Di tengah hamparan gurun dan pegunungan terjal di sudut barat daya Kerajaan Hashemite Yordania, berdiri megah sebuah kota kuno bernama Petra. Lebih dari sekadar situs arkeologi, Petra menyimpan kisah sejarah yang memikat, sekaligus menjadi saksi bisu kehancuran Kaum Tsamud yang diceritakan dalam Al-Quran.
Petra, yang berarti "batu" dalam bahasa Yunani, merupakan ibu kota Kerajaan Nabath, sebuah peradaban yang berkembang pesat antara tahun 400 SM dan 106 M. Kekaisaran ini terkenal dengan keahliannya dalam mengelola sumber daya air di tengah gurun yang tandus, serta kemampuan mereka dalam perdagangan rempah-rempah dan sutra dari Timur Jauh.
Jejak kejayaan Kerajaan Nabath terukir jelas di Petra. Kota ini dibangun dengan mengukir tebing-tebing berwarna merah, putih, merah muda, dan batu pasir yang mencolok. Arsitektur yang unik dan rumit, seperti Treasury (Khazanah), Monastery (Ad-Deir), dan Siq (celah sempit yang mengarah ke pusat kota), menjadi bukti kecerdasan dan keterampilan para pembangunnya.
Namun, di balik keindahan dan kemegahan Petra, tersimpan kisah tragis tentang Kaum Tsamud, sebuah suku yang mendiami wilayah ini sebelum Kerajaan Nabath berkuasa. Dalam Al-Quran, Kaum Tsamud digambarkan sebagai kaum yang sombong dan ingkar terhadap ajakan Nabi Saleh AS untuk menyembah Allah SWT. Mereka menolak dakwah Nabi Saleh AS, bahkan menantangnya untuk menunjukkan keajaiban.
Sebagai bukti kekuasaan Allah SWT, Nabi Saleh AS memohon kepada-Nya untuk menghadirkan unta betina yang luar biasa besar sebagai tanda. Unta tersebut merupakan anugerah bagi kaum Tsamud, namun mereka malah membunuh unta itu karena rasa dengki dan kesombongan. Akibat kekejian mereka, Allah SWT menghancurkan Kaum Tsamud dengan gempa bumi yang dahsyat.
Kehancuran Kaum Tsamud menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia. Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya keimanan, kepatuhan terhadap ajaran Allah SWT, dan bahaya kesombongan.
Petra, yang kini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru, menyimpan pesan yang mendalam. Kemegahan arsitekturnya menjadi bukti kehebatan manusia, namun kehancuran Kaum Tsamud mengingatkan kita tentang kekuatan dan keadilan Allah SWT.
Situs ini menjadi bukti nyata bahwa sejarah tidak hanya menyimpan kisah kejayaan, tetapi juga pelajaran berharga tentang kehancuran akibat kesombongan dan keingkaran terhadap ajaran Allah SWT. Petra, dengan segala keindahan dan misterinya, menjadi saksi bisu bagi perjalanan panjang peradaban manusia, serta mengingatkan kita tentang pentingnya iman dan ketaatan kepada Sang Pencipta.