ERAMADANI.COM, DENPASAR – Ahad (24/11/2019) kemarin, Komunitas Halaqah Cinta (KHC) kembali mengadakan kajian ketiga yang bertajuk menikah untuk bahagia.
Kajian ini merupakan rangkaian kegiatan yang membahas topik tentang cinta dan menikah hingga tuntas bersama ustadz Anang Setiono dan sang istri tercinta ustazah Evi Diana Kusumawati.
Acara ini juga di hadiri oleh 75 muslimah yang berada di Denpasar, mereka ramai memadati salah satu ruangan acara di sebuah restoran ben the waroeng Denpasar Barat.
Acara kali ini, didukung oleh Ben The Waroeng yang menyediakan tempat, Dompet Sosial Madani (DSM), Alam Jamur dan Rendi Printing sebagai sponsor dana.
Kriteria yang Wanita dan Laki Laki yang Layak Dinikahi
Anang Setiono mengatakan bahwa dalam pernikahan yang pertama harus ada ketentraman antara keduanya, kemudian mencintai diri sendiri agar mampu mencintai pasanganya.
Selanjutnya, mencintai segala prilaku baik maupun buruk yang terdapat pada diri pasangan, dan tidak saling membocorkan kelakuan pasangan.
Sebagai pengantar Anang Setiono menyampaikan, kriteria wanita dan laki laki yang layak untuk di nikahi dalam pandangan Islam.
Ia menyampaiakn bahwa wanita yang layak untuk dinikahi dalam Islam memiliki kriteria sebagai berikut:
Pertama lihatlah ia dari kualitas agamanya, “karena ketika kamu melihatnya dari kualitas agama maka kamu akan mendapatkan semuanya yaitu kekayaan, nasab, paras dan agama” tuturnya.
Kedua wanita yang memiliki akhlakul karimah, ketiga wanita yang maharnya terbilang mudah dan yang keempat utamakanlah wanita yang masih gadis.
Sedangkan untuk lelaki yang layak dipilih dan dinikahi harus memiliki kriteria sesuai syariat Islam seperti berikut:
Pertama tentu lihat juga kualitas agama dan akhlaknya, yang pandai menjaga diri, lemah lembut dan memiliki keputusan yang tepat dalam berbagai situasi.
Tak hanya itu, laki laki harus bertanggungjawab terhadap ucapan dan tindakan serta lelaki yang hendak menikah mesti berpenghasilan dan bersikap adil.
Untuk apa kita menikah?
Pertanyaan yang berbeda dilontarkan oleh ustazah Evi Diana Kusumawati saat membuka pembicaraanya, “Untuk apa kita menikah?” tanyanya kepada peserta.
Tujuan dari pernikahan itu adalah untuk bahagia, punya keturunan, menyatukan dua keluarga besar.
Serta memperbaiki keturunan, memperbaiki materi, status sosial, jabatan atau pekerjaan.
“Lalu apa itu bahagia” tanyanya lagi. Tentu setiap orang memiliki defenisi bahagia masing masing, karena setiap kepala berbeda pandangan.
Menurut Ustazah Evi, bahagia adalah rasa, sebuah perasaan atau rasa yang ada di dalam pikiran maupun dalam hati seseorang.
“Maka, jika kita sudah menentukan pilihan sesuai kriteria dalam Islam patutnya kita merasakan kebahagian pula” tuturnya.
Tak hanya sekedar pengajian saja, Komunitas KHC juga mengalang donasi untuk Palestina yang saat ini membutuhkan yang disalurkan melalui DSM Bali.
Diakhir acara para peserta mengisi kotak infak yang sudah disediakan oleh panitia, dan hasil dana yang didapat pada hari tersebut berjumalah Rp 1.000.000. (MYR)