ERAMADANI.COM, DENPASAR – Bekerjasama dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Muhammadiyah Bali, Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) Bali gelar Rakerwil dan Inkubasi Bisnis. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Sabtu hingga Ahad (08-09/02/2020) kemarin di Quest San Hotel, Denpasar.
Acara tersebut menggandeng segenap elemen penting Muhammadiyah Bali. Mulai dari ketua Pengurus Wilayah hingga seluruh badan otonomi-nya hingga di daerah.
Bambang Santoso selaku Senator DPD-RI yang juga kader Muhammadiyah Bali berkesempatan memberikan sambutan. Bersama dengan itu acara dibuka bersama oleh Bambang Santoso. Ketua PWM Muhammadiyah Bali, H. Aminullah. Ketua MEK Muhammadiyah Bali, Delly Yusar, serta Ketua JSM sendiri, Ismoyo Soemarlan.
Acara ini disponsori oleh BRI Syariah, IpayMU, WisataMU Bali, Afiamu, Wardah, dan Pangan Berkah Sentosa. Dalam acara Inkubasi Bisnis, selain diwajibkan bagi puluhan pengurus JSM Bali, acara ini dibuka untuk pengusaha Muslim di Bali. Panitia pun mematok biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000,- / orang untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah pendaftar acara ini mencapai ratusan orang, namun karena hujan hanya dihadiri oleh 80%-peserta pendaftar. Namun kami anggap segmen peserta yang hadir sudah sangat memenuhi standar harapan kami untuk kondusifitas kemajuan bisnis ummat kedepan,” ujar ketua panitia kegiatan, S. Cowdy yang juga wakil ketua JSM Bali.
Inkubasi Bisnis Yang Sangat Dinanti
Rangkaian acara Inkubasi Bisnis menjadi momen yang paling ditunggu dalam kegiatan ini. Penyelenggaraannya merupakan follow up setelah suksesnya inkubasi pada acara Muhammadiyah International Bussiness Forum (MIBF) yang diselenggarakan di Bali Desember 2019 lalu.
Terdapat enam cluster bidang usaha yang dikelompokkan dalam inkubasi kali ini. Yaitu adalah (1) Pariwisata & Kuliner, (2) Manajemen Property, (3) Industri Kreatif & Kerajinan, (4) Fashion, Lifestyle & Kosmetik, (5) Agro Bisnis Peternakan Kambing, (6) Bisnis Retail / Mini Market.
Setiap cluster tersebut dipandu oleh mentor bisnis yang telah memiliki pengalaman dalam bidangnya. Diantaranya Yonti Pratama sebagai mentoring bidang Pariwisata & Kuliner, Joko dan Harry Soemarno dalam cluster Industri Kreatif & Kerajinan, dan Noor Rakhma Erwiyanto dalam bisnis retail / mini market.
Selanjutnya Ketua JSM sendiri, Ismoyo Soemarlan dalam bidang Manajemen Property dan Pariwisata, Bambang Wijonarko dan Delly Yusar di bidang Fashion, Kosmetik dan LifeStyle, terakhir Achmad Burhani Isbandi dalam bidang Agro Bisnis Peternakan Kambing.
Nama — nama tersebut merupakan praktisi bisnis yang namanya sudah cukup dikenal dalam kalangan pengusaha di Bali. Dengan peserta per-cluster yang juga merupakan belasan pengusaha, kegiatan ini menjadi forum sharring bisnis yang sangat menjanjikan dengan motivasi untuk kemaslahatan ummat.
Salah seorang peserta bernama Khoirunissa pula menyatakan apresiasinya. Pengusaha makanan “Crepes” yang juga aktif dalam UMKM Sang Surya ini mengharapkan adanya kesinambungan acara seperti ini secara berkala. Hal tersebut dianjurkan guna memicu progresifitas para pegiat bisnis untuk bisa selalu memacu usahanya dengan jaringan forum tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan bermanfaat ini, bahkan alangkah baiknya jika kegiatan ini bisa terus diadakan secara berkala tiga bulanan atau empat bulanan. Hal ini juga menjadi penjaga silaturahmi ummat untuk bisa saling memacu keberhasilan sesamanya,” Ujar Khoirunissa.
Dalam setiap Cluster akan membedah teknis Marketting, Product Knowledge dan Permodalan bidang usaha yang merupakan 3 faktor utama penunjang kesuksesan usaha.
Hasil RAKERWIL dan Rencana Untuk Ummat Ke Depan
Saat ditemui, S. Cowdy yang juga merupakan wakil ketua JSM Bali menyampaikan beberapa pernyataannya terkait hasil Rakerwil JSM Bali. Yang paling utama ialah disahkannya rencana pembentukan Perseroan Terbatan (PT.) JSM Bali dalam waktu terdekat. Perusahaan tersebut akan dibentuk dengan cara profesional untuk kemaslahatan ummat.
“Semuanya berdasarkan motivasi penunjangan ekonomi masyarakat yang saat ini dirasa buruk, maka program kami yang juga kebanyakan pengusaha cukup berbeda dengan Rakerwil organisasi lainnya. Semuanya berfokus pada bidang usaha yang bisa dipotensikan di Bali”, ujarnya.
Dalam jangka pendek, JSM Bali akan menghasilkan program usaha rombongan berupa daging olahan yang akan disediakan di berbagai titik lokasi. Dimana MOU program tersebut ditandatangani langsung dalam acara pembukaan Inkubasi Bisnis.
Selanjutnya JSM juga merencanakan program peternakan dan pengolahan Kambing di Bali yang semuanya akan di-handle langsung secara keummatan mulai dari Breeding hingga pengolahan kulinernya. Terakhir pula JSM akan mulai membuka vendor mini market di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Bali.
“Prinsip kami menjadikan JSM sebagai media silaturrahmi pengusaha dengan sistem vendor PALU GADA. Apa Lu Mau Gue Ada!, sehingga database kami bisa berguna untuk saling menyinergikan para anggotanya dalam membangun bisnis bersama” tutup Cowdy. (Einspro, RAB)
Ditulis oleh: Einspro Journalist (SMA Muhammadiyah 1 Denpasar)
Yang Bertugas:
– Febriyanto Satria Wibowo
– Balqies Aliefvia
– Namirah
– Devi Lintang Pratiwi
Disunting oleh: ERAMADANI