Denpasar, ERA MADANI – Radiasi ponsel punya dampak buruk terhadap kesehatan, bahkan bisa memengaruhi kinerja otak. Temuan ini berdasarkan hasil penelitian di Swiss yang menyebutkan seringnya penggunaan ponsel dapat mengakibatkan turunnya kinerja ingatan di bagian tertentu otak, terutama akibat terpapar gelombang elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) selama penggunaan ponsel.
Di dalam satu studi baru yang dilakukan oleh ilmuwan di Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH), para peneliti mendapati bahwa apa yang disebut penampilan ingatan figural, atau kemampuan untuk mengingat bentuk-bentuk abstrak, dapat memburuk jika otak sering terpajan RF-EMF.
Para peneliti memiliki data dari lebih 700 remaja Swiss yang berbahasa Jerman selama 12 bulan dilansir islampos.com. Studi itu mengikuti perkembangan temuan dari studi 2015, dengan dua kali ukuran sampel dan keterangan lebih akhir mengenai penyerapan RF-EMF pada otak remaja pada berbagai jenis penggunaan piranti komunikasi nirkabel.
Itu adalah studi epidemiologi pertama di dunia yang memperkirakan dosis gabungan RF-EMF pada remaja, kata Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Juli 2018.
Buktinya jelas bahwa radiasi memiliki dampak penting pada separuh otak kanan, tempat ingatan figural berada, di kalangan remaja yang memegang telepon genggam di telinga kanan ketika melakukan percakapan. Pengiriman pesan teks atau “berselancar” di Internet tak memiliki dampak mencolok, kata studi tersebut.
Studi itu juga menambahkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan pentingnya penelitian dan untuk mengeluarkan faktor lain.
Meskipun Swiss telah mengubah alokasi frekuensi pada 2017 untuk membersihkan jalan buat 5G, atau generasi kelima teknologi nirkabel, pengeritik memperingatkan bahwa itu bisa buruk bagi kesehatan manusia. Sebab frekuensi 5G dirancang bahkan menggunakan frekuensi radio yang lebih tinggi daripada 4G.
Para peneliti dari kelompok Doctors for Environmental Protection, yang berpusat di Basel, Swiss telah memperingatkan bahwa gelombang sangat pendek 5G akan diserap oleh kulit yang sudah terpajan dampak berbahaya radiasi ultra-violet. Bahkan 5G dapat menimbulkan risiko tambahan kanker.