Peringatan Isra Miraj, yang jatuh pada 27 Rajab, merupakan momentum penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW secara ruhani dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha untuk berjumpa dengan Allah SWT, merupakan tonggak sejarah yang monumental, menandai penerimaan perintah shalat lima waktu. Lebih dari sekadar peristiwa historis, Isra Miraj sarat dengan makna spiritual yang mendalam, mengajarkan tentang keimanan, ketaatan, dan kedekatan hamba dengan Tuhannya. Dalam konteks kekinian, peringatan Isra Miraj menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbarui komitmen spiritual dan memohon rahmat Allah SWT melalui berbagai amalan, salah satunya membaca doa khusus.
Doa Isra Miraj: Permohonan di Tengah Keagungan Peristiwa
Berdoa merupakan inti dari ibadah, suatu bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT, mengungkapkan kerendahan hati dan pengharapan akan pertolongan-Nya. Al-Qur’an sendiri secara tegas memerintahkan umatnya untuk berdoa, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 186: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." Ayat ini menegaskan kedekatan Allah SWT dan janji-Nya untuk mengabulkan doa hamba yang ikhlas dan taat.
Dalam konteks Isra Miraj, doa menjadi lebih bermakna. Peristiwa agung ini menjadi latar spiritual yang memperkuat ikatan antara hamba dan Tuhannya. Doa yang dipanjatkan pada malam 27 Rajab diharapkan akan lebih mudah diterima karena diiringi dengan refleksi atas keagungan perjalanan Nabi Muhammad SAW. Meskipun tidak ada satu doa khusus yang secara eksplisit disebut sebagai "doa Isra Miraj" dalam hadits shahih, banyak doa yang dapat dipanjatkan dengan spirit dan tema yang relevan dengan peristiwa tersebut.
Salah satu contoh doa yang sering dibacakan, yang dikutip dari berbagai referensi keagamaan, berbunyi (dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya):
Arab: اللهم إني أسألك بمُشاهداتِ أَسرارِ المُحِبِّينَ، وبِخلوةِ اللَّطْفِ الَّتي خَصَّصْتَ بِها سَيِّدَ المُرْسَلِينَ حينَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّبْعِ والعِشْرِينَ مِن رَجَبَ، أَن تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِينَ، وَتُجِيبَ دَعْوَتِيَ يا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ.
Latin: Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadāti asrār al-muḥibbīn, wa bikhalwat al-laṭfi allatī khāṣṣaṣta bihā sayyida al-mursalin ḥīna asrayta bihi laylata al-sab’i wal-‘isyrīn min rajaba, an tarḥama qalbī al-ḥazīn, wa tujība da’watī yā akrama al-akramīn.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang yang mencinta-Mu, dan dengan kemuliaan khalwat (kesendirian) yang hanya Engkau khususkan kepada pemimpin para rasul, ketika Engkau memperjalankan beliau pada malam 27 Rajab, agar Engkau merahmati hatiku yang sedih, dan mengabulkan doaku, wahai Yang Maha Mulia di antara yang Maha Mulia."
Doa ini menekankan pada keagungan peristiwa Isra Miraj dan memohon rahmat serta pengabulan doa. Penting untuk diingat bahwa doa bukanlah mantra yang secara otomatis mengabulkan permintaan, melainkan ungkapan hati yang tulus dan penuh harap kepada Allah SWT. Keikhlasan dan kesungguhan dalam berdoa menjadi kunci utama agar doa tersebut diterima.
Isra Miraj: Lebih dari Sekadar Perjalanan Fisik
Peristiwa Isra Miraj bukan hanya sekadar perjalanan fisik Nabi Muhammad SAW, melainkan juga perjalanan spiritual yang luar biasa. Perjalanan ini menandai puncak kedekatan Nabi dengan Allah SWT, di mana beliau menerima perintah shalat lima waktu secara langsung. Shalat, sebagai tiang agama Islam, menjadi manifestasi dari ketaatan dan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya. Isra Miraj mengajarkan pentingnya konsistensi dalam menjalankan shalat dan ibadah lainnya sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT.
Selain perintah shalat, Isra Miraj juga mengandung pelajaran berharga lainnya. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsa menyoroti pentingnya persatuan dan persaudaraan antar umat beragama. Masjidil Aqsa, yang merupakan kiblat pertama umat Islam, menunjukkan betapa pentingnya toleransi dan saling menghormati di antara pemeluk agama yang berbeda. Perjalanan ini juga menjadi simbol perjalanan spiritual manusia menuju kedekatan dengan Allah SWT, sebuah perjalanan yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keimanan yang kuat.
Amalan Sunnah dalam Peringatan Isra Miraj
Selain membaca doa, umat Islam dapat memperingati Isra Miraj dengan berbagai amalan sunnah lainnya, seperti:
-
Shalat Sunnah: Melaksanakan shalat sunnah dua rakaat atau lebih, dengan penuh khusyuk dan keikhlasan, merupakan amalan yang dianjurkan. Membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah pada setiap rakaat dapat menambah nilai ibadah.
-
Shalawat Nabi: Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau. Membaca shalawat sebanyak-banyaknya pada malam Isra Miraj sangat dianjurkan.
-
Tadarus Al-Qur’an: Membaca dan memahami Al-Qur’an merupakan amalan yang sangat dianjurkan sepanjang waktu, termasuk pada malam Isra Miraj. Tadarus Al-Qur’an dapat meningkatkan keimanan dan kedekatan dengan Allah SWT.
-
Istighfar dan Taubat: Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan merupakan amalan yang penting. Istighfar dan taubat dapat membersihkan jiwa dan mempersiapkan diri untuk menerima rahmat Allah SWT.
-
Bersedekah: Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bersedekah pada malam Isra Miraj dapat meningkatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Mempelajari Sejarah Isra Miraj: Mempelajari sejarah Isra Miraj secara mendalam dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan akan peristiwa agung ini. Memahami makna dan hikmah di balik peristiwa Isra Miraj dapat memperkuat keimanan dan komitmen spiritual.
Kesimpulan: Isra Miraj sebagai Momentum Refleksi dan Perbaikan Diri
Peringatan Isra Miraj hendaknya tidak hanya sebatas seremonial belaka, melainkan menjadi momentum untuk melakukan introspeksi diri dan memperbaiki kualitas keimanan. Peristiwa agung ini menjadi pelajaran berharga tentang ketaatan, keikhlasan, dan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan membaca doa, menjalankan amalan sunnah, dan merenungkan makna Isra Miraj, umat Islam dapat memperkuat spiritualitas dan meraih keberkahan dari Allah SWT. Semoga peringatan Isra Miraj tahun ini dapat menjadi titik balik bagi kita semua untuk senantiasa memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.