ERAMADANI.COM, BADUNG – Perhelatan Muhammadiyah International Bussiness Forum ( MIBF ) akhirnya resmi ditutup. Seremoni Penutupan MIBF dilaksanakan di Pantai Pandawa, Badung tepat menyambut Sunset dan pagelaran tari Kecak.
Acara pun berlangsung sangat meriah usai melewati lelahnya forum yang padat selama dua hari, mulai Senin (25/11/2019) hingga ditutup Selasa (26/11/2019) kemarin.
Para peserta yang datang dari berbagai daerah sedunia pun sangat antusias mengikuti agenda yang disiapkan panitia.
“Alhamdulillah, MIBF ini lancar sesuai harapan, sukses dari segi keuangan, dari jumlah peserta dan sukses dari segi acara,” Ujar Yusuf Santiaji, Ketua Panitia MIBF itu sendiri.
Peserta yang didominasi para pengusaha tersebut sangat mengapresiasi penyelenggaran MIBF ini. Sehingga Bali ditetapkan akan menjadi tuan rumah tetap dari perhelatan MIBF ini setiap tahunnya.
Penutupan MIBF Disambut Pemda Badung
Tak hanya sambutan dari peserta, Assisten 1 Pemerintah Kabupaten Badung, Ida Bagus Yoga Segara pun hadir untuk membacakan sambutan dari Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, S.Sos yang kebetulan berhalangan hadir.
Giri Prasta sampaikan apresiasinya atas Muhammadiyah yang memilih Kabupaten Badung sebagai lokasi penutupan kegiatan acara sebesar MIBF.
“Kami harap dengan adanya kegiatan MIBF di Badung ini akan menjadi aktualisasi atau perwujudan sinergi dari sektor-sektor bisnis lokal. Sehingga ada kesinambungan antara kesuksesan usaha peserta dan kemajuan ekonomi Badung,” Ujarnya.
Senada atas sambutan Ketua Masyarakat Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah, Moh. Nadjikh yang nyatakan bahwa alasan Badung dipilih menjadi lokasi penutupan tak lain untuk mengenalkan Badung lebih kuat ke lingkungan bisnis Internasional.
Hal itu senada dengan peserta MIBF asal Jepang, Kanada, US, Korea, Singapura, dan lainnya yang tergabung dalam 150 peserta MIBF 2019 ini. Sehingga kesan atas sajian wisata yang disiapkan panitia memicu peserta untuk mengabarkan indahnya Bali kembali pada dunia.
Acara Paripurna Yang Lengkap
Acara MIBF tahun dapat dikategorikan sukses dengan skala pengaruh jangka panjangnya yang baik. Yusuf Santiaji ungkapkan bahwa seluruh kegiatan ini dipersiapkan hanya dalam waktu dua bulan.
Usai penutupan, agenda terakhir peserta pun digiring ke salah satu rumah oleh-oleh baru yang sedang naik daun di Bali, The Keranjang.
Walaupun terdapat beberapa perubahan antara rundown dan penyelenggaraan, namun semuanya bukan menjadi masalah besar. Kelemahan kegiatan ini tetap tidak mengurangi impactnya yang dirasa cukup besar pula.
Akhir kata segenap kepanitiaan ungkapkan keinginannya agar MIBF tahun bisa kembali berlangsung dan lebih meriah. Sebuah ajang silaturahmi akbar antara orang-orang yang ingin mengebangkan lagi potensi dirinya dalam bidang bisnis atau usaha apapun. (RAB)