Bandung, Republika.co.id – Sabtu (2/11/2024), SMAN 3 Bandung menyelenggarakan Festival Budaya "Madjavantri" 2024 di Lapang Bali, Jalan Bali No. 8 Kota Bandung. Acara ini menjadi bukti nyata kecintaan sekolah terhadap budaya bangsa Indonesia, sekaligus upaya untuk menanamkan rasa cinta terhadap warisan budaya di kalangan generasi muda.
Festival Budaya "Madjavantri" 2024 menghadirkan beragam pertunjukan budaya yang memukau. Kolaborasi ekstrakurikuler, video budaya, puncak budaya, tari tradisional, pawai budaya, teater temporal, tari kecak, tari janger, tari bajidor kahot (kolaborasi seni Sunda dan Bali), serta upacara adat, menghiasi panggung utama. Di samping itu, pengunjung juga dapat menikmati Galeri Priangan, yang menampilkan stand-stand yang memperkenalkan budaya dan pameran makanan tradisional dari berbagai daerah.
"Festival Budaya "Madjavantri" bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa Indonesia," ujar Dra. Eha Julaeha M.Pd, Plt. Kepala SMAN 3 Kota Bandung, saat ditemui di sela-sela acara. "Kami ingin anak-anak muda mengenal, menggali, melestarikan, dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia."
Eha menekankan pentingnya upaya pelestarian budaya di tengah arus globalisasi yang kian deras. "Di era saat ini, ada kecenderungan anak-anak muda lebih banyak meniru budaya asing ketimbang bangsa Tanah Air," ungkapnya. "Karena itulah, kami gelar festival budaya ini agar mereka lebih mencintai budaya bangsa, sehingga memperkuat jati diri bangsa kita."
Festival Budaya "Madjavantri" 2024 merupakan kegiatan kebanggaan Keluarga Besar SMAN 3 Kota Bandung. "Selama ini, Keluarga Besar SMAN 3 Kota Bandung eksis mengedepankan dan mengenalkan budaya Nusantara kepada generasi muda," tegas Eha. "Ini penting sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan pembentukan karakter untuk menyiapkan generasi Emas 2045."
Senada dengan Eha, Encep Ridwan SPd M.MPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengungkapkan bahwa perhatian masyarakat saat ini lebih tertuju pada tren internasional dibandingkan budaya lokal. "Untuk itu, Festival Budaya 2024 "Madjavantri" sengaja digelar sebagai wadah seni dan budaya," jelasnya.
Encep menambahkan bahwa di era globalisasi, teknologi, dan perubahan gaya hidup, nilai-nilai kebudayaan tradisional terkadang terlupakan. "Pengaruh budaya luar dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap budaya Indonesia," ungkapnya. "Di satu sisi, interaksi dengan budaya luar dapat membawa inovasi, pertukaran pendapat, dan pemahaman yang lebih luas. Namun di sisi lain, terlalu banyak asimilasi budaya luar dapat mengancam keberagaman dan keunikan budaya lokal."
Melalui Festival Budaya "Madjavantri" 2024, Encep berharap masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan para budayawan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Banten, dan lainnya.
Jasmine Caroline, Ketua Panitia Festival Budaya "Madjavantri" 2024, mengungkapkan bahwa seluruh siswa kelas X, XI, dan XII terlibat aktif dalam acara ini. "Masing-masing angkatan menampilkan pakaian adat dan seni budaya dari 10 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua," jelasnya.
Pawai budaya yang meriah menjadi pembuka acara. "Arak-arakan festival budaya dimulai dari pukul 07.00 WIB, mengambil start dari Jalan Kalimantan, Jalan Jawa, Jalan Merdeka, dan kembali ke Jalan Bali," ujar Jasmine. "Sepanjang jalan, warga antusias menyaksikan arak-arakan ini."
Setelah berkeliling, masing-masing tim menampilkan pertunjukan di hadapan para guru, orang tua, dan tamu undangan. "Tampilan dari para siswa sangat beragam dan menarik," ungkap Jasmine. "Masing-masing tim unjuk kebolehan pada event ini."
Acara semakin semarak dengan berbagai atribut daerah yang dikenakan oleh para siswa. "Mudah-mudahan dengan acara ini, kecintaan anak remaja terhadap budaya bangsa kita semakin kuat," harap Jasmine.
Puncak acara Festival Budaya "Madjavantri" 2024 dimeriahkan oleh penampilan band audisi dan bintang tamu, seperti Marcell dan The Groove. "Acara ini akan berlangsung sampai dengan pukul 22.00 WIB dan terbuka untuk umum," tandas Jasmine.
Festival Budaya "Madjavantri" 2024 bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap warisan budaya bangsa di kalangan generasi muda. Diharapkan, melalui acara ini, semangat pelestarian budaya Indonesia akan terus berkibar dan tertanam kuat di hati generasi penerus bangsa.