ERAMADANI.COM – Takut mengambil keputusan adalah penyakit yang dapat merugikan orang yang bersangkutan. Kebiasaan ini lebih didasari oleh perasaan khawatir atau ketidaksanggupan ketika menghadapi kenyataan.
Nah, kebiasaan ini perlu dihilangkan, sebab memiliki dampak buruk bagi seseorang jika terus dibiarkan atau dipelihara.
Adrian Harimurti dalam bukunya yang berjudul 101 Trik Hancurkan Kebiasaan Buruk dengan Kebiasaan Hebat memberikan uraian singkat cara menghancurkan kebiasaan ini.
Berikut merupakan langkah-langkah hilangkan kebiasaan tersebut.
1. Belajar Menerima Kenyataan
Sesungguhnya kita bukanlah orang yang tidak bisa menerima kenyataan, sebab sejatinya saat ini kita tengah menghadapi kenyataan.
Selain kenyataan yang saat ini kita hadapi, kita juga telah menghadapi kenyataan-kenyataan sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan kenyataan saat ini, yang merupakan buah dari keputusan kita.
Ini membuktikan bahwa kita bukanlah orang yang tidak menerima kenyataan.
Hanya saja, terkadang kita memang memiliki berbagai peristiwa sulit yang dihadapi, kemudian menjadikan kita sulit untuk menerima peristiwa itu.
Memang pedih, tetapi bagaimana pun itu adalah kenyataan yang telah terjadi dan tidak bisa diulang kembali, yang dapat kita lakukan hanya memperbaiki.
Nah, ketika melakukan perbaikan inilah yang disebut dengan proses pelaksanaan keputusan.
Misalnya, kenyataan pahit ketika mengetahui orang yang kita cintai menjalin hubungan dengan orang lain.
Lantas perbaikan atau proses pelaksanaan keputusan yang dapat dilakukan ada dua opsi.
Pertama, memutuskan hubungan dengannya lalu menjalin hubungan dengan orang lain.
Kedua, semakin aktif mencintainya agar dia tidak jatuh ke pelukan orang lain.
Kemudian perlu dicamkan bahwa setiap keputusan memiliki konsekuensinya masing-masing.
Hadapi konsekuensi tersebut meski pahit, ingat bahwa pahitnya hanyalah sementara saja.
2. Mulai dari Keputusan Kecil
Belajarlah untuk membuat sebuah keputusan yang kecil, misalnya menaruh pulpen di saku tas paling depan.
Hal ini akan jelas terlihat perbedaannya ketika dalam situasi yang mendesak.
Apabila seseorang hanya asal menaruh pulpen di tasnya, maka nantinya ia akan mengecek seluruh bagian tas.
Dengan membiasakan membuat keputusan kecil seperti itu, kita akan terbiasa atau mulai terlatih membuat keputusan besar nantinya.
3. Berpikir Positif
Kebiasaan berpikir positif sebenarnya bukan persoalan yang berat. Namun, karena tidak biasa atau masih sering berpikir negatiflah yang membuat kesulitan untuk mulai positif thinking.
Padahal, jika seseorang membiasakan berpikir positif, maka hidupnya akan menjadi terasa lebih mudah dan lebih menyenangkan, sebab ia tak lagi terpengaruh memikirkan orang lain.
Hal itu juga memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang. Jika ia terus-terusan berfikiran negatif, maka berpeluang menjadikan seseorang mengambil keputusan yang salah. (ERK)