Ayat Kursi, ayat ke-255 Surah Al-Baqarah, telah lama dikenal sebagai salah satu ayat yang paling agung dan penuh berkah dalam Al-Quran. Kandungan asmaul husna (nama-nama Allah yang indah) di dalamnya dipercaya memberikan perlindungan, keberkahan, dan kekuatan spiritual bagi umat muslim yang mengamalkannya. Keutamaan membaca Ayat Kursi telah dijelaskan dalam berbagai hadits Nabi Muhammad SAW, mengarahkan umat muslim untuk mengoptimalkan waktu-waktu tertentu dalam membacanya guna meraih manfaat maksimal. Berdasarkan referensi dari buku "Fadhilah dan Tafsir Ayat Kursi" karya Dr. Fadhl Ilahi dan "Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Waqiah Untuk Kesuksesan Karier dan Bisnis" karya Ustaz Ramadhan AM, tiga waktu utama dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi.
1. Setelah Shalat Fardhu: Benteng Perlindungan Menuju Surga
Waktu pertama yang sangat dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi adalah setelah menunaikan shalat fardhu lima waktu. Amalan ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat an-Nasa’i: "Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai mengerjakan shalat, maka tidak ada yang akan menghalanginya memasuki surga kecuali kematian." (HR an-Nasa’i).
Hadits ini menekankan pentingnya konsistensi dalam membaca Ayat Kursi pasca shalat. Bukan sekadar bacaan biasa, namun amalan ini diposisikan sebagai benteng pertahanan spiritual yang akan melindungi seseorang dari berbagai halangan dalam perjalanan menuju surga. Kematian, dalam konteks hadits ini, diartikan sebagai satu-satunya hal yang dapat menghalangi seseorang yang senantiasa mengamalkan bacaan Ayat Kursi setelah shalat dari meraih surga. Hal ini menunjukkan betapa besarnya pahala dan perlindungan yang dijanjikan Allah SWT bagi mereka yang senantiasa berpegang teguh pada amalan ini.
Konsistensi dalam membaca Ayat Kursi pasca shalat juga mencerminkan ketaatan dan kedekatan seorang hamba kepada Allah SWT. Shalat sebagai tiang agama, diikuti dengan membaca Ayat Kursi, menciptakan suasana spiritual yang kuat dan menciptakan ikatan batin yang lebih erat antara hamba dan Tuhannya. Dengan demikian, hati akan senantiasa terjaga dari godaan syaitan dan bisikan-bisikan negatif yang dapat menghambat perjalanan spiritual seseorang.
Lebih dari sekadar janji surga, hadits ini juga mengisyaratkan perlindungan dan keberkahan dalam kehidupan duniawi. Dengan hati yang tenang dan terlindungi dari pengaruh negatif, seseorang akan lebih mudah menghadapi tantangan hidup dan mengambil keputusan yang bijak. Keberkahan dalam rezeki, kesehatan, dan hubungan sosial pun dipercaya akan lebih mudah didapatkan.
2. Sebelum Tidur: Perisai dari Gangguan Makhluk Gaib
Waktu kedua yang dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi adalah sebelum tidur. Amalan ini dipercaya memberikan perlindungan dari gangguan jin dan setan selama tidur. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jikalau engkau menghampiri tempat tidurmu, maka bacalah Ayat Kursi dari awalnya hingga akhir ayat, engkau akan selalu mendapat penjagaan dari Allah Ta’ala dan tidak akan didekati setan sampai pagi." (HR Bukhari).
Hadits ini menjelaskan fungsi Ayat Kursi sebagai perisai spiritual yang melindungi seseorang dari gangguan makhluk gaib selama ia tidur. Tidur merupakan kondisi rentan, di mana daya tahan spiritual seseorang dapat melemah. Dengan membaca Ayat Kursi sebelum tidur, seseorang seolah-olah membentengi dirinya dengan kekuatan ilahi, mencegah pengaruh negatif dari jin dan setan yang dapat mengganggu ketenangan dan mimpi.
Gangguan makhluk gaib tidak hanya terbatas pada mimpi buruk, namun juga dapat berupa gangguan fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Oleh karena itu, membaca Ayat Kursi sebelum tidur merupakan langkah preventif yang bijak untuk menjaga kesehatan dan ketenangan batin.
Selain aspek perlindungan, membaca Ayat Kursi sebelum tidur juga dapat menenangkan jiwa dan mempersiapkan diri untuk beristirahat. Ayat Kursi mengandung kata-kata yang menentramkan dan mengingatkan akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Dengan demikian, hati akan merasa lebih tenang dan damai, memudahkan seseorang untuk tertidur dengan nyenyak dan bangun dalam keadaan segar bugar.
Penting untuk diingat bahwa membaca Ayat Kursi sebelum tidur bukan sekadar ritual, namun merupakan bentuk tawakkal dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Dengan meyakini perlindungan-Nya, seseorang akan merasa lebih aman dan tenang, sehingga tidur pun menjadi lebih berkualitas.
3. Jelang Pagi dan Sore: Keberkahan Sepanjang Hari
Waktu ketiga yang dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi adalah menjelang pagi dan sore hari. Hadits dari Ubay bin Ka’ab RA menjelaskan keutamaan amalan ini: "Ayat ini yang terdapat dalam surah Al-Baqarah; Allahula ilaha illa huwalhayyul qoyyum. Barangsiapa yang mengucapkannya saat sore, maka ia akan mendapatkan pahala hingga pagi. Barang siapa yang mengucapkannya saat pagi, maka ia akan mendapatkan pahala hingga sore." (HR an-Nasa’i).
Hadits ini menunjukkan keutamaan membaca Ayat Kursi di waktu-waktu tersebut sebagai cara untuk meraih keberkahan sepanjang hari. Membaca Ayat Kursi di pagi hari dipercaya akan memberikan perlindungan dan keberkahan sepanjang aktivitas di siang hari. Begitu pula, membaca Ayat Kursi di sore hari akan memberikan perlindungan dan keberkahan sepanjang malam hingga pagi hari berikutnya.
Keberkahan yang dimaksud tidak hanya berupa keberhasilan dalam pekerjaan atau urusan duniawi, namun juga meliputi kesehatan, ketenangan batin, dan perlindungan dari berbagai marabahaya. Dengan hati yang dipenuhi dengan zikir dan doa, seseorang akan lebih mudah menghadapi tantangan dan cobaan hidup dengan tabah dan teguh.
Membaca Ayat Kursi di waktu pagi dan sore juga dapat dijadikan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Dengan mengingat kebesaran dan kekuasaan-Nya, seseorang akan lebih mudah merasa syukur dan menghargai setiap karunia yang telah diterimanya.
Secara keseluruhan, tiga waktu yang disebutkan di atas merupakan waktu-waktu mustajab untuk membaca Ayat Kursi. Namun, sebenarnya Ayat Kursi dapat dibaca kapan saja dan di mana saja. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam mengamalkan amal ini. Semoga dengan membaca Ayat Kursi di waktu-waktu yang dianjurkan, kita dapat mendapatkan perlindungan, keberkahan, dan kekuatan spiritual dari Allah SWT.
(Berikut teks Arab, Latin, dan terjemahan Ayat Kursi yang telah disertakan dalam pertanyaan awal telah dihilangkan karena sudah tercantum dan tidak perlu diulang di sini untuk menjaga efisiensi ruang dan menghindari pengulangan informasi.)