Bulan Rajab, salah satu dari empat bulan haram dalam kalender Hijriah (bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram), memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Keutamaan bulan Rajab begitu besar hingga Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, "Kelebihan bulan Rajab di atas bulan yang lain adalah seperti kelebihan Al-Qur’an di atas perkataan yang lain." (HR. Anas bin Malik RA). Kemuliaan ini mendorong umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya adalah salat sunnah yang dikerjakan di awal bulan Rajab. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai waktu pelaksanaan, tata cara, niat, dan keutamaan salat sunnah awal Rajab, memberikan panduan komprehensif bagi umat muslim yang ingin menjalankan amalan sunnah ini.
Waktu Pelaksanaan Salat Awal Rajab:
Pertanyaan mengenai waktu yang tepat untuk melaksanakan salat awal Rajab kerap muncul di kalangan umat Islam. Berbagai literatur keagamaan memberikan petunjuk yang konsisten. Mengacu pada buku "Kalender Ibadah Sepanjang Tahun" karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah ini adalah pada malam pertama bulan Rajab, setelah salat Maghrib. Anjuran ini selaras dengan hadits-hadits yang menekankan keutamaan salat sunnah di malam hari, khususnya pada malam-malam istimewa seperti awal bulan Rajab.
Hadits riwayat Anas bin Malik RA mengungkapkan keutamaan salat sunnah di malam bulan Rajab setelah salat Maghrib. Hadits tersebut tidak hanya menjanjikan pahala, tetapi juga menyinggung perlindungan ilahi bagi pelakunya. Redaksi hadits tersebut secara eksplisit menyebutkan bahwa siapa pun yang melaksanakan salat sunnah ini, dengan bacaan tertentu pada setiap rakaatnya, akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari berbagai malapetaka duniawi dan siksa akhirat. Perlindungan ini bahkan meluas kepada keluarga dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan dan manfaat melaksanakan salat sunnah di awal bulan Rajab. Keutamaan yang dijanjikan dalam hadits ini menjadi motivasi kuat bagi umat Islam untuk mengamalkannya.
Niat dan Tata Cara Salat Awal Rajab:
Salat sunnah awal Rajab, meskipun termasuk salat sunnah, memiliki keunikan tersendiri dalam hal jumlah rakaat, niat, dan bacaan tertentu yang dianjurkan. Perbedaan ini tidak mengurangi esensi salat sunnah pada umumnya, namun justru menambah kekhusyukan dan keistimewaan amalan ini. Berikut uraian lengkap mengenai niat dan tata cara salat sunnah awal Rajab:
-
Jumlah Rakaat: Salat sunnah awal Rajab dikerjakan sebanyak 10 rakaat, dengan salam dilakukan setiap 2 rakaat. Pembagian ini menjadi 5 kali salam, menunjukkan struktur salat yang terorganisir dan terukur.
-
Niat Salat Awal Rajab: Niat merupakan unsur penting dalam setiap ibadah, termasuk salat sunnah. Niat salat awal Rajab diucapkan dalam hati sebelum memulai salat. Berikut niat salat sunnah awal Rajab dalam bahasa Arab dan artinya:
Arab: أُصَلِّي سُنَّةَ لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushallii sunnatan lisyahri rajaba rak’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa.
Artinya: "Aku berniat salat sunnah Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."Penting untuk diingat bahwa niat ini diucapkan di setiap awal dua rakaat. Meskipun jumlah rakaat keseluruhan 10 rakaat, niat diulang lima kali, sesuai dengan jumlah salam yang dilakukan.
-
Bacaan Surah dalam Salat: Keunikan salat sunnah awal Rajab juga terletak pada bacaan surah tertentu setelah membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat. Pada rakaat pertama (dua rakaat pertama), setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. Kemudian, pada rakaat kedua (dua rakaat berikutnya), setelah Al-Fatihah, dibaca surah Al-Kafirun sebanyak tiga kali. Pengulangan bacaan ini menambah kekhusyukan dan menguatkan niat dalam menjalankan salat sunnah ini. Tata cara ini berulang hingga seluruh 10 rakaat selesai dikerjakan.
-
Doa Setelah Salat: Setelah menyelesaikan seluruh 10 rakaat dan salam terakhir, dianjurkan untuk membaca doa khusus. Doa ini merupakan bagian integral dari salat sunnah awal Rajab, memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Tuhannya. Berikut doa tersebut dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:
Arab: لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuutu biyadikal khairu, wahuwa ‘alaa kuli syai-in qadiir. Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita wala mu’thiya limaa mana’ta wala yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Kemuliaan tidak bermanfaat di hadapan-Mu, hanya milik-Mu segala kemuliaan."
Doa ini mengandung pujian kepada Allah SWT dan pengakuan atas kekuasaan-Nya yang mutlak. Doa ini juga memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
Dzikir Pendamping Salat Awal Rajab:
Selain salat sunnah, amalan lain yang dianjurkan untuk diiringi dengan salat awal Rajab adalah dzikir. Dzikir "Subhaanallaahi al-Hayyil Qayyuum" dianjurkan untuk dibaca sebanyak 100 kali. Dzikir ini memuji keagungan dan kekuasaan Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Hidup dan senantiasa mengurus segala sesuatu.
Arab: سُبْحَانَ اللهِ الْحَيِّ الْقَيُّومِ
Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.
Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."
Pengulangan dzikir ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Amalan ini melengkapi salat sunnah awal Rajab, menjadikan ibadah tersebut lebih sempurna dan bermakna.
Kesimpulannya, salat sunnah awal Rajab merupakan amalan sunnah yang dianjurkan dengan keutamaan yang besar. Dengan memahami waktu pelaksanaan, tata cara, niat, dan doa yang dianjurkan, umat Islam dapat menjalankan amalan ini dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Semoga uraian di atas dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pembaca dalam menjalankan ibadah salat sunnah awal Rajab.