Nama Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan dan Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pilpres 2024, kini tengah menjadi sorotan publik. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2016.
Pria yang memiliki nama lengkap Thomas Trikasih Lembong ini dikenal sebagai sosok berpengaruh di dunia ekonomi dan politik Indonesia. Kiprahnya di berbagai sektor, mulai dari perbankan hingga pemerintahan, telah menorehkan jejak yang tak bisa diabaikan.
Jejak Karier yang Cemerlang
Tom Lembong lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Ia menamatkan pendidikan dasar di Jerman sebelum melanjutkan pendidikan di Indonesia, menimba ilmu di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Perjalanan pendidikannya berlanjut di Amerika Serikat, tepatnya di Harvard University, di mana ia meraih gelar sarjana di bidang Arsitektur dan Desain Perkotaan pada tahun 1997.
Sejak awal karirnya, Tom Lembong menunjukkan bakat cemerlang di bidang keuangan. Ia memulai karier di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura pada tahun 1995. Kemudian, ia meniti karier sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada tahun 1999-2000.
Puncak kariernya di bidang perbankan diraih saat ia menjabat sebagai Kepala Divisi dan Wakil Presiden Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2000-2002. BPPN, yang berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, memiliki tugas berat untuk merekapitulasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia yang terdampak krisis ekonomi 1998.
Setelah BPPN, Tom Lembong mendirikan dan memimpin perusahaan ekuitas swasta Quvat Management di Singapura pada tahun 2006. Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) pada tahun 2012-2014.
Kiprah Politik dan Kebijakan Ekonomi
Tom Lembong memasuki dunia politik pada tahun 2013 sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Ia kemudian dipercaya sebagai penasihat ekonomi Presiden Jokowi pada tahun yang sama.
Pada tahun 2015, Tom Lembong dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan di era Presiden Jokowi. Jabatan ini dipegangnya hingga tahun 2016. Setelah itu, ia diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2016-2019.
Kiprahnya di pemerintahan tidak berhenti di situ. Tom Lembong mendirikan Consilience Policy Institute, lembaga yang menjadi wadah para ahli untuk mengadvokasi kebijakan ekonomi internasional dan reformis di Indonesia. Lembaga ini resmi beroperasi di Singapura.
Pada tahun 2021-2023, Tom Lembong menjabat sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Dan, pada Pilpres 2024, ia menjadi Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN).
Harta Kekayaan dan Penghargaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Tom Lembong melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya pada tahun 2019, saat ia menjabat sebagai Kepala BKPM. Total harta kekayaannya mencapai Rp101.486.990.994. Rinciannya meliputi:
- Surat berharga: Rp94.527.382.000
- Kas dan setara kas: Rp2.099.016.322
- Harta bergerak lainnya: Rp180.990.000
- Harta lainnya: Rp4.766.498.000