Jakarta, 13 Desember 2024 – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) merayakan hari jadinya yang ketujuh dengan mengusung tema "Satu Tujuan untuk Dana Haji Berkelanjutan". Peringatan milad ini dipadukan dengan Rapat Kerja (Raker) tahunan yang berlangsung selama dua hari, 11-12 Desember 2024, di Jakarta, dan mencapai puncaknya dalam sebuah acara resmi di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat. Perayaan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum krusial bagi BPKH untuk mengevaluasi capaian, merumuskan strategi masa depan, dan memperkuat komitmen dalam pengelolaan dana haji yang semakin transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
Ketua Dewan Pengawas BPKH, Firmansyah N. Nazaroedin, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi dan dedikasi seluruh jajaran BPKH dalam mewujudkan lembaga yang unggul, modern, dan terpercaya. Raker, menurutnya, bukan hanya agenda rutin, melainkan wahana strategis untuk menyelaraskan visi dan melahirkan langkah-langkah inovatif yang mampu menjawab tantangan pengelolaan dana haji di era yang semakin kompleks. Ia menyoroti perlunya adaptasi terhadap perubahan global, peningkatan efisiensi, dan penguatan tata kelola untuk memastikan dana haji tetap terjaga nilai dan manfaatnya bagi umat.
Senada dengan Firmansyah, Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyatakan bahwa Raker Milad ke-7 telah menghasilkan sejumlah poin penting yang akan menjadi pedoman BPKH dalam menjalankan tugas ke depan. "Dengan semangat ‘Satu Tujuan untuk Dana Haji Berkelanjutan’, BPKH optimistis dapat terus memberikan kontribusi yang berarti bagi umat Islam Indonesia," tegas Fadlul. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat, untuk mewujudkan pengelolaan dana haji yang lebih optimal dan berdampak positif bagi jamaah haji dan masyarakat luas.
Tujuh Tahun BPKH: Jejak Prestasi dan Tantangan yang Menghadang
Sepanjang tujuh tahun kiprahnya, BPKH telah menorehkan sejumlah prestasi signifikan yang patut diapresiasi. Namun, di balik pencapaian tersebut, tantangan pengelolaan dana haji yang semakin dinamis juga terus membayangi. Berikut beberapa capaian penting BPKH yang menjadi sorotan dalam perayaan milad ini:
1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang Konsisten: Prestasi gemilang BPKH selama enam tahun berturut-turut meraih opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjadi bukti nyata komitmen lembaga ini terhadap tata kelola keuangan yang baik dan akuntabel. Hal ini menunjukkan transparansi dan integritas dalam pengelolaan dana haji yang mencapai ratusan triliun rupiah, sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap kinerja BPKH. Keberhasilan ini tidak hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari sistem pengendalian internal yang kuat dan komitmen seluruh jajaran BPKH dalam menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
2. Pertumbuhan Dana Kelolaan yang Signifikan: Dana kelolaan haji yang dikelola BPKH terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2024, dana kelolaan mencapai angka fantastis, yaitu Rp 166,7 triliun, meningkat tipis 0,1% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp 166,5 triliun). Proyeksi hingga akhir tahun 2024 bahkan menargetkan peningkatan lebih signifikan menjadi Rp 170,5 triliun, atau naik 2,3% dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana haji oleh BPKH dan sekaligus menjadi modal penting dalam meningkatkan nilai manfaat dana haji bagi umat. Namun, pertumbuhan ini juga menghadirkan tantangan tersendiri, yaitu bagaimana BPKH dapat mengelola aset tersebut secara optimal dan menghasilkan return yang maksimal, serta tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan mitigasi risiko.
3. Program Kemaslahatan: Memberikan Sentuhan Nyata bagi Umat: Salah satu program unggulan BPKH adalah program kemaslahatan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2018 hingga Triwulan III tahun 2024, program ini telah menyalurkan dana mencapai Rp 1,03 triliun. Program ini mencakup berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi produktif, dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan program kemaslahatan ini menjadi bukti nyata kontribusi BPKH dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya umat Islam di Indonesia. Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan program ini semakin tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan, serta mampu menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan:
Meskipun telah menorehkan sejumlah prestasi, BPKH masih dihadapkan pada sejumlah tantangan ke depan. Pertama, peningkatan nilai manfaat dana haji perlu terus dioptimalkan. BPKH harus mampu menghasilkan return yang optimal tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian dan keamanan investasi. Kedua, peningkatan transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prioritas utama. BPKH perlu terus meningkatkan sistem pelaporan dan pengawasan untuk memastikan pengelolaan dana haji dilakukan secara transparan dan akuntabel. Ketiga, adaptasi terhadap perubahan global, termasuk perkembangan teknologi dan dinamika ekonomi global, menjadi kunci keberhasilan BPKH dalam mengelola dana haji secara efektif dan efisien. Keempat, peningkatan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program-program BPKH.
Perayaan Milad ke-7 BPKH ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Menteri Agama, Romo R Muhammad Syafi’i; Anggota Dewan Pengawas BPKH; Anggota Badan Pelaksana BPKH; Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy; Ketua BAZNAS, KH. Noor Achmad; Ketua Badan Wakaf Indonesia, Kamaruddin Amin; Pimpinan BPS-BPIH; Pimpinan Mitra Kemaslahatan; dan Pimpinan Mitra Investasi. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan dan komitmen berbagai pihak terhadap pengelolaan dana haji yang profesional dan berkelanjutan.
Ke depan, BPKH diharapkan mampu terus meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi umat Islam Indonesia. Dengan komitmen yang kuat, strategi yang tepat, dan kolaborasi yang efektif, BPKH dapat memainkan peran yang semakin penting dalam mewujudkan pengelolaan dana haji yang amanah, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat yang optimal bagi jamaah haji dan masyarakat luas. Tema "Satu Tujuan untuk Dana Haji Berkelanjutan" bukan hanya sekadar slogan, melainkan komitmen nyata BPKH untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.