ERAMADANI.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wapres Ma’ruf Amin resmi mengenalkan menteri-menteri barunya pada reshuffle pertama untuk Kabinet Indonesia Maju. Pengumuman menteri baru tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/20).
“Bapak, ibu, saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pada sore hari yang berbahagia ini saya bersama-sama dengan Bapak Wapres ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju. Untuk itu, saya akan memperkenalkan satu per satu,” kata Jokowi.
Dalam reshuffle kabinet kali ini, Jokowi memilih nama-nama baru untuk menjadi pembantunya.
Selain itu, Jokowi melakukan pergeseran nama lama untuk menjabat posisi baru.
Melansir dari news.detik.com, rencananya enam nama baru baru itu akan dilantik pada Rabu, 23 Desember 2020.
Enam Menteri Baru Jokowi
- Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial (Mensos), menggantikan Juliari Batubara yang menjadi tersangka kasus korupsi bansos.
- Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), menggantikan Wishnutama Kusubandio.
- Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan (Menkes), menggantikan Terawan Agus Putranto.
- Yaqut Cholil Quomas (Gus Yaqut) sebagai Menteri Agama (Menag), menggantikan posisi Fachrul Razi.
- Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi ekspor benih lobster.
- Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan (Mendag), menggantikan Agus Suparmanto.
Reshuffle bukanlah hal baru dalam perjalanan pemerintahan Jokowi. Perubahan kali ini merupakan yang kelima kalinya selama ia menjabat.
Hal itu Jokowi lakukan dengan alasan kuat, mulai dari langkah perbaikan manajerial pemerintahan, memperkuat sinergi dan koordinasi lintas kementerian, hingga karena ada yang terjerat korupsi.
Sementara pada momen itu sejumlah pengamat politik menilai pilihan reshuffle kabinet pada pengujung tahun merupakan langkah yang tepat.
Menurut analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto, momen itu jadi waktu ideal bagi Presiden Jokowi untuk membangkitkan kepercayaan publik yang menurun.
Selain itu, pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi berpendapat bahwa reshuffle kabinet sudah tepat ditempuh.
Salah satunya karena kinerja yang tidak maksimal hingga ada yang terjerat kasus korupsi.
Usai pengumuman reshuffle kabinet, Jokowi melalui Tim Komunikasi Digital Presiden mengunggah foto bersama dengan jajaran menteri barunya dalam Instagram dengan harapan besarnya.
“Semoga bergabungnya enam menteri baru ini membawa semangat dan harapan baru bagi kita, bagi rakyat, dan bagi bangsa Indonesia,” ujar Presiden Jokowi. (LWI)