ERAMADANI.COM, JAKARTA – Saat ini, penyedia hewan kurban di Kota Jambi membatasi stok di kandang penggemukannya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan permintaan dampak COVID-19.
Terkait pembatasan stok tersebut, disampaikan oleh seorang pelaku usaha penyedia hewan kurban Indra Suardi di Kota Jambi, Kamis (18/06/2020).
“Bila ditanya bagaimana penjualannya tahun ini, jawabannya penuh keraguan, kami membatasi stok untuk mengantisipasi dampak COVID-19,” katanya.
Ia mengatakan biasanya dua bulan menjelang hari raya idul adha ia melakukan penyetokan hewan kurban di penangkaran hingga mencapai 150 ekor sapi, dan 100 ekor kambing.
Namun saat ini satu bulan setengah menjelang hari raya kurban, stok sapi di penangkarannya hanya ada 53 ekor sapi.
Menurunnya Jumlah Pemesanan Hewan Kurban
Dilansir dari Republika.co.id, tingkat pemesanan hewan kurban. Biasanya setelah hari raya Idul Fitri pemesanannya sudah banyak yang masuk. Namun saat ini pemesanannya masih sedikit.
“Dalam kondisi seperti saat ini biasanya sudah ada 60 ekor lebih pemesanannya, saat ini baru ada 30 ekor pemesanan,” kata Indra Suardi yang berusaha di bawah bendera CV. Surya Ariza Permata.
Sedikitnya tingkat pemesanan hewan kurban tersebut menurut Suardi di sebabkan oleh pembatasan sosial karena pandemi COVID-19 saat ini.
Ia mencontohkan, biasanya panitia memanfaatkan momen sholat tarawih di masjid untuk mengumumkan pelaksanaan penyembelihannya. Namun pada tahun ini penyelenggaraan sholat tarawih berjamaah di sejumlah masjid ditiadakan.
“Begitu pula dengan kegiatan yasinan di rumah-rumah warga, bisanya momen itu dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkait kurban ini, sekarang masih belum boleh di laksanakan untuk menghindari penularan virus itu,” kata Indra Suardi.
Sedangkan, terkait dengan harga jual tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Kisaran harga di daerah itu diantaranya Rp 15 juta hingga Rp 65 juta. Tergantung dengan besar kecilnya hewan qurban .
Meski dipenuhi dengan keraguan, Indra menargetkan penjualan hewan kurban tahun ini bisa mencapai 60 persen dibandingkan jumlah penjualan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu sapi terjual 260 ekor, tahun ini targetnya dapat terjual 160 ekor, begitu pula dengan kambing tahun lalu terjual 225 ekor, tahun ini targetnya dapat terjual 100 ekor,” tuturnya. (MYR)