Makkah, Arab Saudi – Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) mengeluarkan peringatan serius terkait potensi hujan lebat yang disertai ancaman banjir bandang dan hujan es di sejumlah wilayah, termasuk kota suci Makkah. Peringatan ini dikeluarkan menjelang puncak musim umrah yang diperkirakan terjadi pada bulan Maret 2025, saat jutaan jamaah dari seluruh dunia akan memadati kota-kota suci di Arab Saudi.
Hujan lebat yang diperkirakan akan berlangsung hingga Kamis, 20 Februari 2025, mengancam sejumlah wilayah penting di Arab Saudi. NCM memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan melanda Riyadh, Ha’il, Al-Qassim, Provinsi Timur, Perbatasan Utara, Makkah, dan Madinah. Namun, peringatan khusus diberikan kepada Makkah, yang berpotensi mengalami dampak paling parah berupa banjir bandang dan hujan es.
"Prakiraan cuaca menunjukkan hujan ringan hingga sedang disertai angin kencang yang menimbulkan debu dan pasir dengan potensi banjir bandang dan hujan es," demikian bunyi pernyataan resmi NCM yang dikutip dari Gulf News pada Selasa (18/2/2025). Pernyataan ini menekankan urgensi kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda.
Ancaman cuaca ekstrem ini tidak hanya membayangi Makkah. Sejumlah provinsi lain juga masuk dalam zona bahaya. Provinsi Taif, Maysan, Adham, Al Ardiyat, Ald Muwayh, Khurma, Raniyah, Turubah, Bahrah, Al Jumum, Khulays, dan Al Kamil diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi. Sebagian besar provinsi di Al Baha diperkirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang hingga Selasa (18/2). Sementara itu, Riyadh, Al Qassim, Ha’il, Najran, Provinsi Timur, Madinah, perbatasan Utara, dan Al Jawf juga akan menghadapi kondisi cuaca serupa, dengan tambahan ancaman angin kencang yang berpotensi menimbulkan badai debu dan pasir.
Situasi ini semakin diperparah dengan prediksi angin kencang dengan kecepatan mencapai 40-49 km/jam yang akan melanda Jeddah, Shuaiba, dan Al Leith. Kecepatan angin yang tinggi ini berpotensi menyebabkan berkurangnya jarak pandang secara signifikan, serta gelombang laut tinggi yang dapat mengganggu navigasi maritim dan aktivitas di pelabuhan. Kondisi ini menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh otoritas setempat dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem.
Menanggapi ancaman cuaca ekstrem ini, NCM mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat Arab Saudi untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari otoritas terkait. Penting bagi masyarakat untuk secara berkala mengecek informasi cuaca terbaru melalui saluran resmi, guna memastikan informasi yang akurat dan terupdate. Imbauan ini sangat penting mengingat potensi dampak yang luas dan serius dari cuaca buruk yang diprediksi.
Lebih lanjut, Badan Meteorologi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara, terutama di wilayah yang berpotensi terdampak banjir. Hindari melintasi daerah rawan banjir dan selalu waspada terhadap perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba. Kepatuhan terhadap imbauan ini sangat krusial untuk meminimalisir risiko kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi. Masyarakat juga didorong untuk terus memantau informasi terbaru dari sumber resmi demi memastikan keselamatan diri dan keluarga.
Kehadiran jutaan jamaah umrah dari berbagai negara di Makkah dan kota-kota suci lainnya menambah kompleksitas situasi. Puncak musim umrah yang diperkirakan terjadi pada bulan Ramadan, bertepatan dengan Maret 2025, akan menghadirkan tantangan besar dalam hal manajemen risiko dan penanggulangan bencana. Jumlah jamaah yang sangat besar meningkatkan kerentanan terhadap dampak cuaca buruk, sehingga upaya pencegahan dan mitigasi bencana menjadi semakin penting.
Pemerintah Arab Saudi, melalui berbagai lembaga terkait, diharapkan telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi potensi bencana alam ini. Langkah-langkah tersebut meliputi sistem peringatan dini yang efektif, evakuasi dan relokasi warga di daerah rawan bencana, serta penyediaan tempat penampungan sementara yang memadai. Koordinasi yang efektif antar lembaga pemerintah dan swasta juga sangat penting untuk memastikan respon yang cepat dan terkoordinir dalam menghadapi situasi darurat.
Keberhasilan dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini akan bergantung pada kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti imbauan dan peringatan dini, serta kesiapan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan sumber daya yang memadai, akan menjadi kunci dalam meminimalisir dampak negatif dari hujan lebat dan potensi banjir bandang.
Situasi ini juga menyoroti pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan terhadap bencana alam. Pembangunan sistem drainase yang memadai, penggunaan teknologi untuk memantau kondisi cuaca secara real-time, dan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana merupakan langkah-langkah jangka panjang yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di seluruh dunia, termasuk di Arab Saudi. Kerjasama global dalam mitigasi perubahan iklim dan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana sangat penting untuk melindungi kehidupan dan harta benda di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, peringatan cuaca ekstrem dari NCM ini merupakan panggilan serius bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Dengan kerjasama dan kesiapan yang memadai, diharapkan dampak negatif dari hujan lebat dan potensi banjir bandang dapat diminimalisir, dan keselamatan jiwa dan harta benda dapat dijamin, terutama menjelang puncak musim umrah yang akan segera tiba. Peristiwa ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sistem peringatan dini, meningkatkan infrastruktur, dan memperkuat kerjasama antar lembaga dalam menghadapi tantangan bencana alam di masa mendatang. Semoga upaya pencegahan dan mitigasi bencana yang dilakukan dapat berjalan efektif dan meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.