Jakarta, [Tanggal Publikasi] – Kuliah tujuh menit (kultum), ceramah singkat yang lazim disampaikan dalam berbagai kegiatan keagamaan, merupakan media efektif untuk menebarkan nilai-nilai luhur Islam. Salah satu tema yang senantiasa relevan dan perlu ditekankan adalah adab, pilar penting dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan bermartabat. Mengutip beberapa sumber rujukan seperti buku “52 Kultum Favorit untuk Muslimah” karya Zakiah Nur Jannah dan Noor Hafid, serta “Majalis Al Mukminin Fii Mashalih Ad Dunya Wa Ad Din Bi Ightinami Mawasimi Rabb Al Alamin” (terjemahan Drs. Asmuni) karya Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub dan “Kitab Kultum Kuliah Tujuh Menit” karya A.R. Shohibul Ulum, artikel ini akan menguraikan empat contoh kultum singkat yang berfokus pada pentingnya menjaga adab dalam kehidupan sehari-hari.
1. Adab Salam: Jembatan Silaturahmi dan Ketenangan Hati
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang senantiasa mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah, kita berkumpul di kesempatan mulia ini untuk merenungkan kembali pentingnya adab, khususnya adab salam. Salam bukan sekadar ungkapan sapaan biasa, melainkan manifestasi akhlak mulia yang diajarkan Islam. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nuur ayat 27: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.” Ayat ini menegaskan pentingnya memberi salam sebelum memasuki rumah orang lain sebagai bentuk penghormatan dan menjaga privasi.
Lebih dari itu, Rasulullah SAW bersabda, “(Hadits tentang pentingnya menyebarkan salam sebagai wujud ukhuwah Islamiyah)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya salam sebagai perekat ukhuwah Islamiyah, membangun rasa persaudaraan dan cinta kasih di antara sesama muslim. Salam yang disampaikan dengan tulus ikhlas mampu mencairkan suasana, menciptakan kedamaian, dan menumbuhkan rasa saling hormat menghormati.
Adab salam mencakup beberapa hal, di antaranya: mengucapkan salam dengan suara yang jelas dan terdengar, mendahulukan salam kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi derajatnya, menjawab salam dengan lebih baik atau minimal sama baiknya, dan menunjukkan sikap hormat dan ramah saat bersalaman. Dengan senantiasa menjaga adab salam, kita telah meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama.
Wallahu a’lam bisshawab. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, shalawat, dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Adab Berbicara: Menjaga Lisan, Sumber Kebaikan dan Kemuliaan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.
Saudara-saudara yang dimuliakan Allah, lisan merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah SWT. Melalui lisan, kita dapat berkomunikasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan, serta menyampaikan dakwah. Namun, lisan juga dapat menjadi sumber fitnah, perselisihan, dan kehancuran jika tidak dijaga dengan baik.
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga adab berbicara. Hadits Rasulullah SAW mengingatkan kita akan bahaya perkataan yang keluar tanpa dipikirkan terlebih dahulu: “(Hadits tentang perkataan yang dapat menjerumuskan ke neraka)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Hadits ini mengajarkan kita untuk berpikir sebelum berbicara, memilih kata-kata yang baik dan santun, serta menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang lain.
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berkata yang baik atau diam jika tidak mampu berkata baik: “(Hadits tentang anjuran berkata baik atau diam)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Keheningan terkadang lebih bermakna daripada perkataan yang sia-sia atau bahkan merugikan. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa melatih diri untuk berbicara dengan bijak, sopan, dan bermanfaat.
Selain itu, Islam juga mengajarkan kita untuk menghindari perkataan yang sia-sia, ghibah (mengunjing), namimah (adu domba), dan sumpah palsu. Perkataan-perkataan tersebut dapat merusak hubungan antarmanusia dan merusak citra Islam itu sendiri. Marilah kita jadikan lisan kita sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan, menebar kedamaian, dan menegakkan kebenaran.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Adab Makan dan Minum: Nikmat yang Harus Disyukuri dengan Adab
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita, termasuk nikmat makanan dan minuman yang menjadi sumber energi dan kesehatan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah, dalam Islam, makan dan minum bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan biologis, melainkan juga merupakan ibadah yang harus dilakukan dengan adab dan tata krama. Rasulullah SAW memberikan teladan yang sempurna dalam hal ini.
Salah satu adab makan yang diajarkan Rasulullah SAW adalah mendahulukan makan jika makanan telah siap meskipun azan telah berkumandang: “(Hadits tentang mendahulukan makan jika sangat lapar)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Namun, ini bukan berarti kita boleh mengabaikan sholat. Prioritas tetap pada sholat, kecuali jika rasa lapar sangat mendesak.
Adab lainnya adalah membaca basmalah sebelum makan dan minum, makan dengan tangan kanan, dan mengambil makanan dari yang terdekat: “(Hadits tentang adab makan dan minum)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Hal ini menunjukkan kesederhanaan dan kesyukuran atas rezeki yang diberikan Allah SWT.
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan dalam makan: “(Hadits tentang tidak berlebihan dan tidak kekurangan dalam makan)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Berlebihan dalam makan dapat menyebabkan berbagai penyakit, sedangkan kekurangan dapat melemahkan tubuh dan mengurangi konsentrasi dalam beribadah. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga keseimbangan dalam pola makan kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Adab kepada Orang Tua: Sumber Ridho Allah SWT
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta kesempatan untuk berbakti kepada orang tua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah, berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban yang sangat ditekankan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 36: “(Ayat tentang berbuat baik kepada orang tua)” (Ayat ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan nomor ayatnya). Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya berbuat baik kepada orang tua sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Jasa orang tua kepada kita begitu besar dan tak terhingga. Mereka telah merawat, mendidik, dan melindungi kita sejak kita masih bayi hingga dewasa. Oleh karena itu, kita wajib membalas kebaikan mereka dengan penuh kasih sayang dan hormat.
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya berbakti kepada ibu: “(Hadits tentang keutamaan ibu)” (Hadits ini perlu dilengkapi dengan redaksi yang tepat dan referensi haditsnya). Hadits ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan ibu dalam Islam. Kita harus senantiasa menghormati, menyayangi, dan memuliakan ibu kita.
Sebaliknya, mendurhakai orang tua merupakan dosa besar yang sangat dilaknat Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berbuat baik kepada orang tua kita selagi mereka masih hidup, menghormati mereka, melayani mereka, dan berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan mereka. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kesempatan untuk selalu berbakti kepada orang tua kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Keempat contoh kultum singkat di atas hanya sebagian kecil dari luasnya ajaran Islam tentang adab. Semoga uraian ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk senantiasa menjaga adab dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang mulia dan menciptakan masyarakat yang harmonis dan bermartabat. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap usaha kita dalam mengamalkan ajaran-Nya.