ERAMADANI.COM – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyoroti sampah kiriman di berbagai pantai di wilayah selatan Pulau Bali. Sampah di laut ini isunya memang lintas negara. Sebab, sampah akan terbawa ke mana-mana terbawa arus saat sudah berada di lautan.
Akibat adanya sampah di lautan, Bali akhirnya menjadi salah satu yang terdampak sampah kiriman. Pada akhir tahun sampai Januari biasanya banyak sampah yang terdampar di pantai-pantai sepanjang Bali selatan.
Ada berbagai upaya yang dilakukan dalam mencegah sampah masuk ke laut. Salah satunya dengan memasang perangkap di sungai-sungai sehingga meminimalisir sampah sampai ke laut. Organisasi lingkungan seperti Sungai Watch telah memasang ratusan perangkap sampah dari daerah Ubud sampai ke sungai-sungai sekitar Denpasar dan Badung. Baginya, hal itu sangat signifikan mengurangi sampah masuk ke laut.
Melansir dari travel.detik.com, selain melakukan pemasangan perangkap sampah di sungai, upaya pembersihan sampah laut juga dilakukan. Pihaknya mengaku telah membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menangani sampah yang sudah mendarat dengan memberikan alat berat untuk mengumpulkan sampah tersebut.
Selain itu, juga sudah ada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permen Parekraf) tentang pengelolaan sampah plastik di wisata bahari. Dengan aturan itu, Kemenparekraf bisa memberikan bantuan kepada Pemda untuk melakukan pembersihan sampah.