Sholat taubat, sholat sunnah dua rakaat yang ditujukan untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat, merupakan salah satu bentuk manifestasi taubat yang dianjurkan dalam Islam. Meskipun tata cara pelaksanaannya serupa dengan sholat sunnah lainnya, niat yang mendasari sholat ini menjadi pembeda utama dan penentu diterimanya taubat tersebut. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai niat, tata cara, bacaan doa, dalil, serta waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat taubat dua rakaat, merujuk pada berbagai sumber referensi keagamaan.
Niat Sholat Taubat: Titik Awal Taubat yang Tulus
Niat merupakan pondasi utama dalam setiap amal ibadah, termasuk sholat taubat. Sebagian ulama berpendapat bahwa niat cukup di dalam hati, sementara sebagian lainnya menekankan pentingnya melafalkan niat untuk memperkuat tekad dan keikhlasan. Bagi mereka yang memilih melafalkan niat, bacaan yang dianjurkan, sebagaimana dikutip dari buku "Panduan Shalat untuk Wanita" karya Ria Khoerunnisa, adalah sebagai berikut:
"Ushalli sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa."
Artinya: "Saya niat sholat taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala."
Lafal niat ini hendaknya diucapkan dengan khusyuk dan disertai kesadaran penuh akan dosa-dosa yang telah dilakukan dan tekad bulat untuk tidak mengulanginya. Kejernihan niat menjadi kunci utama penerimaan taubat di sisi Allah SWT. Kejujuran hati dan penyesalan yang mendalam akan memperkuat ikatan antara hamba dan Tuhannya dalam proses permohonan ampunan ini. Tanpa niat yang tulus, sholat taubat sekadar menjadi ritual belaka tanpa membawa dampak spiritual yang berarti.
Tata Cara Sholat Taubat: Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Tata cara sholat taubat dua rakaat pada dasarnya mengikuti kaidah umum sholat sunnah. Namun, keutamaan sholat ini terletak pada niat dan kesungguhan hati dalam memohon ampunan. Berbagai referensi keagamaan, termasuk buku "Panduan Sholat Rosulullah 2" karya Imam Abu Wafa, menjelaskan bahwa sholat taubat dapat dikerjakan kapan saja. Hal ini menunjukkan fleksibilitas waktu pelaksanaan sholat taubat, selaras dengan kebutuhan dan kondisi penganutnya. Ibnu Taimiyah rahimahullah meriwayatkan sebuah pendapat yang menekankan pentingnya segera bertaubat setelah melakukan kesalahan, dan sholat taubat dua rakaat dianjurkan sebagai bagian dari proses tersebut.
Lebih rinci, buku "Panduan Shalat Wajib & Sunnah Lengkap: 100% Pasti Langsung Bisa Dan Paham" yang disusun oleh Ust. Mukhsin Mather, menjelaskan tata cara sholat taubat dua rakaat sebagai berikut:
-
Memulai dengan niat: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, niat merupakan langkah awal yang krusial. Niat yang tulus dan khusyuk akan membimbing seluruh rangkaian sholat.
-
Takbiratul ihram: Memulai sholat dengan mengucapkan takbiratul ihram, "Allahu Akbar".
-
Membaca surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua.
-
Membaca surat pendek: Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat-surat pendek dari Al-Quran pada setiap rakaat. Pemilihan surat pendek ini diserahkan kepada masing-masing individu sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya.
-
Ruku’ dan sujud: Melaksanakan ruku’ dan sujud dengan khusyuk dan benar, sesuai dengan tuntunan syariat.
-
Duduk di antara dua sujud: Duduk di antara dua sujud dengan tenang dan khusyuk.
-
Salam: Menutup sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
Seluruh rangkaian sholat taubat ini hendaknya dilakukan dengan penuh khusyuk dan konsentrasi, memfokuskan hati pada permohonan ampunan kepada Allah SWT. Kesungguhan dan keikhlasan dalam setiap gerakan dan bacaan akan meningkatkan kualitas sholat dan memperbesar peluang diterimanya taubat.
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Taubat: Memperkuat Taubat
Setelah menunaikan sholat taubat, disunnahkan untuk memperbanyak istighfar sebagai bentuk permohonan ampunan dan penyesalan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Buku "Ebook 10 Dosa Besar (Series) Jilid IV: Tuntunan Hijrah dan Taubatan Nasuuha" karya Hamba Allah (Dosa Besar) merekomendasikan bacaan istighfar berikut:
"Astaghfirullaahal’adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih."
Artinya: "Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya."
Selain istighfar, membaca doa permohonan ampunan juga dianjurkan untuk memperkuat taubat. Doa yang dapat dibaca, misalnya:
"Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana’abduka wa ana’alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu. abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di bawah janji dan perjanjian-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
Dzikir dan doa ini dibaca dengan penuh keikhlasan dan harapan akan pengampunan Allah SWT. Pengulangan bacaan ini dapat memperkuat rasa penyesalan dan tekad untuk memperbaiki diri.
Dalil Sholat Taubat: Landasan Hukum dan Hikmah
Sholat taubat didasarkan pada ajaran Islam yang menekankan pentingnya taubat dan pengampunan dosa. Tujuan utama sholat taubat adalah untuk memohon ampunan Allah SWT atas kesalahan dan dosa yang telah dilakukan. Taubat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang melakukan dosa, dan sholat taubat dapat menjadi salah satu sarana untuk mencapai taubat yang diterima Allah SWT.
Dalam buku "Tuntunan dan Mukjizat Segala Jenis Sholat Sunnah" oleh Amrin Ra’uf, disebutkan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: "Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan sholat, setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya." (HR. Muslim).
Hadits ini menjadi salah satu dalil yang menguatkan anjuran melaksanakan sholat taubat sebagai bagian dari proses taubat. Sholat taubat bukan sekadar ritual, melainkan ungkapan penyesalan dan permohonan ampunan yang diiringi dengan tekad untuk memperbaiki diri dan menjauhi dosa di masa mendatang.
Waktu yang Tepat untuk Sholat Taubat: Segera Setelah Bertaubat
Meskipun sholat taubat dapat dilakukan kapan saja, seperti yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitabnya "Nihâyatuz Zayn", waktu yang paling utama adalah segera setelah menyadari kesalahan dan berniat untuk bertaubat. Syekh Nawawi menjelaskan bahwa pelaksanaan sholat taubat tidak mutlak harus dilakukan sebelum bertaubat, namun tetap sah jika dilakukan setelahnya. Namun, melakukan sholat taubat setelah bertaubat, menurut beberapa ulama, lebih menekankan pada penguatan tekad dan penyesalan yang sudah ada.
Akan tetapi, segera bertaubat setelah melakukan dosa sangat dianjurkan. Hal ini karena kita tidak mengetahui kapan ajal akan menjemput. Semakin cepat seseorang bertaubat, semakin besar peluang untuk mendapatkan ampunan Allah SWT. Taubat yang tulus dan disertai dengan penyesalan yang mendalam, diiringi dengan sholat taubat, akan semakin memperkuat ikatan hamba dengan Tuhannya. Proses ini juga akan memberikan ketenangan batin dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Kesimpulan:
Sholat taubat dua rakaat merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang ingin memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Niat yang tulus, tata cara yang benar, dan doa serta dzikir yang khusyuk setelah sholat akan memperkuat taubat dan meningkatkan peluang diterimanya permohonan ampunan dari Allah SWT. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah segera setelah berbuat dosa dan berniat untuk bertaubat, meskipun tetap sah jika dilakukan setelahnya. Semoga uraian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai sholat taubat dan menjadi panduan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.