Jakarta – Surat Yasin, surat ke-36 dalam Al-Qur’an, dikenal sebagai "jantung Al-Qur’an" karena mengandung pesan-pesan universal yang menyentuh hati dan memberikan banyak keutamaan bagi siapapun yang membacanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Surat Yasin adalah jantung Al-Qur’an. Tidak seorangpun yang membacanya karena Allah SWT dan hari akhir melainkan dosa-dosanya diampuni. Bacakanlah surat Yasin pada orang yang sekarat dari kalian." (Hadits Riwayat At-Tirmidzi). Hadits ini menegaskan betapa pentingnya surat Yasin, khususnya dalam memohon ampunan dan menenangkan jiwa orang yang sekarat.
Keutamaan Membaca Surat Yasin:
Surat Yasin bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga amalan yang membawa berkah bagi umat muslim. Berikut beberapa keutamaan membaca surat Yasin:
- Pengampunan Dosa: Membaca surat Yasin dengan ikhlas karena Allah SWT dan keyakinan akan hari akhir, dijanjikan pengampunan dosa.
- Ketenangan Jiwa: Membacakan surat Yasin pada orang yang sekarat dapat menenangkan jiwanya dan meringankan perjalanannya menuju akhirat.
- Kebaikan di Malam Hari: Membaca surat Yasin di malam hari juga dijanjikan pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca surat Yasin setiap malam karena Allah SWT, maka dosanya diampuni." (HR Ahmad).
- Peningkatan Iman: Membaca surat Yasin secara rutin dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.
- Kesejahteraan: Membaca surat Yasin juga diyakini membawa kesejahteraan dan keberkahan dalam hidup.
Isi dan Makna Surat Yasin:
Surat Yasin terdiri dari 83 ayat yang berisi pesan-pesan penting tentang tauhid, akhirat, dan kisah-kisah para nabi. Surat ini mengajak manusia untuk merenungkan ciptaan Allah SWT, kekuasaan-Nya, dan kebenaran wahyu yang disampaikan para rasul.
Berikut adalah beberapa tema utama yang diangkat dalam surat Yasin:
- Tauhid: Surat ini menegaskan keesaan Allah SWT sebagai pencipta, penguasa, dan pemilik segala sesuatu.
- Akhirat: Surat Yasin menggambarkan dengan jelas tentang kehidupan akhirat, termasuk surga, neraka, dan hari kiamat.
- Kisah Para Nabi: Surat ini menceritakan kisah para nabi, seperti Nabi Nuh, Nabi Hud, dan Nabi Saleh, yang diutus untuk menyampaikan pesan Allah SWT kepada kaumnya.
- Pentingnya Iman: Surat Yasin menekankan pentingnya iman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya.
- Peringatan dan Nasihat: Surat ini berisi peringatan dan nasihat bagi manusia agar tidak terjerumus dalam kesesatan dan kemaksiatan.
Surat Yasin Lengkap (Arab, Latin, dan Terjemahan):
Berikut adalah bacaan lengkap surat Yasin dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya:
1. YĠsīn.
1. YÄ SÄ«n.
- Yasin.
2. Wal-qur’ÄÂnil-ḥakÄ«m(i).
2. Wal-qur’anil-hakÄ«m(i).
- Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah,"
3. Innaka laminal-mursalīn(a).
3. Innaka laminal-mursalīn(a).
- sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar salah seorang dari rasul-rasul"
4. ‘AlÄ á¹£irÄÂá¹Âim mustaqÄ«m(in).
4. ‘Ala sirÄ«im mustaqÄ«m(in).
- (yang berada) di atas jalan yang lurus,"
5. TanzÄ«lal-‘azÄ«zir-raḥīm(i).
5. TanzÄ«lal-‘azÄ«zir-raḥīm(i).
- (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,"
6. Litunżira qaumam mÄ unżira ÄÂbĒuhum fahum gÄÂfilÅ«n(a).
6. Litunżira qaumam ma Ä unżira ÄÂbĒuhum fahum gÄÂfilÅ«n(a).
- agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai."
