Memilih pasangan hidup merupakan keputusan penting yang berdampak besar pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam Islam, pernikahan bukan sekadar pelengkap hidup, melainkan sebuah ikatan suci yang menjembatani dua jiwa untuk saling mendukung dalam meraih ridho Allah. Oleh karena itu, Islam memberikan panduan dan kriteria yang jelas dalam memilih pasangan, agar pernikahan menjadi sumber kebaikan dan berkah.
Empat Kriteria Utama dalam Islam
Rasulullah SAW, sebagai teladan umat, mengajarkan kita untuk memilih pasangan berdasarkan empat kriteria utama, yang tertuang dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah RA:
"Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung." (HR Bukhari)
Mari kita bahas lebih lanjut keempat kriteria ini:
1. Hartanya:
Kriteria harta dalam memilih pasangan bukan berarti mengejar kekayaan semata, melainkan lebih kepada kesetaraan ekonomi. Ibnu Hajar dalam kitab Fath Al-Bari menjelaskan bahwa kesetaraan ekonomi dalam pernikahan dapat membantu terwujudnya stabilitas dan kesejahteraan rumah tangga. Pasangan yang memiliki kesamaan dalam hal finansial cenderung lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan hidup bersama dan membangun masa depan yang lebih baik.
2. Keturunannya:
Keturunan yang baik merupakan aset berharga dalam pernikahan. Memilih pasangan dari keluarga yang memiliki latar belakang baik, seperti keturunan orang saleh atau berpendidikan, dapat menjadi faktor positif dalam membangun keluarga yang harmonis. Hal ini karena keluarga yang baik cenderung mendukung pendidikan agama dan nilai-nilai kebaikan bagi pasangan tersebut.
3. Kecantikannya:
Islam memperbolehkan seseorang untuk memilih pasangan yang sedap dipandang mata, karena kecantikan dapat membawa kebahagiaan bagi pasangan. Namun, Islam mengingatkan agar kecantikan tidak menjadi kriteria utama jika tidak disertai dengan agama yang baik. Kecantikan fisik hanyalah salah satu aspek, dan tidak boleh menjadi satu-satunya faktor penentu dalam memilih pasangan hidup.
4. Agamanya:
Kriteria yang paling utama dan tidak boleh ditawar adalah agama. Pasangan yang taat beragama akan menjaga hubungan dengan prinsip-prinsip Islam dan membangun rumah tangga yang penuh berkah. Menikahi seseorang yang baik agamanya berarti memilih seseorang yang dapat membawa kita kepada kebaikan, keberkahan, dan keselamatan, baik di dunia maupun akhirat.
"Janganlah kalian menikahi perempuan karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Janganlah menikahi mereka karena harta-harta mereka, bisa jadi harta-harta mereka itu membuat mereka sesat. Akan tetapi nikahilah mereka berdasarkan agamanya. Seorang budak perempuan berkulit hitam yang telinganya sobek tetapi memiliki agama adalah lebih utama." (HR Ibnu Majah)
Hadits ini dengan tegas menunjukkan bahwa agama merupakan faktor penentu utama dalam memilih pasangan hidup. Kecantikan dan harta hanyalah pelengkap, dan tidak akan membawa kebahagiaan sejati tanpa diiringi dengan keimanan dan ketaatan kepada Allah.
Sunnah Nabi dalam Menikah
Selain empat kriteria utama, Rasulullah SAW juga memberikan panduan dalam memilih pasangan melalui sunnah-sunnah beliau dalam menikah. Berikut adalah sepuluh sunnah Nabi yang dapat menjadi pedoman:
1. Kualitas Agama:
Memilih pasangan yang memiliki kualitas agama yang baik sangat penting, karena hal ini akan menjadi pondasi dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Pasangan yang taat beragama cenderung memiliki nilai-nilai moral yang kuat, sehingga dapat saling mendukung dalam menjalani kehidupan beragama.
2. Diutamakan Perawan:
Meskipun Rasulullah menikahi para janda, namun beliau tetap menganjurkan para sahabat untuk menikahi perawan. Hal ini dikarenakan perawan memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Lebih segar mulutnya: Perawan cenderung memiliki lisan yang lebih lembut dan santun dalam berkomunikasi.
- Lebih banyak anaknya: Perawan memiliki potensi untuk melahirkan lebih banyak anak.
- Lebih ridho dengan yang sedikit: Perawan cenderung lebih mudah beradaptasi dan bersyukur dengan apa yang dimiliki.
"Hendaklah kalian menikah dengan perawan, karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih ridho dengan yang sedikit." (HR. Ibnu Majah)
3. Keturunan:
Keturunan yang baik menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih pasangan, karena dapat mempengaruhi karakter dan akhlak anak-anak di masa depan. Pasangan dari keluarga yang baik biasanya memiliki nilai-nilai yang positif dan bisa menjadi contoh yang baik bagi generasi selanjutnya.
4. Kesuburan:
Kesuburan menjadi faktor penting dalam memilih pasangan, terutama bagi mereka yang menginginkan keturunan. Memiliki pasangan yang subur dapat meningkatkan peluang untuk memiliki anak, yang merupakan salah satu tujuan utama dalam pernikahan.
5. Kecantikan dan Kepatuhan:
Kecantikan fisik dapat menarik perhatian, namun kepatuhan dan kesetiaan pasangan terhadap suami juga sangat penting untuk keharmonisan rumah tangga. Kecantikan yang diimbangi dengan akhlak yang baik akan menciptakan rasa saling menghargai dan mencintai dalam pernikahan.
6. Kepintaran dan Kebaikan Akhlak:
Memilih pasangan yang cerdas dan berakhlak baik akan mendukung komunikasi yang baik dalam rumah tangga. Kepintaran membantu dalam pengambilan keputusan, sementara akhlak yang baik akan menjaga keharmonisan dan saling menghormati di antara pasangan.
7. Bukan Kerabat Dekat:
Secara sains, menikah dengan kerabat dekat dapat meningkatkan risiko masalah genetik pada anak, serta dapat menimbulkan konflik keluarga. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memilih pasangan dari luar keluarga agar hubungan lebih sehat dan harmonis.
8. Mahar yang Setara:
Mahar yang setara antara pasangan menunjukkan adanya kesetaraan dan saling menghormati dalam hubungan. Hal ini juga mencerminkan komitmen dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam pernikahan.
9. Belum Punya Anak:
Rasulullah SAW menganjurkan untuk memilih pasangan yang belum punya anak. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk memulai keluarga baru tanpa beban masa lalu.
10. Bukan Wanita yang Diceraikan:
Dianjurkan untuk memilih pasangan yang belum pernah mengalami perceraian agar dapat memulai hubungan yang lebih stabil dan harmonis.
Kesimpulan
Memilih pasangan hidup merupakan langkah penting dalam kehidupan. Islam memberikan panduan yang komprehensif, baik melalui kriteria utama maupun sunnah Nabi, untuk membantu kita menemukan pasangan yang tepat dan membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Dengan mengikuti pedoman Islam, kita dapat berharap untuk meraih kebahagiaan dan keberkahan dalam pernikahan, baik di dunia maupun di akhirat.