bus.
Tujuannya untuk kenyamanan masyarakat dalam menikmati layanan transportasi publik. (LWI)