ERAMADANI.COM, JAKARTA – Setelah melalui waktu yang begitu panjang terkait keputusan ibdah haji tahun 2020, Pemerintah Arab Saudi memutuskan tetap menyelenggarakan di tengah pandemi Covid-19. Hanya saja, jumlah jemaah haji akan dibatasi.
Dikutip dari Kumparan.com, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan jemaah yang diperbolehkan untuk melaksanakan Ibadah Haji hanya mereka yang sudah tinggal di Arab Saudi, termasuk WNI.
“Jumlah jemaah sangat terbatas. Warga negara luar yang sudah tinggal di Arab Saudi, dapat melakukannya (ibadah Haji),” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Selasa (23/06/2020).
“Boleh (WNI) mendaftar di aplikasi terpadu, tentu berbayar,” kata Konsul Haji di KJRI Jeddah, Endang Jumali, kepada kumparan, Selasa (23/06/2020).
Endang mengatakan untuk jemaah haji lokal di Arab Saudi bisa mendaftar di aplikasi E-Hajj. Jemaah haji lokal adalah warga Saudi atau ekspatriat yang telah tinggal dan bekerja di negara itu.
“Mereka menggunakan sistem aplikasi terpadu semacam E-Hajj untuk lokal mereka, dalam sistem tersebut sudah ada ketentuan paket layanan, pembiayaan, dan juga mereka bisa memonitor jumlah yang mendaftar,” tuturnya.
Jamaah Dibatasi Untuk Pelaksanaan Haji 2020
Meski pelaksanaan haji tahun ini, tetap diselengarakan pemerintah Arab Saudi juga menerapkan protokol kesehatan ketat selama pelaksanaan Haji. Termasuk jaga jarak yang sangat ketat.
“Keputusan ini diambil untuk memastikan Ibadah Haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat sambil menerapkan semua tindakan pencegahan dan protokol jarak sosial,” ucap Kemenlu Arab Saudi.
Ia menegaskan, prioritas utamnya adalah tetap berupaya agar jemaah dapat melakukan Ibadah Haji dan Umrah dengan aman dan nyaman.
Sebelumnya, Arab Saudi telah kembali membuka masjid-masjid di Makkah pada Ahad (21/06/2020) setelah tiga bulan ditutup akibat pandemi virus corona.
Ada sekitar 1.560 masjid di Makkah yang kembali dibuka. Pengumuman pembukaan masjid itu dilakukan pemerintah beberapa pekan sebelum pelaksanaan ibadah haji pada akhir Juli mendatang.
Sementara masjid-masjid di luar Makkah sudah dibuka pada akhir Mei lalu dengan protokol kesehatan ketat.
Arab Saudi merupakan salah satu negara yang terdampak parah pandemi virus corona. Hingga kini tercatat terdapat 161.005 kasus positif di mana 1.307 pasien meninggal dunia. (MYR)