ERAMADANI.COM, SEMARAPURA – Tim Diskominfo Provinsi Bali kembali terjun ke lapangan untuk mendata jumlah PMI ke desa desa dan mendapat informasi terkait penanganan Covid-19 di masing-masing Desa Adat yang ada di Bali.
Pendataan ini dilakukan pada Ahad (26/04/2020) kemarin, tim melakukan peninjauan ke Desa Jumpai, Kabupaten Klungkung.
Dalam kesempatan tersebut, tim diterima oleh Bendesa Adat Jumpai Bapak Wayan Marpa. Ia menceritakan situasi terkini.
Di wilayah Klungkung termasuk zona merah, dikarenakan terdapat satu warganya yang positif covid-19. Namun saat ini, warga tersebut sudah dinyatakan sembuh dan sudah bisa kembali pulang.
Untuk itu, pihaknya meminta agar yang bersangkutan tetap melakukan karntina mandiri selama 14 hari ke depan.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat, jika sewaku waktu bertemu dengan yang bersangkutan.
Meski sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 tersebut, masyarakat sekitar memang diharuskan untuk tetap waspad.
Terkait upaya penanganan pencegahan covid-19, pihaknya menjelaskan telah mengikuti semua instruksi maupun himbauan dari Gubernur Bali.
Data PMI di Desa Jumpai
Di Desa Jumpai juga telah dipasang tempat untuk mencuci tangan, penyemprotan disinfectan, membuat portal untuk memantau keluar masuknya lalulintas orang.
Kemudian juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu menggunakan masker, menerapkan social distancing dan menerapkan pola hidup sehat.
Hal ini berdasarkan ajunran dan himabauan pemerintah, yang sudah sepatutnya dijalankan oleh masyarakat Indonesia.
Tujuan kita sama yaitu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-29 di Provinsi Bali, agar situasi kembali seperti semula.
Jika himbauan tersebut tidak dipatuhi, mungkin saat ini akan banyak yang terjangkit virus yang mengancam banyak nyawa.
Selanjutnya, sesuai instruksi Gubernur Bali pihaknya akan mendata berapa jumlah PMI (Pekerja Migran Indonesia) diwilayahnya sehingga Gubernur dapat mengambil kebijakan selanjutnya yang berbasis dengan data.
“Jujur saja warga kami banyak yang PMI sekitar 50 orang dan yang sudah pulang sekitar 20 orang, kami sangat lega ketika ada kebijakan Pemerintah mengkarantina PMI hal itu membuat suatu keringanan tersendiri bagi kami di Desa Adat, dan kami harap kedepannya dengan kami terus disiplin menerapkan himbauan pemerintah maka wabah ini akan cepat berlalu,” pungkasnya. (HAD)