ERAMADANI.COM, KANADA – PM Kanada, Justin Trudeau akan menyediakan vaksin Covid-19 Pfizer bagi semua rakyat Kanada. Semua rakyatnya akan mendapatkan vaksin itu secara gratis.
“Yang dapat saya jamin warga Kanada adalah komitmen kami kuat dan berfokus pada pemberian vaksin gratis untuk semua warga Kanada. Prioritasnya, tentu saja, warga Kanada yang rentan dan kelompok tertentu,” kata Trudeau, Minggu (13/12/20).
Melansir dari kumparan.com, Trudeau memastikan hal itu setelah ada isu pihak lain dari luar pemerintah yang akan melakukan pembelian vaksin sendiri.
Pihak itu ialah National Hockey League yang tertarik untuk membeli vaksin begitu pembelian pribadi tersedia.
Menurut Trudeau, hal itu boleh saja. Akan tetapi, tidak ada perusahaan atau organisasi swasta yang dapat bernegosiasi jika mereka memperlambat pengiriman vaksin ke Kanada secara gratis.
Sementara terkait keputusan menggratiskan vaksin itu dinilai sangat penting demi menekan kematian karena Covid-19 di Kanada.
Berdasarkan catatan sejauh ini, sudah lebih dari 13 ribu orang di negara tersebut meninggal lantaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, itu.
PM Kanada juga tidak memungkiri bahwa masih ada potensi efek samping terkait penggunaan vaksin Pfizer. Namun, menurutnya, kasus efek samping itu sangat jarang.
30 Ribu Dosis Vaksin Pfizer Telah Tiba, PM Kanada Sambut Baik
Sementara itu, pengiriman tahap pertama vaksin corona buatan Pfizer telah tiba di Kanada pada Minggu (13/12/20).
Ada 30 ribu dosis vaksin pada tahap pertama ini. Kelompok rentan termasuk lansia di panti jompo dan petugas medis akan menjadi penerima vaksin pertama.
Vaksin tersebut dibawa dari pabrik Pfizer di Belgia pada Jumat (11/12/20).
Pesawat kargo pembawa vaksin terbang terlebih dulu menuju Jerman, Amerika Serikat, lantas ke Kanada. PM Kanada menyambut baik kedatangan vaksin tersebut.
Meski demikian, Justin Trudeau meminta warganya tetap mewaspadai penyebaran Covid-19 meski vaksin sudah ada.
“Perjuangan kami menghadapi Covid-19 belum usai,” kata Trudeau.
Otoritas Kanada tidak luput memberikan peringatan, bila tidak ada tindakan nyata untuk menghentikan atau setidaknya memperlambat penyebaran virus, maka pada Januari 2021 jumlah infeksi dapat bertambah sebanyak 12 ribu. (ITM)