Jakarta – Sedekah, amal kebaikan yang tampak sederhana, menyimpan keutamaan yang luar biasa dalam ajaran Islam. Berbagai hadits Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya bersedekah, mengajarkan bahwa amalan ini bukan sekadar memberi materi, melainkan juga mencakup berbagai bentuk kebaikan lainnya. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar RA, sebagaimana termaktub dalam kitab hadits Muslim, menyatakan: "Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu dhuha."
Hadits ini melukiskan betapa luasnya cakupan sedekah, melampaui sebatas pemberian harta benda. Setiap ucapan tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), tahlil (laa ilaaha illallah), dan takbir (Allahu akbar), bahkan mencegah perbuatan mungkar, dianggap sebagai bentuk sedekah. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah merupakan manifestasi keimanan dan komitmen seseorang untuk senantiasa berbuat baik. Bahkan, shalat dhuha pun dapat menjadi pengganti berbagai bentuk sedekah tersebut, menunjukkan betapa pentingnya ibadah sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Namun, perbincangan mengenai sedekah seringkali dikaitkan dengan janji pahala yang berlipat ganda. Klaim mengenai sedekah yang berbuah pahala 700 kali lipat seringkali beredar di masyarakat, dan perlu ditelaah lebih lanjut berdasarkan referensi yang sahih. Klaim ini umumnya merujuk pada tafsir Surah Al-Baqarah ayat 261. Ayat tersebut berbunyi (dalam terjemahan): "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Interpretasi ayat ini memang sering dikaitkan dengan ganjaran sedekah 700 kali lipat. Sebutir benih yang menghasilkan tujuh bulir, dan setiap bulir berisi seratus biji, menghasilkan total 700 biji. Analogi ini digunakan untuk menggambarkan perlipatgandaan pahala sedekah yang diberikan Allah SWT. Namun, penting untuk memahami bahwa angka 700 ini merupakan perumpamaan, bukan angka pasti yang terikat secara literal. Allah SWT memiliki kekuasaan yang tak terbatas, dan ganjaran-Nya bisa jauh melampaui angka tersebut, tergantung pada keikhlasan dan niat si pemberi sedekah.
Buku "Sedekah Bikin Kaya dan Berkah" karya Ubaidurrahim El-Hamdy, yang dikutip dalam berita awal, kemungkinan besar membahas tafsir ayat ini lebih rinci. Namun, tanpa akses langsung ke isi buku tersebut, kita hanya dapat berpegang pada pemahaman umum ayat tersebut. Penting untuk selalu merujuk pada tafsir-tafsir Al-Quran yang terpercaya dan kredibel, seperti tafsir-tafsir dari ulama terkemuka atau lembaga-lembaga keislaman yang diakui kredibilitasnya.
Tafsir Kemenag RI, misalnya, menawarkan perspektif yang lebih bernuansa. Tafsir ini menjelaskan perumpamaan dalam ayat tersebut sebagai gambaran keajaiban perkembangan kebaikan yang dihasilkan dari sedekah yang ikhlas. Sedekah yang dilakukan dengan tulus dan niat yang benar akan menghasilkan kebaikan yang berlipat ganda, seperti biji benih yang berkembang biak dengan pesat. Analogi ini menekankan potensi besar dari kebaikan yang tercipta dari tindakan sedekah, bukan sekadar angka 700 yang harus diinterpretasikan secara literal.
Tafsir Kemenag RI juga menambahkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang tak terbatas untuk melipatgandakan pahala kebaikan. Angka 700 hanyalah perumpamaan untuk menggambarkan kebesaran karunia Allah. Besarnya ganjaran sedekah bergantung pada keimanan dan keikhlasan si pemberi. Semakin besar keikhlasan dan keimanan, semakin besar pula ganjaran yang akan diterima. Allah SWT Maha Mengetahui niat dan keikhlasan hamba-Nya, sehingga ganjaran yang diberikan pun akan sesuai dengan kadar keikhlasan tersebut.
Ayat tersebut juga mengingatkan kita agar tidak meragukan kekuasaan dan pengetahuan Allah SWT. Allah SWT Maha Luas karunia-Nya, dan Dia Maha Mengetahui siapa yang bersedekah dengan ikhlas dan siapa yang pantas menerima karunia tersebut. Oleh karena itu, sedekah hendaknya dilakukan dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan balasan duniawi. Ganjaran yang sebenarnya adalah ridho Allah SWT, bukan sekedar angka atau materi.
Lebih jauh lagi, keutamaan sedekah dalam Islam melampaui janji pahala yang berlipat ganda. Sedekah memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, sedekah membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti kikir dan tamak, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Secara sosial, sedekah membantu meringankan beban orang lain, membangun solidaritas sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Berbagai hadits dan ayat Al-Quran menjelaskan berbagai keutamaan sedekah, di antaranya:
-
Membersihkan harta: Sedekah dapat membersihkan harta dari kekotoran, baik kekotoran secara materi maupun secara spiritual. Harta yang didapatkan dengan cara yang tidak halal dapat disucikan dengan disedekahkan sebagiannya.
-
Menolak bala: Sedekah dapat menjadi perisai dari berbagai macam musibah dan bencana. Allah SWT akan melindungi orang yang gemar bersedekah dari berbagai macam kesulitan.
-
Meningkatkan rezeki: Meskipun bukan jaminan materi, sedekah sering dikaitkan dengan peningkatan rezeki. Allah SWT akan mengganti apa yang telah disedekahkan dengan rezeki yang lebih baik dan berlimpah.
-
Menjadi syafaat di akhirat: Amalan sedekah akan menjadi syafaat bagi pelakunya di akhirat kelak. Kebaikan yang telah dilakukan akan menjadi penolong di hari pembalasan.
-
Menyejukkan hati: Bersedekah dapat memberikan ketenangan dan kesejukan hati. Memberi kepada orang lain dapat memberikan kepuasan batin yang tak ternilai.
-
Meningkatkan derajat: Sedekah dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang gemar bersedekah.
Kesimpulannya, sedekah merupakan amal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Klaim mengenai ganjaran 700 kali lipat perlu dipahami sebagai perumpamaan yang menggambarkan kebesaran karunia Allah SWT, bukan angka yang harus diinterpretasikan secara literal. Yang terpenting adalah keikhlasan dan niat yang tulus dalam bersedekah. Sedekah bukan hanya tentang materi, melainkan juga tentang kebaikan dan kepedulian terhadap sesama. Dengan bersedekah, kita bukan hanya mendapatkan pahala di akhirat, tetapi juga mendapatkan ketenangan hati dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjadikan sedekah sebagai bagian dari kehidupan kita, sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.