Peristiwa Isra Mi’raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dan selanjutnya ke Sidratul Muntaha, merupakan tonggak sejarah Islam yang sarat makna dan hikmah. Lebih dari sekadar peristiwa ajaib, Isra Mi’raj menjadi sumber inspirasi dan pedoman hidup bagi umat Muslim hingga kini. Perjalanan luar biasa ini, yang terjadi pada malam 27 Rajab, bukan hanya membuktikan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas, tetapi juga mengajarkan berbagai pelajaran berharga yang relevan dengan kehidupan manusia di era modern.
1. Menyaksikan Kebesaran Allah SWT dan Menghayati Sunnatullah:
Isra Mi’raj merupakan manifestasi nyata dari kekuasaan Allah SWT yang melampaui batas ruang dan waktu. Perjalanan Nabi Muhammad SAW yang berlangsung dalam sekejap mata, melewati alam semesta dengan segala keajaibannya, mengajarkan umat manusia untuk merenungkan dan menghayati kebesaran Sang Pencipta. Peristiwa ini menjadi pengingat akan tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar di alam semesta, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi di balik fenomena alam.
Buku "Hidup Bersama Al-Quran 2: Moderasi dan Pembelajaran Transformatif", terbitan Lentera Hati, menjelaskan bahwa fenomena alam seperti hujan, aliran sungai, dan terbitnya matahari merupakan bagian dari sunnatullah, ketetapan Allah yang mengatur alam semesta. Namun, kekuasaan Allah SWT jauh melampaui sunnatullah. Mukjizat-mukjizat para nabi, termasuk Isra Mi’raj, merupakan bukti nyata dari kuasa Ilahi yang mampu melampaui hukum-hukum alamiah.
Isra Mi’raj bukan sekadar demonstrasi keajaiban, melainkan ajakan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT. Peristiwa ini mendorong umat manusia untuk bertafakur, merenungkan ciptaan Allah, dan meningkatkan kepekaan terhadap tanda-tanda kebesaran-Nya yang terpancar di sekitar kita. Segala sesuatu yang terjadi, baik yang tampak biasa maupun luar biasa, terjadi atas kehendak dan kuasa-Nya. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 1:
"Subhanalladzi asra bi’abdihi lailan minal-masjidil haram ilal-masjidil-aqsa allladzi barakna haulahu linuriyahu min ayatina innahu huwa assami’ul bashir."
(Terjemahan): Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Ayat ini menegaskan perjalanan Nabi Muhammad SAW sebagai bukti nyata kebesaran Allah dan sekaligus sebagai wahyu yang mengajak manusia untuk selalu merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sholat Lima Waktu: Pilar Utama Kehidupan Muslim:
Salah satu hikmah terpenting Isra Mi’raj adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan sholat menjadi lima waktu. Perintah ini disampaikan langsung oleh Allah SWT tanpa perantara, menunjukkan betapa pentingnya sholat sebagai tiang agama Islam. Peristiwa ini bukan sekadar perubahan ritual, tetapi penegasan akan pentingnya hubungan vertikal manusia dengan Tuhannya.
Sholat lima waktu, yaitu Subuh (dua rakaat), Zuhur (empat rakaat), Asar (empat rakaat), Magrib (tiga rakaat), dan Isya (empat rakaat), merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh. Sholat bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi merupakan ibadah yang menghubungkan hati manusia dengan Allah SWT, menumbuhkan rasa khusyuk, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Ketaatan dalam melaksanakan sholat lima waktu menjadi cerminan keimanan dan ketakwaan seorang muslim.
3. Ketabahan Menghadapi Cobaan: Hikmah dari Tahun Kesedihan:
Tahun sebelum Isra Mi’raj, Rasulullah SAW mengalami cobaan berat dengan wafatnya istri tercinta, Siti Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib, dalam waktu yang berdekatan. Tahun tersebut dikenal sebagai Amul Huzn atau Tahun Kesedihan. Kehilangan dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya menimbulkan duka mendalam bagi Rasulullah SAW.
Namun, Allah SWT memberikan penghiburan dan penguatan melalui peristiwa Isra Mi’raj. Perjalanan spiritual yang luar biasa ini memberikan kekuatan dan ketabahan kepada Rasulullah SAW dalam menghadapi cobaan hidup. Peristiwa ini mengajarkan bahwa meskipun ujian hidup terasa berat, Allah SWT selalu memberikan pertolongan dan menunjukkan kebesaran-Nya. Isra Mi’raj menjadi simbol kekuatan spiritual yang mampu mengatasi kesedihan dan menumbuhkan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan. Buku "Resep Keselamatan dan Kebahagiaan 5" karya Luqman Al Hakim menjelaskan hal ini sebagai contoh ketabahan yang luar biasa dari Rasulullah SAW.
4. Penguatan Iman dan Keyakinan: Dari Ilmul Yaqin ke Ainul Yaqin:
Sebelum Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW telah menerima wahyu mengenai surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya. Kepercayaan beliau terhadap wahyu tersebut merupakan bentuk ilmul yaqin, yakin berdasarkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari wahyu. Namun, Isra Mi’raj memberikan pengalaman langsung kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyaksikan sendiri keajaiban alam semesta dan keagungan Allah SWT.
Pengalaman ini disebut ainul yaqin, yakin yang didasarkan pada penglihatan dan pengalaman langsung. Peristiwa Isra Mi’raj meningkatkan derajat keyakinan Nabi Muhammad SAW dari ilmul yaqin ke ainul yaqin, sekaligus memperkuat keyakinan beliau dalam menjalankan risalah kenabian. Seperti yang dijelaskan oleh laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pengalaman ini menjadi bukti nyata akan kebenaran wahyu yang diterima dan menjadikan beliau lebih teguh dalam menyebarkan ajaran Islam.
5. Hikmah Isra Mi’raj dalam Kehidupan Kontemporer:
Hikmah Isra Mi’raj tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan kontemporer. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk:
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan: Isra Mi’raj mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT dan pentingnya mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah, khususnya sholat.
- Menumbuhkan rasa syukur: Perjalanan Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.
- Bertafakur dan merenung: Isra Mi’raj mendorong kita untuk merenungkan ciptaan Allah SWT dan mencari hikmah di balik setiap peristiwa dalam kehidupan.
- Bersikap tabah menghadapi cobaan: Peristiwa ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dan sabar dalam menghadapi ujian hidup.
- Memperkuat keyakinan: Isra Mi’raj mengajarkan kita untuk memperkuat keyakinan kita terhadap Allah SWT dan ajaran Islam.
Dalam konteks kehidupan modern yang penuh dengan tantangan dan godaan, hikmah Isra Mi’raj menjadi pedoman yang sangat berharga. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya spiritualitas, ketabahan, dan keimanan dalam menghadapi segala kesulitan dan menjalani kehidupan yang bermakna sesuai dengan ajaran Islam. Semoga hikmah Isra Mi’raj dapat menginspirasi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan menjalankan kehidupan yang diridhoi Allah SWT.