JAKARTA – Ulama muda KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal dengan Gus Baha, memberikan perspektif yang menyegarkan tentang konflik Israel-Palestina. Dalam salah satu ceramahnya yang diunggah di kanal Youtube @kangsantri1261, Gus Baha menegaskan bahwa Palestina tidak bisa dikatakan kalah dari Israel.
"Sekarang kalau anggap orang Islam di Palestina itu kalah sama Israel misalnya, ya keliru sampean," tegas Gus Baha. Ia menjelaskan bahwa sejak awal, Israel memiliki ambisi untuk menyingkirkan Palestina dari muka bumi. Namun, hingga saat ini, Palestina tetap eksis.
"Sampai sekarang ya Palestina tidak bisa terenyahkan. Artinya ya tidak kalah. Artinya Palestina tidak bisa menang tapi Israel juga tidak bisa menang," ungkap Gus Baha.
Gus Baha kemudian menyinggung tentang kota suci Yerusalem, yang diklaim oleh tiga agama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Ia menekankan bahwa umat Kristen, yang juga menganggap Yerusalem sebagai kota suci, tidak berhasil menguasai kota tersebut yang kini berada di bawah kendali Israel.
"Kota suci orang Kristen itu Yerussalem. Nyatanya sekarang tidak milih orang Kristen, malah buat di Vatikan yang tidak ada asal usulnya. Artinya tidak menang juga kan?," ujar Gus Baha. Ia kemudian membandingkan dengan umat Islam yang masih memegang teguh keyakinan bahwa Makkah adalah kota suci, dan Alhamdulillah, Makkah masih berada di bawah kekuasaan umat Islam.
"Mendingan Islam masih menang meyakini kota sucinya di Makkah dan Makkah dikuasai Islam," jelas Gus Baha.
Gus Baha kemudian mempertanyakan mengapa kita selalu fokus pada kekalahan Palestina, sementara kita tidak mempertanyakan kekalahan umat Kristen dalam merebut kembali Yerusalem.
"Orang Kristen meyakini kota suci di Yerussalem tapi dikuasai siapa coba? Yahudi Kan? Artinya kenapa kita selalu bilang kita kalah sementara nggak bilang orang Kristen kalah, mereka juga kalah kalau nuruti akal," kata Gus Baha.
Pernyataan Gus Baha ini membuka sudut pandang baru dalam memahami konflik Israel-Palestina. Ia mengingatkan kita bahwa kekalahan dan kemenangan tidak selalu diukur dengan penguasaan wilayah.
Gus Baha menekankan bahwa Palestina, meskipun menghadapi tantangan besar, tetap eksis dan tidak bisa dihilangkan begitu saja. Ia juga mengingatkan kita bahwa umat Kristen, yang juga memiliki klaim atas Yerusalem, juga mengalami kekalahan dalam merebut kembali kota suci mereka.
Pernyataan Gus Baha ini menjadi pengingat bahwa konflik Israel-Palestina adalah masalah kompleks yang tidak bisa dilihat secara hitam putih. Ia mengajak kita untuk melihat realitas konflik dengan lebih jernih dan tidak terjebak dalam narasi kekalahan yang menyesatkan.
Perlu Diingat:
- Konflik Israel-Palestina adalah masalah yang kompleks dan multidimensi.
- Perspektif Gus Baha membuka sudut pandang baru dalam memahami konflik.
- Penting untuk melihat realitas konflik dengan lebih jernih dan tidak terjebak dalam narasi kekalahan yang menyesatkan.
Semoga informasi ini bermanfaat.