Jakarta, 8 Januari 2025 – Sertifikasi halal bukan sekadar label keagamaan; ia telah menjelma menjadi kunci pembuka pintu pasar global bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. Bukti nyata keberhasilan ini terungkap dalam berbagai kisah sukses para pelaku UMKM yang produknya kini merajai pasar internasional, berkat sertifikasi halal yang melekat pada produk mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sertifikasi halal sebagai penambah nilai ekonomi dan kepercayaan konsumen, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menyatakan apresiasinya yang tinggi terhadap kegigihan para pelaku UMKM yang telah menjadikan sertifikasi halal sebagai strategi bisnis yang efektif. "Saya mengapresiasi UMKM kita yang terus gigih mengembangkan usahanya, dan menjadikan sertifikat halal sebagai unique selling point sehingga produknya semakin berkualitas dan kompetitif, bahkan mampu menembus pasar ekspor ke mancanegara," ujar Haikal, yang akrab disapa Babe Haikal, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Lebih lanjut, Haikal menekankan peran krusial sertifikasi halal dalam penguatan ekspor produk halal Indonesia. "Ini membuktikan bahwa sertifikasi halal menjadi bagian penting dalam penguatan ekspor produk halal kita, yang mana ini tentu akan berdampak positif bagi perekonomian nasional kita. Memajukan perekonomian bangsa kita, yang dengan itu maka kesejahteraan masyarakat juga meningkat," tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi dampak positif sertifikasi halal yang tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan UMKM, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Kisah Sukses UMKM: Dari Lokal Menuju Global
Berbagai kisah sukses UMKM yang telah merasakan dampak positif sertifikasi halal semakin memperkuat argumen tersebut. Kisah-kisah ini menjadi bukti nyata bagaimana sebuah sertifikat halal mampu mengubah nasib dan mengangkat perekonomian para pelaku usaha.
Hari Mastutik: Perempuan tangguh asal Batu, Jawa Timur, ini sukses membawa produk camilan keripik sayur dan buahnya, Momchipz dan Famchips, ke pasar internasional setelah mendapatkan sertifikasi halal. Awalnya, bisnis yang dimulai sebagai pengisi waktu luang ini kini telah menjelma menjadi eksportir andal. "Awalnya bisnis ini untuk mencari kesibukan, tapi memang jika Allah sudah berkehendak tak ada yang tak mungkin," ujarnya. Namun, perjalanan menuju pasar global tidaklah mudah. Tutik, begitu ia akrab disapa, menceritakan pengalamannya saat produknya ditolak oleh negara tujuan ekspor karena kurangnya kelengkapan dokumen, termasuk sertifikat halal. "Jadi memang dalam ekspor, dokumen kita harus lengkap, dan proses produksinya pun standarnya tinggi. Makanya waktu itu saya diminta sertifikat halal," jelasnya.
Berkat pendampingan dari Satgas Halal Kota Batu, Tutik berhasil memperoleh sertifikasi halal dan kini tengah mempersiapkan pengiriman satu kontainer (15.000 bungkus) produknya ke Perancis dan Uni Emirat Arab. Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen Tutik dalam menjaga kualitas dan kebersihan produknya. "Saya sangat cerewet kalau urusan kebersihan apalagi dalam proses produksi, karena ini untuk menjaga kualitas produk yang dikirim. Kalau tidak sesuai dengan standar mereka, ya mereka nanti gak akan balik lagi," tegas perempuan berusia 64 tahun ini, menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi dalam menjalankan bisnisnya.
Elis: Pelaku usaha sate lilit ikan tuna asal Bali ini juga merasakan dampak positif sertifikasi halal. Menurutnya, sertifikasi halal telah meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas jejaring pemasarannya. "Kalau sudah berlabel halal, maka para pembeli menjadi semakin tenang untuk memakai produk kita. Karena produk kita terjamin kehalalannya," ujarnya. Berkat sertifikasi halal, produk Elis kini telah dipasarkan ke seluruh Indonesia dan bahkan telah menembus pasar Singapura. Kisah sukses Elis ini menunjukkan bagaimana sertifikasi halal mampu meningkatkan daya saing produk dan memperluas jangkauan pasar.
Udin: Kisah serupa juga dialami oleh Udin, pelaku UMKM penghasil keripik pisang asal Semarang. Berawal dari usaha rumahan yang memproduksi keripik pisang dari hasil kebunnya sendiri, kini produknya telah berhasil diekspor ke sejumlah negara. Udin menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah, khususnya dalam hal pembinaan dan pengurusan perizinan, termasuk sertifikasi halal. "Saya bersyukur dan juga berterima kasih kepada pemerintah karena dapat mengembangkan usaha saya ini. Dengan pembinaan dari dinas dan juga BPJPH, produk saya memperoleh perizinan dan juga halal (sertifikat halal)," ungkapnya.
Implikasi Kebijakan dan Tantangan ke Depan
Keberhasilan UMKM dalam menembus pasar internasional berkat sertifikasi halal menunjukkan efektivitas kebijakan pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM dan ekspor produk halal. Namun, keberhasilan ini juga membuka tantangan baru. Perlu adanya peningkatan kapasitas dan pendampingan yang lebih intensif bagi UMKM, khususnya dalam hal pemahaman standar halal, manajemen produksi yang sesuai standar internasional, dan strategi pemasaran global.
Pemerintah perlu terus meningkatkan aksesibilitas informasi dan layanan sertifikasi halal, serta memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga sertifikasi halal internasional, untuk mempermudah akses UMKM ke pasar global. Peningkatan kualitas infrastruktur dan teknologi juga sangat penting untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi UMKM.
Selain itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya sertifikasi halal, baik sebagai konsumen maupun sebagai pelaku usaha. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sertifikasi halal tidak hanya menjadi faktor penentu keberhasilan ekspor, tetapi juga menjadi bagian integral dari budaya bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kesimpulannya, sertifikasi halal telah terbukti menjadi katalisator bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM Indonesia, membuka peluang pasar global yang sebelumnya sulit dijangkau. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras para pelaku UMKM yang diimbangi dengan dukungan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran. Namun, keberhasilan ini juga menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM Indonesia agar mampu bersaing di pasar global yang semakin kompetitif. Ke depan, kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan industri halal Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.