Bekasi, Jawa Barat – Indonesia menyaksikan sejarah baru dalam dunia perlombaan keagamaan dengan digelarnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar Imam Masjid se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) untuk pertama kalinya. Inisiatif yang digagas oleh Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Pusat, berkolaborasi dengan Yayasan Waqaf Al-Muhajirien Jakapermai Bekasi ini, tak hanya sekadar perlombaan, melainkan sebuah langkah strategis dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan melahirkan generasi penerus ulama yang berkualitas.
Kegiatan yang berlangsung meriah ini berhasil menyedot perhatian publik dan mendapat apresiasi tinggi dari berbagai kalangan, termasuk Menteri Agama Republik Indonesia (Menag), Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA. Lebih dari sekedar perlombaan baca Al-Qur’an, MTQ ini menjadi bukti nyata komitmen IPIM Pusat dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan keagamaan di Indonesia.
Ketua Panitia, Mas’ud Halimin, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa MTQ ini meliputi berbagai cabang lomba yang menantang kemampuan para peserta. Untuk kategori Imam Masjid, perlombaan meliputi Tilawah (bacaan Al-Qur’an), Hifzh Al-Qur’an 30 Juz, Hifzh Al-Qur’an 15 Juz dan Tafsir, serta Qira’ah Sab’ah (tujuh macam bacaan Al-Qur’an). Sementara itu, kategori pelajar (setingkat SMP) mempertandingkan Tilawah dan Hifzh Al-Qur’an 3 Juz. Antusiasme peserta sangat tinggi, dibuktikan dengan hampir 400 pendaftar yang telah mendaftarkan diri dalam kurun waktu persiapan hanya dua bulan.
"MTQ antar Imam Masjid ini bertujuan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara para Imam Masjid se-Jabodetabek," ujar Mas’ud Halimin. "Kami ingin mengajak para Imam Masjid untuk berpartisipasi aktif, menunjukkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an, dan menjadi inspirasi bagi umat," tambahnya.
Keberhasilan penyelenggaraan MTQ ini tak lepas dari kerja keras panitia dan dukungan berbagai pihak. Suksesnya acara ini juga mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap kegiatan keagamaan yang positif dan konstruktif. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran kolektif akan pentingnya penguatan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Apresiasi yang luar biasa datang dari Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IPIM Pusat. Beliau memberikan pujian atas terselenggaranya MTQ pertama untuk Imam Masjid dan pelajar se-Jabodetabek ini. Menag Nasaruddin menekankan pentingnya peran Imam dalam pengembangan masyarakat yang beradab dan berakhlak mulia.
"MTQ antar Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek Tahun 2024 ini menunjukkan pentingnya peran Imam dalam mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa," ungkap Menag Nasaruddin Umar. "Kegiatan ini menjadi wadah yang efektif untuk mengkader calon imam yang berkualitas, yang mampu memimpin umat dengan bijaksana dan penuh kasih sayang," tambahnya.
Kehadiran Walikota Bekasi dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat dalam acara tersebut semakin memperkuat kesan bahwa MTQ ini mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat. Dukungan tersebut menjadi bukti nyata bahwa masyarakat menghargai upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan keagamaan.
Lebih jauh, Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa MTQ ini juga berfungsi sebagai pelatihan (training) untuk meningkatkan kualitas para Imam Masjid. Dengan pelatihan yang intensif dan terstruktur, diharapkan para Imam mampu memimpin umat dengan lebih efektif dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan visi dan misi IPIM Pusat untuk mencetak para pemimpin agama yang mumpuni dan mampu menjawab tantangan zaman.
Menag Nasaruddin juga menekankan pentingnya hubungan harmonis antara Imam dan makmum (jamaah). Beliau menjelaskan bahwa kata "Imam" sendiri mengandung makna kasih sayang dan kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agama. Komunitas yang dipimpin oleh Imam harus diikat oleh kasih sayang dan memiliki sistem yang jelas antara Imam dan makmum, sehingga tercipta hubungan yang saling mendukung dan menghormati.
"Imamah adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan madani," tegas Menag Nasaruddin. "Masyarakat madani yang baik tidak bisa terwujud tanpa adanya Imam yang berkualitas. Imam memiliki tanggung jawab memimpin, mengawasi, dan membina umat secara efektif. Imam berperan penting dalam memimpin makmum dengan keteladanan, sama seperti Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh bagi sahabatnya," jelasnya.
Menag Nasaruddin kemudian memaparkan kriteria Imam yang sejati, yaitu sebagai pewaris spiritual Nabi Muhammad SAW. Hal ini menjelaskan mengapa penghormatan kepada Imam sangat penting dalam masyarakat. Imam yang berkualitas adalah pilar utama dalam membangun masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
"MTQ pertama di Bekasi ini adalah langkah penting untuk pengembangan kader dan memperkuat umat," tutup Menag Nasaruddin. "Kegiatan ini diharapkan berkembang dan melahirkan generasi baru yang mampu bersaing di tingkat internasional, menjadi duta Indonesia dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-‘alamin," tambahnya dengan penuh harapan.
Secara keseluruhan, MTQ antar Imam Masjid se-Jabodetabek ini bukan hanya sebuah perlombaan semata, melainkan sebuah gerakan strategis untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan keagamaan di Indonesia. Inisiatif ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan serupa. Dengan mencetak Imam-Imam yang berkualitas, diharapkan akan tercipta masyarakat yang lebih harmonis, madani, dan berakhlak mulia, sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Keberhasilan MTQ ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat dapat menghasilkan program-program yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara. Semoga MTQ ini menjadi langkah awal dalam melahirkan generasi emas ulama Indonesia yang mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang.