ERAMADANI.COM, DENPASAR – Teh adalah salah satu minuman yang sangat akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang kerap digunakan menjadi teman ngobrol, makan, atau bersantai di pagi atau sore hari.
Mungkin hampir setiap hari kita mengonsumsinya dalam bentuk yang berbeda, karena memiliki rasa dan aroma yang khas, serta memiliki manfaat untuk tubuh.
Dilansir dari Kompas.com, polifenol tanaman, antioksidan, katekin, dan phytochemical lainnya yang terkandung dalam teh bermanfaat bagi otak dan kesehatan kognitif.
Kafein dan asam amino L-Theanine, keduanya hanya ditemukan bersamaan di dalam teh, dan telah terbukti membantu mengurangi kelelahan mental, serta meningkatkan kerja memori.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan, meminumnya saja dapat mengurangi risiko demensia.
Demansia merupakan kumpulan penyakit dengan gejala yang mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain.
Seringkali, memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik terpengaruh dari beberapa bentuk demensia yang mengubah kepribadian.
Teh Bagi Kesehatan Otak
Sebuah studi dari National University of Singapore menunjukkan, minum teh dari waktu ke waktu memiliki efek positif pada fungsi otak, struktur dan organisasi.
Dan konektivitas fungsional yang lebih besar, penelitian ini melibatkan 36 orang tua dalam kondisi sehat yang minum teh selama 25 tahun atau lebih.
Peneliti ini menemukan bahwa efek positif pada struktur otak, fungsi, organisasi, serta mereka yang minum teh maksimal empat kali seminggu sekitar 25 tahun.
Akan memiliki kekuatan konektivitas fungsional yang lebih besar, menurut Feng Lei, asisten profesor National University of Singapore mengambil sebuah analogi.
Contoh lalu lintas jalan dengan mempertimbangkan daerah otak sebagai tujuan, sedangkan koneksi antara daerah otak adalah jalanan.
Ketika sistem jalan lebih teratur, pergerakan kendaraan dan penumpang lebih efisien, dan menggunakan lebih sedikit sumber daya.
Demikian pula ketika koneksi antar daerah otak lebih terstruktur, pemrosesan informasi dapat dilakukan dengan lebih efisien, jelas Feng.
Studi sebelumnya mengungkapkan, bahwa peminum teh memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan yang bukan peminum teh.
Hasil saat ini terkait dengan jaringan otak secara tidak langsung menunjukkan bahwa efek positif dari minum ini secara teratur.
Dapat meningkatkan organisasi otak yang dihasilkan dengan mencegah gangguan pada koneksi antar wilayah.
Studi ini juga menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang organisasi otak dan hubungannya yang rumit dengan kinerja kognitif.
Para peneliti berencana untuk terus meneliti efek teh dan senyawa bioaktifnya terhadap penurunan kognitif.
Jangka pendek minum teh dikaitkan dengan peningkatan fungsi eksekutif, waktu reaksi sederhana, dan pengurangan kesalahan dalam tugas kognitif. (MYR)