Jakarta, 4 November 2024 – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Jakarta, sebuah forum yang bertujuan untuk merumuskan dan menawarkan solusi atas berbagai konflik yang melanda dunia. Konferensi yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 4 hingga 6 November 2024, ini diharapkan menjadi wadah bagi para pemikir dan pemimpin dunia untuk berdiskusi dan mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan global yang semakin kompleks.
Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdallah, dalam sambutannya di Jakarta, Jumat (4/11/2024), mengungkapkan bahwa tema "Humanitarian Islam" merefleksikan keprihatinan NU terhadap situasi dunia saat ini. "Dunia sekarang berada di persimpangan jalan yang sangat krusial," tegas Ulil. Ia menambahkan bahwa konferensi ini akan menghadirkan puluhan tokoh agama, cendekiawan, dan akademisi terkemuka dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Australia, Afrika, dan Asia Tenggara.
"Para peserta akan berdiskusi dan memberikan masukan untuk menemukan solusi atas berbagai konflik yang terjadi di dunia global," jelas Ulil.
Konferensi ini menjadi momentum penting bagi NU untuk memperkenalkan konsep "Humanitarian Islam" sebagai solusi atas berbagai permasalahan global. Konsep ini, yang telah digagas oleh elemen-elemen NU selama satu dekade terakhir, menawarkan pendekatan berbasis pada karakter Islam Nusantara atau Islam Indonesia yang damai dan ramah.
Ulil menjelaskan bahwa tatanan dunia saat ini tengah mengalami ketidakpastian. "Kita menuju tatanan baru yang belum jelas bentuknya. Ada ketidakadilan, ada prilaku yang ditunjukkan negara besar yang berlawanan dengan kesepakatan global," ungkapnya.
Konferensi ini akan membahas berbagai isu krusial, seperti fenomena pergeseran geopolitik, maraknya populisme berbasis agama dan rasisme, meningkatnya ancaman kekerasan dan perang, serta kesenjangan dan kemiskinan global.
"Visi kami adalah membangun kehidupan bersama, di mana seluruh manusia dari berbagai latar belakang bersatu," ujar Ulil.
Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Humanitarian Islam, Ahmad Ginanjar Sya’ban, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan membuka konferensi pada tanggal 5 November 2024.
"Acara puncak akan dilaksanakan di Balairung Universitas Indonesia. Presiden Prabowo Subianto akan membuka konferensi tersebut," kata Ginanjar.
Selain konferensi internasional, para peserta akan mengunjungi sejumlah lokasi penting di Indonesia, seperti Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta, Masjid Menara Kudus, Sam Poo Kong, dan Yogyakarta.
Melalui konferensi ini, PBNU berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya membangun perdamaian dan kesejahteraan dunia. Konsep "Humanitarian Islam" diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antar umat manusia, membangun dialog dan toleransi, serta mendorong terciptanya dunia yang lebih adil dan damai.
Konferensi Humanitarian Islam: Sebuah Upaya Membangun Perdamaian Dunia
Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang digelar oleh PBNU merupakan bukti nyata komitmen NU dalam membangun perdamaian dunia. Dalam konteks dunia yang semakin kompleks dan diwarnai berbagai konflik, NU menawarkan solusi berbasis pada nilai-nilai Islam yang damai dan toleran.
Konferensi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemikir dan pemimpin dunia untuk berdiskusi dan merumuskan solusi atas berbagai permasalahan global. Melalui dialog dan kolaborasi, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih baik antar budaya dan agama, sehingga dapat terwujud dunia yang lebih damai dan sejahtera.
Islam Nusantara: Sebuah Pendekatan Damai dan Toleran
Konsep "Humanitarian Islam" yang diusung oleh NU berakar pada nilai-nilai Islam Nusantara atau Islam Indonesia. Islam Nusantara menekankan pada nilai-nilai toleransi, moderasi, dan dialog antar umat beragama.
Pendekatan ini dianggap relevan dengan kondisi dunia saat ini, di mana berbagai konflik dan perpecahan seringkali dipicu oleh perbedaan agama dan budaya. Islam Nusantara menawarkan alternatif yang damai dan toleran, sehingga dapat menjadi jembatan penghubung antar umat manusia.
Peran PBNU dalam Membangun Perdamaian Dunia
PBNU selama ini telah aktif dalam berbagai upaya membangun perdamaian dunia. Organisasi ini telah terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti bantuan bencana alam, penyelesaian konflik, dan promosi dialog antar umat beragama.