ERAMADANI.COM – Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Provinsi Bali berencana untuk memberikan pelatihan kepada pengawas/pelatih (trainer) di pusat kebugaran terkait teknik pengamanan untuk mengantisipasi insiden gagal angkat beban yang berpotensi berbahaya. Langkah ini diambil setelah insiden yang menewaskan atlet binaraga Justyn Vicky.
Ketua Umum PBFI Bali, I Gusti Agung Ngurah Susrama Putra, menyatakan bahwa di masa mendatang, pengawas di pusat kebugaran akan diberikan pelatihan khusus. Program pelatihan ini akan dikelola oleh pengurus PBFI di masing-masing kabupaten/kota di Bali.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada pengawas/pelatih mengenai teknik penyelamatan dan pengamanan dalam situasi darurat serta potensi gagal angkat beban.
Selain itu, Susrama juga mengajak pengelola pusat kebugaran untuk menyediakan pengawas yang benar-benar memahami dan dapat mencegah kejadian gagal angkat beban. Menurutnya, pengawasan angkat beban yang berat sebaiknya dilakukan oleh dua orang pengawas.
Ia menyatakan bahwa satu orang pengawas saja tidak cukup, dan setiap pengawas harus menguasai teknik penyelamatan darurat dengan baik.
Melansir dari bali.antaranews.com, Selain pelatihan bagi pengawas, kegiatan binaraga juga perlu mengedepankan disiplin atlet, termasuk menyesuaikan kemampuan, berat badan, dan tinggi badan ketika mengangkat beban.
Susrama menjelaskan bahwa atlet yang dibina untuk tampil di Pra PON 2024 tidak diharapkan untuk mengangkat beban seberat 210 kilogram untuk latihan otot paha.
Sebelumnya, Justyn Vicky, atlet binaraga yang meninggal dunia akibat insiden tragis gagal angkat beban, merupakan mantan wakil Kabupaten Klungkung pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali ke-15 tahun 2022.
Meskipun belum berhasil meraih medali, namun kontribusinya dalam memperkuat Klungkung di ajang olahraga tingkat provinsi sangat diakui.
Video detik-detik insiden gagal angkat beban Justyn Vicky tersebar luas di media sosial. Dalam video berdurasi 12 detik tersebut, terlihat Justyn dibantu oleh seorang pengawas saat mencoba mengangkat beban. Sayangnya, ia tidak dapat berdiri dengan baik, dan pengawas pun tidak mampu menopang beban tersebut.
Insiden itu menyebabkan beban tersebut menimpa leher bagian belakang Justyn dan mengakibatkan patah leher. Meski mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, nyawa Justyn tidak dapat diselamatkan.