Depok, Republika.co.id — Penyakit kardioserebrovaskular (CCVD), yang menyerang jantung dan pembuluh darah, masih menjadi momok menakutkan di Indonesia. Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian di negeri ini, menuntut perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan dan masyarakat luas.
Menyadari pentingnya penanganan CCVD, RS Hermina Depok baru-baru ini menggelar Seminar Medis tentang Penanganan Penyakit Kardioserebrovaskular. Acara ini menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman mengenai penyakit yang mematikan ini, serta membahas strategi efektif dalam mengendalikannya.
Terapi dan Pola Hidup Sehat: Kunci Mengatasi CCVD
dr. Agoes Kooshartoro, Sp.PD, Ketua Kardioserebrovaskular RS Hermina Depok, dalam seminar tersebut menekankan bahwa CCVD memang tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, dengan terapi yang tepat dan penerapan pola hidup sehat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik, sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga.
"Penyakit kardioserebrovaskular menyerang jantung dan pembuluh darah, sehingga mengganggu fungsi tubuh," jelas dr. Agoes. "Meskipun tidak bisa disembuhkan, penyakit ini bisa dikendalikan dengan terapi dan pola hidup sehat."
Edukasi dan Penguatan Layanan Primer: Strategi Pencegahan
Direktur RS Hermina Depok, Lies Nugrohowati, mengungkapkan komitmen rumah sakit dalam upaya pencegahan dan penanganan CCVD. RS Hermina Depok bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk memperkuat layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
"Kami fokus pada edukasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah CCVD," ujar Lies. "Selain itu, kami juga meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di layanan primer untuk mendeteksi dini dan memberikan penanganan yang tepat bagi pasien."
Mengenal Lebih Dekat Penyakit Kardioserebrovaskular
Penyakit kardioserebrovaskular (CCVD) merupakan istilah umum untuk berbagai kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Kondisi ini meliputi:
- Penyakit jantung koroner (PJK): Terjadi ketika arteri koroner, pembuluh darah yang memasok darah ke jantung, tersumbat oleh plak. Plak adalah endapan lemak, kolesterol, dan zat lain yang menumpuk di dinding arteri.
- Stroke: Terjadi ketika suplai darah ke otak terputus atau berkurang, sehingga menyebabkan kerusakan sel otak. Stroke dapat disebabkan oleh penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak, atau pecahnya pembuluh darah di otak.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang terjadi ketika jantung memompa darah dengan kekuatan yang berlebihan.
- Aterosklerosis: Penumpukan plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri.
- Aritmia: Gangguan irama jantung, yang dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, berdetak terlalu cepat, atau berdetak terlalu lambat.
- Gagal jantung: Kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh.
Faktor Risiko Penyakit Kardioserebrovaskular