ERAMADANI.COM, DENPASAR – Dewa Made Indra yang bertindak selaku Ketua Harian Gugus Tugas Pelaksana Percepatan Penanggulangan Covid-19 Bali menyerahkan bantuan sosial berupa sembako kepada Panti Asuhan Destawan, Desa Sawan, Singaraja.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan 800 kg beras, 60 kg gula, 60 liter minyak dan 20 kotak susu kepada Panti Asuhan yang menampung anak-anak yatim piatu hingga kurang mampu tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, nampak pula Kadis Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan Kadis Kesehatan dr I Ketut Suarjaya, serta jajaran Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.
Dalam kesempatan tersebut Ketua satgas Dewa Made Indra memaparkan beberapa poin penting diantaranya :
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bali Sampaikan Beberapa Poin
Pertama ditengah merebaknya covid-19 ini, disamping persoalan penanganan penyakitnya yang paling dirasakan masyarakat saat ini adalah dampak ekonomi. Banyak dari warga yang juga kehilangan sumber pendapatan.
Terlebih Panti-panti asuhan seperti ini, lalu panti disabilitas, dan lembaga sosial lain, tentu sangat terdampak.
Karena panti-panti ini berjalan dengan mendapatkan donasi dan uluran tangan para donatur. Jika para donatur.
Terutama pemilik usaha terdampak secara ekonomi, tentu berdampak pula pada berkurangnya bantuan donasi kepada panti-panti ini.
Untuk itu kami dari pemprov Bali disamping fokus pada penanganan covid juga harus memperhatikan kelompok-kelompok yang secara ekonomi membutuhkan perhatian.
Untuk itu kami tugaskan Dinas Sosial Provinsi berkoordinasi dengan dinas sosial Kabupaten/kota untuk memberikan bantuan.
“Kami, mewakili pemerintah provinsi Bali hadir untuk memberi bantuan secara langsung, seperti sembako ini, yang mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban sehari-hari,” ujar Made Indra.
“Membantu memenuhi kebutuhan anak-anak disini dan semoga anak-anak kita ini bisa survive ditengah guncangan ekonomi akibat covid-19” imbuhnya.
Bantuan Sosial Untuk Panti Asuhan Destawan
Untuk masyarakat Bali yang terdampak secara luas, tentu ada skema yang disiapkan yakni ada Program Keluarga Harapan (PKH), yang sudah didata semua.
Lalu ada Bantuan Pangan non Tunai (BPNT), dan bantuan untuk para pekerja yang kehilangan pekerjaan. Semua sudah ada skema termasuk juga skema dari pemerintah pusat.
“Saya ucapkan terimakasih kepada dinas sosial provinsi dan kabupaten Buleleng. Karena saat ini ditengah merebaknya covid-19 sangat jarang ada bantuan yang datang” tutur Ketua Yayasan Panti Asuhan Destawan Ketut Sutrisna.
“Bersyukur pihak Pemprov memiliki kepedulian khusus bagi kami disini. Semoga kedepan, akan tetap ada perhatian dari pemerintah kepada panti-panti seperti kami” sambung Ketut Sutrisna.
“Saat ini kami menampung 35 orang anak dari 6 kecamatan di Buleleng, dimana keseluruhannya kami sekolahkan dan sudah ada 5 orang anak yang ‘lulus’ dan berhasil menjadi sarjana” jelasnya.
“Selain pendidikan dan kesenian, anak-anak juga kami ajarkan untuk beternak, juga memelihara sapi dan babi untuk membantu kebutuhan sehari-hari” tandas Ketua Yayasan tersebut. HAD