Nabi Daud Alaihissalam (AS), sosok yang namanya harum dalam sejarah kenabian, bukan hanya dikenal sebagai raja yang adil dan bijaksana, tetapi juga sebagai pribadi yang dianugerahi mukjizat luar biasa. Kisah hidupnya, yang termaktub dalam Al-Qur’an dan berbagai literatur keagamaan seperti Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir dan Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, menawarkan jendela pandang yang mempesona tentang keagungan kekuasaan Ilahi dan keistimewaan hamba-Nya yang terpilih.
Silsilah nasab Nabi Daud AS, sebagaimana tercatat dalam riwayat, menunjukkan beliau adalah Dawud bin Aysya bin Uwaid bin Abir bin Salmon bin Nahsyun bin Uwainadab bin Iram bin Hashrun bin Farash bin Yahudza bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Al-Khalil. Garis keturunan yang panjang ini menghubungkan beliau secara langsung kepada Nabi Ibrahim AS, menetapkan posisi beliau dalam silsilah kenabian yang mulia. Berbeda dengan banyak raja lainnya yang mewarisi tahta dari leluhur mereka, Nabi Daud AS bukanlah keturunan raja. Beliau diangkat oleh Raja Thalut untuk memimpin Bani Israil, sebuah amanah yang diembannya dengan penuh tanggung jawab dan kepemimpinan yang adil.
Kepemimpinan Nabi Daud AS menandai era kejayaan bagi Bani Israil. Kerajaannya digambarkan sebagai kerajaan yang kokoh dan tak terkalahkan, mengalahkan setiap musuh yang berani menantangnya. Kemenangan demi kemenangan diraih, menunjukkan keberkahan Ilahi yang menyertai kepemimpinan yang diridhoi-Nya. Keberhasilan ini bukan semata-mata karena kekuatan militer semata, tetapi juga karena keadilan, kebijaksanaan, dan ketaatan Nabi Daud AS kepada perintah Allah SWT. Kepemimpinannya menjadi teladan bagi para pemimpin selanjutnya, menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang dijiwai oleh iman dan ketakwaan dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.
Namun, kehebatan Nabi Daud AS tidak hanya terbatas pada bidang pemerintahan dan kepemimpinan militer. Beliau juga dianugerahi mukjizat-mukjizat yang luar biasa, menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas. Salah satu mukjizat yang paling menonjol adalah suara merdu beliau yang mampu memikat hati siapa pun yang mendengarnya. Wahab bin Munabbih, seorang ulama terkemuka, menggambarkan keindahan suara Nabi Daud AS dengan ungkapan yang puitis: "Siapa pun yang mendengar suaranya, pasti meloncat-loncat seperti menari. Ia membaca kitab Zabur dengan suara merdu yang belum pernah terdengar telinga siapa pun dan apa pun, bahkan jin, manusia, burung, dan hewan berhenti mendengar suaranya, hingga sebagian ada yang mati kelaparan." Deskripsi ini menggambarkan betapa luar biasanya keindahan suara Nabi Daud AS, sehingga mampu memikat tidak hanya manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya, menunjukkan kekuasaan Ilahi yang terpancar melalui suara beliau. Suara tersebut bukan hanya sekadar suara yang indah, tetapi juga merupakan wahana dakwah dan penyampaian pesan-pesan Ilahi yang menyentuh kalbu.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Daud AS adalah kemampuannya untuk melunakkan besi dan lilin. Kemampuan ini bukan hanya sekadar kemampuan fisik biasa, tetapi merupakan manifestasi dari kekuasaan Ilahi yang diberikan kepada beliau. Beliau mampu mengubah bentuk besi dan lilin tanpa memerlukan api atau peralatan khusus, sebuah kemampuan yang jauh melampaui teknologi manusia pada zaman itu, bahkan melebihi teknologi modern sekalipun. Kemampuan ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan kepada Nabi Daud AS pengetahuan dan kemampuan yang melampaui batas-batas akal manusia biasa.
Allah SWT sendiri telah mengabadikan mukjizat ini dalam Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 10: "وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَ دَاوُودَ وَالطَّيْرُ وَسَخَّرْنَا لَهُ الْحَدِيدَ" (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya.) Ayat ini menegaskan kemampuan Nabi Daud AS dalam melunakkan besi, sebuah kemampuan yang digunakan beliau untuk menciptakan berbagai peralatan, termasuk baju besi yang dirancang khusus. Baju besi ciptaan Nabi Daud AS bukan sekadar baju besi biasa, tetapi dirancang sedemikian rupa sehingga pemakainya dapat bergerak dengan leluasa dan tidak merasa kaku. Ini menunjukkan kecerdasan dan kreativitas Nabi Daud AS dalam mengaplikasikan mukjizat yang dimilikinya untuk kepentingan umatnya.
Kemampuan Nabi Daud AS dalam melunakkan besi juga dapat diinterpretasikan sebagai simbol dari kemampuan beliau dalam melunakkan hati manusia. Beliau mampu meredam perselisihan dan konflik, menyatukan berbagai suku dan kelompok, dan membangun kerajaan yang damai dan sejahtera. Kemampuan beliau dalam melunakkan besi menjadi metafora dari kemampuan beliau dalam memimpin dan mengelola kerajaannya dengan bijaksana dan adil.
Kisah Nabi Daud AS merupakan pelajaran berharga bagi umat manusia. Beliau mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan yang adil dan bijaksana, kekuatan iman dan ketaatan kepada Allah SWT, serta keagungan mukjizat-mukjizat Ilahi yang diberikan kepada hamba-Nya yang terpilih. Mukjizat-mukjizat yang dimiliki Nabi Daud AS bukan hanya sekadar tanda keajaiban, tetapi juga merupakan bukti nyata dari kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Kisah beliau menjadi inspirasi bagi kita untuk senantiasa berusaha menjadi hamba Allah SWT yang terbaik, meneladani keteladanan dan kehebatan beliau dalam berbagai aspek kehidupan. Semoga kisah Nabi Daud AS dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Wallahu a’lam bisshawab.