Jakarta, 11 Desember 2024 – Debat publik terkait sertifikasi pendakwah kembali memanas, dipicu oleh berbagai kontroversi yang melibatkan sejumlah tokoh agama. Permintaan akan regulasi yang lebih tegas dan sistem sertifikasi resmi bagi para pendakwah pun semakin menggema. Di tengah hiruk-pikuk ini, Masjid Istiqlal, melalui Lembaga Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI), memberikan kontribusi nyata dengan menyelenggarakan yudisium bagi 38 kader ulama, menandai tonggak penting dalam upaya mencetak pemimpin agama yang kompeten dan berwawasan global.
Sertifikasi pendakwah, dalam konteks Indonesia yang majemuk, bukan sekadar isu formalitas. Ia merupakan kebutuhan mendesak untuk menjawab tantangan dakwah di era digital yang sarat dengan informasi menyesatkan dan potensi penyebaran paham radikalisme. Sertifikasi yang kredibel, diharapkan mampu menyaring dan memastikan bahwa para pendakwah memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam yang benar, mampu berkomunikasi secara efektif, dan memahami konteks sosial-budaya serta kebangsaan Indonesia. Proses sertifikasi yang terstruktur, yang idealnya melibatkan lembaga-lembaga resmi seperti Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan organisasi-organisasi Islam lainnya, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dakwah secara keseluruhan, menciptakan ruang dakwah yang inklusif dan damai, serta mencegah penyalahgunaan mimbar agama untuk menyebarkan ideologi ekstrem atau intoleransi.
PKUMI, sebuah lembaga pendidikan yang digagas oleh Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar sejak tahun 2021, berkomitmen untuk mencetak kader ulama yang tidak hanya menguasai ilmu agama secara mendalam, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan dan wawasan global. Kerjasama strategis dengan berbagai pihak, termasuk Kemenag, Kementerian Keuangan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Universitas PTIQ Jakarta, menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun sistem pendidikan kader ulama yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.
PKUMI menawarkan tiga program beasiswa unggulan: Magister Pendidikan Kader Ulama (S2 PKU), Magister Pendidikan Kader Ulama Perempuan (S2 PKUP), dan Doktor Pendidikan Kader Ulama (S3 PKU). Kurikulumnya dirancang secara komprehensif, mengkombinasikan pendidikan formal di Universitas PTIQ dengan program penguatan kapasitas di PKUMI yang berfokus pada pembentukan karakter dan kepemimpinan ulama bertaraf internasional. Program penguatan kapasitas ini berlangsung selama 3 bulan untuk program magister dan 6 bulan untuk program doktor, berupa pelatihan intensif yang dirancang untuk membekali para kader ulama dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tantangan dakwah masa kini.
Keunggulan PKUMI juga terletak pada jaringan kerjasama internasionalnya yang luas. Lembaga ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi ternama di dunia, baik di Barat maupun Timur Tengah, seperti University of California, Riverside di Amerika Serikat dan Universitas Al-Azhar di Mesir. Kerjasama ini memungkinkan para kader ulama untuk berinteraksi dengan para akademisi dan pemimpin agama internasional, memperluas wawasan dan memperkaya pemahaman mereka tentang Islam dalam konteks global.
"Profil lulusan PKUMI diharapkan mampu mencetak kader-kader ulama yang menguasai keilmuan Islam klasik dan kontemporer sehingga dapat menjadi rujukan dalam aspek perilaku dan keilmuan ke-Islam-an bagi masyarakat baik lokal maupun internasional," ujar Menteri Agama RI, menekankan pentingnya peran lulusan PKUMI dalam membentuk wajah Islam Indonesia yang moderat dan berwawasan global. Beliau juga menambahkan, "Pelajari Islam dari akar, jangan langsung pada ranting. Motto kita di PKUMI adalah Moderat Mendunia," menunjukkan komitmen PKUMI untuk mendalami ajaran Islam secara kaffah dan menyebarkan nilai-nilai moderasi ke seluruh dunia.
Program PKUMI yang sepenuhnya dibiayai oleh LPDP telah berhasil mencetak 500 mahasiswa, terdiri dari mahasiswa program magister dan doktor. Yudisium 38 kader ulama pada tanggal 11 Desember 2024 merupakan bukti nyata keberhasilan program ini. Wisuda dan pengukuhan resmi akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2024 di Masjid Istiqlal, dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, menunjukkan dukungan pemerintah terhadap program ini.
"Alhamdulillah, hari ini kami yudisium 38 Kader Ulama Masjid Istiqlal. Besok tanggal 12 Desember 2024 kami akan melakukan wisuda dan pengukuhan untuk angkatan pertama sebanyak 38 mahasiswa di Masjid Istiqlal," ungkap Direktur PKUMI, Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, M.A. Beliau menambahkan, "Pengukuhan akan dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia."
Keberhasilan PKUMI dalam mencetak kader ulama yang berkualitas tidak hanya menjadi kebanggaan Masjid Istiqlal, tetapi juga menjadi kontribusi penting bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern. "Ini adalah produk ulama yang telah dihasilkan oleh Masjid Istiqlal melalui PKUMI yang bekerjasama dengan Kementerian Agama RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Kementerian PPPA RI, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Universitas PTIQ Jakarta," tegas Ahmad Thib Raya. Ia berharap, "Produk PKUMI kami harapkan menjadi Kader Ulama Masjid Istiqlal yang jadi role model ulama Indonesia dan dunia."
Yudisium ini bukan sekadar pencapaian akademis, melainkan momentum penting dalam upaya membangun jaringan ulama internasional yang berkomitmen pada nilai-nilai moderasi, toleransi, dan perdamaian. Para kader ulama yang telah menyelesaikan pendidikan di PKUMI diharapkan mampu menjadi agen perubahan, menebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dan menjadi rujukan bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan global. Keberhasilan PKUMI menjadi bukti bahwa pendidikan agama yang berkualitas dan berwawasan global dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern. Semoga para lulusan PKUMI dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, menjadi teladan bagi umat, dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.