ERAMADANI.COM, JAKARTA – Selasa (15/10/2019) hari ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Khususnya di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan, agar masyarakat lebih waspada terhadap perubahan lingkungan yang terjadi akhir akhir ini.
Dilansir dari Republika.co.id, deputi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo, mengatakan BMKG mengupayakan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di daerah terjadinya karhutla tersebut.
TMC Mengurangi Sebaran Asap Karhutla
Dengan cara melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC), yang merupakan teknologi untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan.
Yakni dengan cara melakukan penyemaian awan cloud seeding dan menggunakan bahan-bahan yang bersifat higroskopik atau menyerap air.
Sehingga proses pertumbuhan butir butir hujan dalam awan akan meningkat, akan mempercepat turunya hujan.
Upaya tersebut sudah dilakukan di daerah yang terkena kabut asap seperti Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Upaya dari teknologi modifikasi cuaca ini dilakukan oleh beberapa lembaga yaitu BMKG bekerjasama dengan TNI, BPPT, dan BNPB.
Mulyono menghibau kepada masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di wilayah dekat karhutla untuk selalu mewaspadai dan berhati hati akan adanya potensi sebaran asap.
Ia menyebutkan berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP, dan NOAA-20 selama sepekan terakhir ini sejak tanggal 8 Oktober 2019 – 14 Oktober 2019.
Sejak tanggal 9 Oktober 2019 lalu, BMKG mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia, tercatat sebesar 1.547 titik.
Titik panas tersebut, muncul di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Timur.
Sedangkan jumlah titik panas di Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat cenderung menurun.
Berdasarkan pantauan citra Himawari-8 dan potensi angin bergerak ke arah Barat Daya, sebaran asap dari jumlah titik hotspot ini cenderung meluas.
Khususnya di daerah Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatra Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Meski di beberapa wilayah Sumatra dan kalimantan sudah mulai turun hujan ringan, namun masyarakat masih harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan.
Ia menambahkan, bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan 24 jam.
Yaitu melalui call center 021-6546315/18, http://www.bmkg.go.id. Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (ZAN)