7. Laqad ḥaqqal-qaulu ‘alÄ akṡarihim fahum lÄ yu’minÅ«n(a).
7. Laqad haqqal-qaulu ‘ala akÄ«arihim fahum la yu’minÅ«n(a).
- Sungguh, benar-benar berlaku perkataan (ketetapan takdir) terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman."
8. InnÄ ja’alnÄ fÄ« a’nÄÂqihim aglÄÂlan fa hiya ilal-ażqÄÂni fahum muqmaḥūn(a).
8. InnÄ ja’alnÄ fÄ« a’nÄÂqihim aglÄÂlan fa hiya ilal-a’qÄÂni fahum muqmaḥūn(a).
- Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu (tangan mereka yang terbelenggu diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah."
9. Wa ja’alnÄ mim baini aidÄ«him saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyainÄÂhum fahum lÄ yubá¹£irÅ«n(a).
9. Wa ja’alnÄ mim baini aidÄ«him saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyainÄÂhum fahum la yubá¹£irÅ«n(a).
- Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi (pandangan) mereka. Mereka pun tidak dapat melihat."
10. Wa sawĒun ‘alaihim a’anżartahum am lam tunżirhum lÄ yu’minÅ«n(a).
10. Wa sawĒun ‘alaihim a’anżartahum am lam tunżirhum la yu’minÅ«n(a).
- Sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka (tetap) tidak akan beriman."
11. InnamÄ tunżiru manittaba’aż-żikra wa khasyiyar-raḥmÄÂna bil-gaib(i), fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karÄ«m(in).
11. InnamÄ tunżiru manittaba’al-żikra wa khasyiyar-raḥmÄÂna bil-gaib(i), fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karÄ«m(in).
- Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanya (bisa) memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikutinya dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih tanpa melihat-Nya. Berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia."
12. à £ÖInnÄ naḥnu nuḥyil-mautÄ wa naktubu mÄ qaddamÅ« wa ÄÂṡÄÂrahum, wa kulla syai’in aḥṣÄÂinÄÂhu fÄ« imÄÂmim mubÄ«n(in).
12. à £ÖInnÄ na’lamu inna nu’yilu-l-mautÄ wa naktubu mÄ qaddamÅ« wa ÄÂṡÄÂrahum, wa kulla syai’in aḥṣÄÂinÄÂhu fÄ« imÄÂmim mubÄ«n(in).
- Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauhulmahfuz)."
13. Waá¸Ârib lahum maṡalan aṣḥÄÂbal-qaryah(ti), iż jĒahal-mursalÅ«n(a).
13. WaÄÂrib lahum maṡalan aṣḥÄÂbal-qaryah(ti), iż jĒahal-mursalÅ«n(a).
- Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka (kaum kafir Makkah), yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka,"
14. Iż arsalnÄ ilaihimuṡnaini fa każżabÅ«humÄ fa ‘azzaznÄ biṡÄÂliṡin faqÄÂlÅ« innÄ ilaikum mursalÅ«n(a).
14. Iż arsalnÄ ilaihimuṡnaini fa każżabÅ«humÄ fa ‘azzaznÄ biṡÄÂliṡin faqÄÂlÅ« innÄ ilaikum mursalÅ«n(a).
- (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan (utusan) yang ketiga. Maka, ketiga (utusan itu) berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu."
15. QÄÂlÅ« mÄ antum illÄ basyarum miṡlunÄÂ, wa mÄ anzalar-raḥmÄÂnu min syai'(in), in antum illÄ takżibÅ«n(a).
15. QÄÂlÅ« mÄ antum illÄ basyarum miṡlunÄÂ, wa ma anzalar-raḥmÄÂnu min syai'(in), in antum illÄ takżibÅ«n(a).