ERAMADANI.COM, TABANAN – Tim Diskominfos Provinsi Bali gencar sosialisasi Covid-19, dan terus memastikan Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat dalam kondisi pandemi mengikuti himbauan dan instruksi Pemerintah di Desa Candi Kuning.
Saat ini Desa tersebut adalah sebuah desa yang ada di Kabupaten Tabanan yang dikunjungi Tim Diskominfo untuk melakukan edukasi Covid-19.
Berdasarkan keterangan dari Bendesa Adat Candi Kuning IGN Agung Artanegara mengatakan bahwa pendanaan dari desa adat semesta berencana sebanyak 50 juta.
Dana tersebut, digunakan dalam upaya penanggulangan virus seperti penyediaan masker, hand sanitizer, wastafel dan disinfektan.
Selain itu, penyemprotan desinfektan dilakukan tiga hari sekali di jalan raya, pura, tempat tinggal dan sekolah di Desa candi Kuning.
Hingga saat ini pandemi di desa tersebut, tercatat belum ada warga yang terindikasi. Terdapat 14 pekerja migran Indonesia (PMI) yang sudah pulang dan sudah melaksanakan Karantina Provinsi dan lanjut isolasi mandiri dirumahnya masing-masing.
Warga Desa Candi Kuning yang awam terhadap penyebaran virus, maka lebih memilih taat pada aturan dan himbauan serta instruksi Pemerintah.
Secara Niskala juga mereka sudah meminta keselamatan kepada Tuhan di Parahyangan Desa Adat. Khususnya purnama dan rahinan besar lainnya.
Desa Candi Kuning melakukan pembatasan interaksi sosial dilakukan bagi warung modern buka sampai jam 17.00 WITA, sedangkan warung tradisional tutup 19.00 WITA.
Untuk antisipasi terhadap pencurian, maka pihak desa adat tersebut melakukan penjagaan ronda setiap malam yang hanya melibatkan delapan orang.
Selain itu sektor pertanian pada pandemi Covid-19 ini sangat memberi pengaruh di Desa Candi Kuning, dimana dari jumlah 350 KK, 80 % nya adalah petani. Karena hasil panen mereka tidak bisa dijual.
Sehingga merugi akibat biaya produksi yang tinggi namun tidak seimbang dengan pendapatan. Karena hasil yang mereka dapatkan tidak bisa dijual kepada pihak hotel, akibat tidak ada wisatawan yang datang dan sebagian besar hotel tidak beroperasi. (HAD)