Surat Al-Waqiah, salah satu surat dalam Al-Qur’an yang tergolong surat Makkiyah, memiliki tempat istimewa dalam praktik keagamaan umat Islam. Terdiri dari 96 ayat, surat ini, yang judulnya diambil dari kata "Al-Waqiah" yang berarti "Hari Kiamat," dipercaya memiliki berbagai keutamaan, khususnya dalam hal penarik rezeki. Keyakinan ini bersumber dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW dan interpretasi ulama terkemuka. Artikel ini akan membahas secara mendalam keutamaan Surat Al-Waqiah, waktu-waktu mustajab untuk membacanya, serta doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca setelahnya, dengan merujuk pada berbagai sumber terpercaya.
Keutamaan Surat Al-Waqiah: Janji Kemakmuran dan Pencegahan Kemiskinan
Berbagai hadits Nabi Muhammad SAW secara eksplisit mengaitkan pembacaan Surat Al-Waqiah dengan terhindarnya dari kemiskinan dan datangnya rezeki yang melimpah. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi menyebutkan, "Barangsiapa membaca surat Al-Waqiah setiap malam, dia tidak akan mengalami kefakiran (kemelaratan)." Hadits ini dengan tegas menjanjikan perlindungan dari kesulitan ekonomi bagi mereka yang tekun mengamalkannya.
Hadits lain, yang diriwayatkan oleh beberapa perawi seperti Abu Ubaid, Al-Harits, Abu Ya’la, dan Ibnu Murdaweh, menguatkan pernyataan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surah Al-Waqiah setiap malam, maka tidak akan menimpa kepadanya kemiskinan. Dan surah Al-Waqiah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kamu." Hadits ini tidak hanya menekankan perlindungan dari kemiskinan, tetapi juga menganjurkan untuk mengajarkannya kepada generasi muda, menunjukkan pentingnya meneruskan amalan ini sebagai warisan kebaikan.
Lebih lanjut, Rasulullah SAW juga menganjurkan para istri untuk mempelajari dan mengamalkan Surat Al-Waqiah. Sabda beliau yang bermakna, "Ajarkanlah kepada istri-istri kalian surah Al-Waqiah, karena ia surat kekayaan," menunjukkan bahwa keutamaan surat ini berlaku universal, tidak terbatas pada gender atau status sosial tertentu.
Waktu-Waktu Mustajab Membaca Surat Al-Waqiah
Meskipun tidak ada batasan waktu yang absolut, beberapa waktu dianggap lebih mustajab untuk membaca Surat Al-Waqiah. Kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, menyarankan pembacaan setiap malam. Hal ini didasarkan pada hadits Ibnu Sunni yang menyebutkan, "Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah pada setiap malam hari, niscaya ia tidak akan tertimpa kemiskinan." Pembacaan rutin ini menekankan konsistensi dalam beramal sebagai kunci keberkahan.
Selain pembacaan setiap malam, praktik lain yang berkembang di masyarakat adalah membaca Surat Al-Waqiah sebanyak 14 kali setelah sholat Ashar. Waktu-waktu lain yang juga dianggap mustajab adalah setelah sholat Subuh dan Isya. Pilihan waktu ini dapat disesuaikan dengan kesibukan dan rutinitas masing-masing individu, asalkan tetap menjaga konsistensi dan keikhlasan dalam beramal.
Doa Setelah Membaca Surat Al-Waqiah: Penguatan Niat dan Permohonan Rezeki
Membaca Surat Al-Waqiah semata tidaklah cukup tanpa diiringi niat dan doa yang tulus kepada Allah SWT. Setelah melantunkan ayat-ayat suci, dianjurkan untuk melanjutkan dengan doa-doa khusus yang memohon perlindungan dari kemiskinan dan limpahan rezeki. Berikut ini adalah dua doa yang direkomendasikan, diambil dari kitab Khulashah Al-Madad An-Nabawi karya Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, dengan terjemahannya:
Doa Pertama:
(Teks Arab)
Terjemahan: "Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, dan minta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk dan sibuk memuji orang yang memberi kami dan tergoda untuk mengecam yang tidak mau memberi kami. Padahal Engkau di balik semua itu adalah yang berwenang untuk memberi atau tidak memberi. Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan kedermawanan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapapun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga semoga Allah memberi keselamatan."
Doa ini mengandung permohonan perlindungan dari kehinaan akibat kemiskinan, serta permohonan rezeki yang halal dan berkah langsung dari Allah SWT, bukan dari manusia. Doa ini juga menekankan pentingnya berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menghindari ketergantungan pada manusia.
Doa Kedua:
(Teks Arab)
Terjemahan: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Waqiah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezekiku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhluk-Mu, ya Allah, ya robbal ‘alamin."
Doa ini lebih singkat dan lugas, menekankan permohonan kemudahan rezeki dengan menyebut keutamaan Surat Al-Waqiah sebagai landasan permohonan. Doa ini menunjukkan keyakinan akan kekuatan dan keberkahan Surat Al-Waqiah dalam menarik rezeki.
Kesimpulan: Amalan dan Ikhtiar yang Seimbang
Pembacaan Surat Al-Waqiah dan doa-doa setelahnya merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk memohon rezeki dan perlindungan dari kemiskinan. Namun, penting untuk diingat bahwa amalan ini harus diiringi dengan usaha dan ikhtiar yang sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal. Keberkahan rezeki bukan hanya semata-mata bergantung pada amalan, tetapi juga pada usaha dan niat yang baik dalam menjalani kehidupan. Keduanya harus berjalan seiring dan saling melengkapi untuk mencapai keberhasilan dan kemuliaan di dunia dan akhirat. Keberhasilan dalam meraih rezeki yang berlimpah tetaplah di tangan Allah SWT, dan amalan ini hanyalah sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon rahmat-Nya. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya senantiasa berdoa, berikhtiar, dan bersabar dalam menghadapi segala tantangan kehidupan.