ERAMADANI.COM, DENPASAR – Ahad (23/08/2020) pagi, komunitas Juru Sembelih Halal ( JULEHA ) Wilayah 10 – Bali mengadakan acara Milad 1 Tahun berdirinya di Bali.
Acara itu diselenggarakan di Yayasan KHOIRUL UMMAH, Denpasar Barat oleh Dewan Pengurus Wilayah JULEHA Bali. Puluhan anggota dari organisasi profesi itu pun hadir mengikuti serangkaian acara mulai dari mukadimah, evaluasi dan ramah tamah.
Tak hanya merayakan Milad, momentum tersebut digunakan pengurus DPW untuk membentuk dua Dewan Pengurus Daerah baru untuk memperluas wilayah syiar mereka, yakni DPD JULEHA Badung dan Kota Denpasar.
Mengenal Juru Sembelih Halal ( JULEHA ) dan Kiprahnya

Dilansir dari situs resminya, julehaindonesia.or.id, Juru Sembelih Halal sebagai komunitas massa telah dibentuk sejak 2016 lalu. Berawal dari komunitas profesi, JULEHA berkomitmen untuk menjadi komunitas yang sifatnya mengedukasi kepada masyarakat.
Sebagaimana diketahui, bahwa dalam agama Islam, urusan penyembelihan hewan dengan tujuan apapun memiliki serangkaian aturan dan adab yang diatur lewat kitab suci Al-Qur’an maupun Hadits (pesan) Nabi Muhammad ﷺ.
Serangkaian aturan tersebut bertujuan agar prosesi penyembelihan meminimalisir rasa sakit yang diterima oleh hewan sembelihan. Selain itu, aturan tersebut juga dilakukan guna hasilkan kualitas hewan sembelihan yang terbaik.
Ketika seluruh aturan tersebut diikuti, dan juga niat penyembelihan juga sudah diluruskan hanya untuk kebaikan (konsumsi), maka prosesi sembelihan itu bisa disebut penyembelihan Syar’i / sesuai syari’at Islam.
Hasil sembelihan Syar’i itu pula yang selanjutnya dapat dikategorikan sebagai daging sembelihan Halal dan baik untuk kesehatan.
Motivasi Untuk Mengedukasi
Serangkaian aspek tersebut menjadi alasan dibentuknya JULEHA sebagai komunitas edukatif. Tujuannya tak lain untuk menyampaikan aturan ibadah tersebut kepada masyarakat.
Edukasi tersebut diharap menjadi solusi atas banyaknya isu-isu penyelewengan dan penyiksaan hewan di masyarakat, terutama dalam proses sembelihan.
Bahkan dibentuknya di Bali merupakan inisiasi positif yang solutif demi menunjang ketersediaan pangan halal bagi masyarakat maupun wisatawan di Bali.
Mengingat sebelum Pandemi pasca kedatangan Penguasa Arab Saudi, Raja Salman berwisata di Bali, Pulau Dewata mulai menjadi sorotan utama dunia turisme Timur Tengah.
Hal tersebut memberikan pengaruh devisa yang cukup besar atas datangnya para wisatawan Timur Tengah yang juga kebanyakan dari kalangan atas.
Demi terakomodirnya situasi tersebut, maka ketersediaan pangan halal menjadi salah satu faktor yang perlu dipenuhi di Bali. Dimana dalam hal tersebut, JULEHA mengambil perannya untuk memperluas wilahay produksi pangan halal di Bali.
Serangkaian Kegiatan Milad Untuk Syiar

Sejak dibentuk tahun 2019, JULEHA Bali dibentuk atas keperihatinan para juru sembelih di Bali atas minimnya distribusi hewan sembelih Halal di Bali untuk memenuhi kebutuhannya yang tida sebanding.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum DPW Juleha Bali, Andi Baso, di acara Milad tersebut.
“Selain itu, kami berharap komunitas ini bisa menjadi lokomotif dalam syiar penyembelihan Halal di Bali maupun Indonesia,” Ujar Andi Baso saat ditemui di lokasi.
“Maka dalam kesempatan ini pula kami membentuk dua DPD karena mengikuti kebutuhan, sehingga DPD tersebut bisa memberikan edukasi, kepada kalangan penyembelih hewan agar mengikuti aturan syariah dan pedoman kesejahteraan hewan atau Animal Walfare,” ujarnya tegas.
Dengan dibentuknya DPD Juleha Badung dan Kota Denpasar, Andi Baso mengharapkan JULEHA bisa memperluas dakwahnya kepada masyarakat untuk kebaikan bersama. (RAB)