Mina, Arab Saudi – Di jantung Tanah Haram, sekitar enam kilometer sebelah timur Makkah, berdiri Masjid Al-Khaif di Mina. Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini menyimpan sejarah yang begitu monumental dan sarat makna spiritual: sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa 70 nabi pernah melaksanakan salat di tempat suci ini. Keberadaan masjid ini menjadikannya situs bersejarah yang amat penting bagi umat Islam di seluruh dunia, mengukuhkan posisinya sebagai saksi bisu perjalanan panjang dakwah para utusan Tuhan.
Letak Masjid Al-Khaif yang strategis, di selatan Bukit Mina dan dekat dengan Jamrah Al-Sugra, semakin memperkuat signifikansi historisnya. Kedekatannya dengan lokasi penting ritual haji ini menjadikan masjid tersebut bukan hanya tempat beribadah, melainkan juga bagian integral dari sejarah dan pelaksanaan ibadah haji itu sendiri. Setiap tahun, selama musim haji, masjid ini dibanjiri oleh jutaan jemaah dari berbagai penjuru dunia, menciptakan atmosfer spiritual yang begitu kental dan memukau. Mereka datang untuk menunaikan ibadah, merasakan aura sejarah yang meliputi tempat ini, dan merenungkan perjalanan panjang para nabi yang pernah melangkah di tanah yang sama.
Riwayat mengenai 70 nabi yang pernah salat di Masjid Al-Khaif bersumber dari hadits dengan sanad hasan, sebagaimana diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mujam Aswath. Meskipun sanad hasan bukanlah kategori hadits paling kuat, namun riwayat ini tetap memiliki bobot dan nilai sejarah yang signifikan. Keberadaan riwayat ini telah mengukuhkan status Masjid Al-Khaif sebagai tempat yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa bagi umat Islam. Riwayat ini menjadi penguat bagi keyakinan jemaah akan keberkahan dan keutamaan beribadah di tempat yang pernah dikunjungi oleh para nabi—utusan Allah yang membawa risalah-Nya kepada umat manusia.
Masjid Al-Khaif sendiri telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan untuk mengakomodasi jumlah jemaah yang terus meningkat, terutama selama musim haji. Salah satu perluasan signifikan dilakukan pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1407 H (1987 M), yang meningkatkan luas area masjid hingga mencapai 23.500 meter persegi. Perluasan ini menunjukkan komitmen pemerintah Arab Saudi dalam menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah yang memiliki arti penting bagi umat Islam global. Kini, masjid ini berdiri megah dengan empat menara yang menjulang tinggi, menjadi penanda penting di lanskap Mina.
Menjelang musim haji setiap tahunnya, pemerintah Arab Saudi, melalui Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan, selalu melakukan persiapan yang matang untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah. Persiapan tersebut meliputi berbagai aspek, mulai dari hal-hal yang tampak kasat mata hingga detail yang mungkin luput dari perhatian. Pada tahun 2024 misalnya, persiapan yang dilakukan meliputi pemasangan karpet baru yang nyaman dan bersih, pembersihan menyeluruh area masjid, sanitasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan jemaah, pemeliharaan sistem pendingin ruangan (AC) untuk kenyamanan di tengah cuaca panas, perbaikan sistem pencahayaan yang memadai, dan perawatan toilet yang terjaga kebersihannya.
Selain itu, upaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah juga dilakukan dengan mengaktifkan sistem pengawasan melalui layar elektronik dan kamera CCTV di berbagai titik di dalam dan sekitar masjid. Hal ini bertujuan untuk memantau situasi, mencegah kejadian yang tidak diinginkan, dan memberikan rasa aman bagi para jemaah yang sedang beribadah. Semua upaya ini mencerminkan komitmen pemerintah Arab Saudi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para peziarah yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk menunaikan ibadah haji.
Masjid Al-Khaif bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan juga representasi dari sejarah panjang dan kekayaan spiritual Islam. Riwayat tentang 70 nabi yang pernah salat di masjid ini menjadikannya situs yang sangat istimewa dan dihormati. Keberadaan masjid ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah Arab Saudi dalam menjaga dan melestarikan warisan sejarah Islam, serta memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah yang datang untuk menunaikan ibadah haji.
Keberadaan Masjid Al-Khaif juga memiliki implikasi penting bagi pemahaman sejarah Islam. Masjid ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan dakwah para nabi. Dengan demikian, masjid ini menjadi tempat yang sangat penting bagi para peneliti sejarah Islam untuk mempelajari dan memahami lebih dalam tentang sejarah perkembangan Islam. Arsitektur masjid, serta berbagai artefak yang mungkin ditemukan di sekitar masjid, dapat memberikan informasi berharga tentang kehidupan dan budaya masyarakat pada masa lalu.
Lebih jauh lagi, Masjid Al-Khaif dapat menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia. Kisah para nabi yang pernah salat di masjid ini dapat menjadi teladan dan motivasi bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam dan menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan. Masjid ini juga dapat menjadi tempat untuk merenungkan perjalanan hidup para nabi dan mengambil hikmah dari pengalaman mereka.
Keberadaan Masjid Al-Khaif juga memiliki peran penting dalam mempererat persatuan umat Islam. Setiap tahun, selama musim haji, jutaan jemaah dari berbagai negara dan budaya berkumpul di masjid ini untuk melaksanakan ibadah. Hal ini menciptakan suasana persaudaraan dan kebersamaan di antara umat Islam dari seluruh dunia. Masjid ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama Islam.
Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang pesat, Masjid Al-Khaif juga dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah dan pendidikan Islam. Dengan memanfaatkan teknologi, kisah dan sejarah Masjid Al-Khaif dapat disebarluaskan ke seluruh dunia, sehingga dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi umat Islam di berbagai belahan dunia. Hal ini dapat membantu dalam memperkuat pemahaman dan pengamalan ajaran Islam di tengah masyarakat modern.
Kesimpulannya, Masjid Al-Khaif di Mina bukanlah sekadar tempat ibadah biasa. Ia merupakan situs bersejarah yang sarat makna spiritual dan memiliki nilai historis yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Riwayat tentang 70 nabi yang pernah salat di masjid ini, ditambah dengan upaya pemerintah Arab Saudi dalam menjaga dan melestarikan masjid ini, menjadikan Masjid Al-Khaif sebagai tempat yang patut dihormati dan dikunjungi oleh setiap muslim yang memiliki kesempatan. Masjid ini bukan hanya saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi dan penguat persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia. Keberadaannya menjadi simbol kekayaan spiritual dan sejarah Islam yang terus lestari hingga kini.