Surat Ar-Rum, surat ke-30 dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah (Makkiyah) dan terdiri dari 60 ayat, menyimpan banyak hikmah. Ayat ke-21 surat ini, khususnya, menjadi sorotan karena mengupas secara mendalam tentang penciptaan manusia berpasang-pasangan dan hikmah di baliknya, sebuah tema yang relevan hingga kini. Ayat ini bukan sekadar menjelaskan fakta biologis, melainkan menggali makna spiritual dan sosial yang mendalam tentang pernikahan, kasih sayang, dan keharmonisan keluarga sebagai bagian dari rencana Ilahi.
Teks Arab dan Terjemahannya:
Berikut teks Arab Surat Ar-Rum ayat 21 beserta terjemahannya:
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Wa min āyātihi an khalaqa lakum min anfusikum azwājan litaskunū ilaiha wa ja’ala bainakum mawaddatan wa rahmatan inna fī dhālika la āyatin liqawmin yatafakkarūn.
Terjemahannya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."
Tafsir dan Makna Mendalam Surat Ar-Rum Ayat 21:
Ayat ini secara eksplisit menunjuk pada penciptaan pasangan hidup sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Kata "azwājan" (pasangan) merujuk pada pasangan suami istri, yang secara implisit mengisyaratkan adanya perbedaan gender, laki-laki dan perempuan, sebagai suatu kesatuan yang saling melengkapi. Penciptaan ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana Allah yang penuh hikmah.
Fokus utama ayat ini terletak pada kata "litaskunū ilaiha" (supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya). Kata "tentenram" (sakinah) di sini bukan sekadar ketenangan fisik, melainkan ketenangan jiwa dan hati yang didapatkan melalui ikatan pernikahan yang harmonis. Pernikahan yang diridhoi Allah menjadi sumber kedamaian batin, mengurangi stres, dan memberikan rasa aman dan kepuasan emosional.
Selanjutnya, ayat ini menekankan pentingnya "mawaddah wa rahmah" (kasih sayang dan rahmat) dalam hubungan suami istri. "Mawaddah" mengacu pada rasa cinta, kasih sayang, dan ketertarikan yang mendalam, sementara "rahmah" merujuk pada rasa empati, belas kasih, dan kepedulian yang tulus. Kedua unsur ini menjadi pondasi utama dalam membangun rumah tangga yang kokoh dan bahagia. Ketiadaan salah satu unsur ini dapat menyebabkan keretakan dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Berbagai tafsir memberikan penjabaran lebih lanjut mengenai makna "mawaddah wa rahmah". Ada yang berpendapat bahwa "mawaddah" berkaitan dengan aspek seksual dalam pernikahan, sementara "rahmah" berkaitan dengan aspek emosional dan tanggung jawab dalam membina keluarga, termasuk memiliki keturunan. Pendapat lain menafsirkan "mawaddah" sebagai kasih sayang yang tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu dalam pernikahan, sementara "rahmah" sebagai rasa sayang yang lebih luas, meliputi kasih sayang kepada anak-anak dan keluarga besar. Terlepas dari perbedaan penafsiran, inti dari ayat ini tetap menekankan pentingnya kedua unsur tersebut dalam kehidupan berumah tangga.
Hubungan Ayat dengan Konsep Keluarga dan Masyarakat:
Surat Ar-Rum ayat 21 tidak hanya relevan bagi individu yang menikah, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, merupakan pondasi utama bagi pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Keharmonisan dan kebahagiaan dalam keluarga akan berdampak positif pada stabilitas sosial dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Sebaliknya, ketidakharmonisan dalam keluarga dapat memicu berbagai masalah sosial, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan masalah anak-anak.
Ayat ini juga mengajak manusia untuk merenungkan kebesaran ciptaan Allah SWT. Penciptaan manusia berpasang-pasangan, dengan segala potensi kasih sayang dan rahmat di dalamnya, merupakan bukti nyata kekuasaan dan hikmah-Nya. Ayat ini menjadi pengingat bagi manusia untuk mensyukuri nikmat pernikahan dan berusaha untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Peran Ayat dalam Konteks Pernikahan Modern:
Dalam konteks pernikahan modern yang sering dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti individualisme, tuntutan karier, dan perubahan nilai sosial, ayat ini tetap relevan dan memberikan panduan yang berharga. Ayat ini mengingatkan pentingnya komunikasi, saling pengertian, dan komitmen dalam membangun hubungan yang harmonis. Kasih sayang dan rahmat bukan sekadar perasaan, melainkan tindakan nyata yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat ini juga mendorong pasangan untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Rumah tangga yang kuat bukanlah sekadar tempat tinggal, melainkan tempat berlindung, tempat berbagi suka dan duka, dan tempat tumbuh kembangnya generasi penerus bangsa.
Kesimpulan:
Surat Ar-Rum ayat 21 merupakan ayat yang kaya makna dan relevan hingga saat ini. Ayat ini bukan hanya menjelaskan fakta biologis tentang penciptaan manusia berpasang-pasangan, tetapi juga menekankan pentingnya kasih sayang, rahmat, dan ketenangan jiwa dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Ayat ini mengajak manusia untuk merenungkan kebesaran ciptaan Allah SWT dan berusaha untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah sebagai pondasi utama bagi kebahagiaan individu dan kemajuan masyarakat. Dalam era modern yang penuh tantangan, pesan ayat ini tetap menjadi pedoman yang berharga bagi pasangan suami istri dalam membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia dan bermakna. Pemahaman yang mendalam terhadap ayat ini akan membantu pasangan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan dengan bijak, sehingga dapat menciptakan keluarga yang harmonis dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya. Lebih dari itu, ayat ini mengajak kita untuk selalu bersyukur atas karunia Allah SWT dan senantiasa berusaha untuk menjadi hamba-Nya yang taat dan berbakti.