ERAMADANI.COM, BADUNG – Jum’at (29/11/2019) kemarin, Prodi Psikologi Undhira kembali adakan kegiatan kreatif, berupa seminar bertajuk “Sehat Mental Di Era Digital”.
Tidak tanggung, kegiatan yang digelar pukul 8.00 wita di Aula Gedung A Universitas Dhyana Pura (UNDHIRA) ini mendaulat founder Switch UP Mental Health Care, dr. Rama Giovani, SpKJ.
Berangkat dari kegelisahan Prodi Psikologi Kampus Undhira atas banyaknya ancaman kejiwaan di era digital, maka kegiatan ini diselenggarakan.
Terdapat beberapa kasus sarat potensi akibatkan gangguan mental yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini. Diantaranya Cyber Bullying, Adiksi Gadget, Cemas & Depresi, dan Loneliness.
Dalam tema kegiatan disebutkan bahwa kasus-kasus tersebut merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang negatif.
Spesialis Sehat Mental dan Konsep Mengenal Diri Dari Bandung
Rombongan Switch Up dan Yayasan Sehat Mental Indonesian turut terjun dari Bandung mengawal pemateri yang terbilang millenial tersebut. Kiprahnya sebagai Dokter spesialis kejiwaan tidak diragukan lagi, utamanya dalam bidang konsep mengenal diri.
Kasus Mental Illness artis Marshanda, kematian dosengaja publik figur karena depresi, serta berbagai kasus percobaan bunuh diri karena kejiwaan telah lama menjadi perhatian Dokter Rama.
Dimana selain hal tersebut menjadi masalah bagi para publik figur, tanpa sadar hal itu juga menjadi masalah bagi orang-orang yang mengikutinya. Akibatnya penyakit mental hari ini kerap menyerang siapa saja tanpa pandang buluh di kalangan masyarakat yang melekat dengan dunia digital.
Oleh karena itu, Dokter Rama terjun disela kesibukannya sebagai dokter praktek psikiatri di Bandung, untuk menyampaikan pemahamannya ke masyarakat, seperti pada acara kegiatan ini.
“Ini hanya passion saya. Idealisme saya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang kesehatan mental itu kuat sekai. Jika saya tak lakukan hal yang berbeda, maka hasilnya akan gitu-gitu aja,” Ujarnya dalam wawancara eksklusif bersama tim EraMadani.
“Ibaratnya ya ini lah dakwah dan syiar saya, sesuati yang yang secara simpel saya lakukan untuk kebaikan dan memang saya sukai,” tambahnya.
Praktek Asessmen Talents Mapping Pada Peserta
Ratusan peserta yang didominasi mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Pembawaan yang santai dan juga gaya kegiatan yang tidak terlalu formal membuat para peserta nyaman mengikuti kegiatan mulai pagi hingga pertengahan siang.
Usai penyampaian latar belakang yang dilakukan pemateri untuk sekilas penyadaran, kegiatan dilanjutkan dengan menggelar praktek assesment Talents Mapping.
Teknis nya pun sudah disiapkan secara rapi oleh panitia, hingga dengan mudah para peserta dapat ikuti assesmen tersebut bahkan mendapat penjelasan tentang cara kerja dan hasilnya.
Akar konsep Talents Mapping tersebut berasal dari perusahaan konsultasi manajemen kinerja global dari Amerika, Gallup, Inc. Idenya dicetuskan oleh mendiang psikolog legendaris Donald O. Clifton (Strength Based Treatment).
Sedangkan di Indonesia, format itu disusun ulang menjadi sebuah tools oleh Abah Rama Royani, yang selanjutnya pula dikenal sebagai founder Talents Mapping.
“Pada dasarnya praktik ini saya lakukan semata-mata untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya, kepada apa yang seharusnya dia kerjakan sesuai kemampuannya. Saya yakin Tuhan tidak menciptakan manusia secara sia-sia, pasti dia diciptakan untuk melakukan sesuatu yang memang dia nyamani”, Ujar Dokter menjelaskan makna asesemen tersebut.
Terhibur dan terpukau secara bersamaan, para peserta banyak mendapat ilmu baru mengenai dunia pikiran dan hati manusia dalam kegiatan ini.
Tasya, salah satu mahasiswa Psikologi Undhira pun sampaikan kesan gembiranya setelah ikuti kegiatan ini.
Acara ini sangatlah menarik, karena isinya membahas fenomena kesehatan mental di era saat ini seperti cyber bullying, depresi ringan. Pembicara juga menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan diri sendiri yang harus kita ketahui agar dapat memepermudah kelangsungan hidup kita,” ujarnya antusias. (RAB)