• Tentang Kami
  • Berita
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Wisata Halal
  • Warga Net
  • Tim Redaksi
No Result
View All Result
Era Madani
  • Bali
  • Berita
  • Kabar
  • Featured
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Sejarah
  • Gagasan
  • Warga Net
  • Wisata Halal
Era Madani
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Wisata Halal
  • Warga Net
  • Tim Redaksi
    animate
No Result
View All Result
Era Madani
No Result
View All Result
Makkah Al-Mukarramah: Jejak Doa di Tanah Suci

Makkah Al-Mukarramah: Jejak Doa di Tanah Suci

fatkur rohman by fatkur rohman
in Inspirasi
0 0
0
334
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Makkah Al-Mukarramah, kota suci umat Islam, bukanlah sekadar pusat ritual ibadah haji dan umrah. Kota ini dipenuhi keberkahan dan keutamaan ilahiah, di mana setiap langkah terasa diiringi aura spiritual yang mendalam. Di antara sekian banyak keajaiban Makkah, terdapat beberapa lokasi yang secara khusus dipercaya sebagai tempat mustajab, tempat di mana doa-doa hamba-Nya dikabulkan oleh Allah SWT. Bagi jutaan umat Islam yang berduyun-duyun datang dari seluruh penjuru dunia, baik untuk menunaikan ibadah haji maupun umrah, kesempatan ini menjadi momen sakral untuk memperbanyak doa dan taqarub kepada Sang Khalik. Keutamaan Makkah sebagai tempat mustajab untuk berdoa semakin memperkuat nilai spiritual perjalanan suci ini. Berikut beberapa lokasi yang diyakini memiliki keistimewaan tersebut:

1. Multazam: Titik Pertemuan Doa dan Ijabah

Multazam, sebuah area sempit yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, merupakan salah satu lokasi yang paling dikenal sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Letaknya yang strategis, tepat di antara simbol suci umat Islam, menjadikan Multazam sebagai tempat yang sarat makna spiritual. Mengutip buku "Misteri Mukjizat Makkah & Madinah: 21 Kedahsyatan Yang Terjadi Di Kota Al-Mukaramah" karya Namin Asimah Asiz, Multazam diyakini sebagai tempat di mana doa-doa dikabulkan dengan segera.

Sunnah yang dianjurkan saat berdoa di Multazam adalah dengan meletakkan tangan, dada, dan pipi ke dinding Ka’bah di area tersebut. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan keutamaan Multazam sebagai tempat dikabulkannya doa. Hadits tersebut, meskipun redaksinya bervariasi antar perawi, menyatakan esensi yang sama: Multazam adalah tempat di mana doa-doa dipanjatkan dengan penuh harap akan dikabulkan Allah SWT. Beberapa riwayat hadits bahkan menyebutkan bahwa tidak ada seorang pun yang berdoa di Multazam kecuali doanya akan dikabulkan. (HR Al-Baihaqi, dengan catatan perbedaan redaksi dan sanad pada riwayat lain). Keyakinan ini telah terpatri dalam hati umat Islam selama berabad-abad, menjadikan Multazam sebagai destinasi spiritual yang tak pernah sepi dari jamaah yang khusyuk bermunajat. Atmosfer spiritual yang kental dan kerumunan jamaah yang berdoa dengan penuh harap menciptakan suasana yang sangat mengharukan dan menggetarkan jiwa. Meskipun kepadatan jamaah seringkali menjadi tantangan, pengalaman berdoa di Multazam tetap menjadi kenangan tak terlupakan bagi setiap peziarah.

2. Hijir Ismail: Menyatu dengan Suci Ka’bah

Makkah Al-Mukarramah: Jejak Doa di Tanah Suci

Hijir Ismail, area setengah lingkaran di sisi utara Ka’bah, merupakan bagian integral dari kompleks Ka’bah yang juga memiliki keutamaan luar biasa. Bukan hanya sebagai tempat mustajab untuk berdoa, Hijir Ismail juga diperbolehkan untuk melaksanakan salat sunnah. Kedekatannya dengan Ka’bah, rumah Allah SWT, menjadikan Hijir Ismail tempat yang sangat istimewa.

Rasulullah SAW bersabda, "Salat di Hijir Ismail itu seperti salat di dalam Ka’bah." (HR At-Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan kesetaraan nilai spiritual antara salat di Hijir Ismail dan salat di dalam Ka’bah itu sendiri. Pernyataan ini bukan sekadar penegasan geografis, melainkan juga pengakuan atas keutamaan spiritual yang melekat pada Hijir Ismail. Bagi jamaah, kesempatan untuk salat di Hijir Ismail merupakan anugerah yang tak ternilai harganya, sekaligus kesempatan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Suasana khusyuk dan tenang di Hijir Ismail, meskipun di tengah kerumunan jamaah, menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam dan tak terlupakan.

3. Maqam Ibrahim: Jejak Langkah Nabi Khalilullah

Maqam Ibrahim, beberapa meter di belakang Ka’bah, bukan sekadar tempat bersejarah, melainkan juga tempat yang dipenuhi keberkahan. Tempat ini merupakan jejak langkah Nabi Ibrahim AS saat membangun Ka’bah, sebuah peristiwa monumental dalam sejarah Islam. Keistimewaan Maqam Ibrahim bahkan disebutkan langsung dalam Al-Qur’an, menunjukkan kedudukannya yang sangat penting dalam agama Islam.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman: "…dan jadikanlah sebagian dari tempat Ibrahim itu sebagai tempat shalat…" (QS. Al-Baqarah: 125). Ayat ini secara eksplisit menyebutkan Maqam Ibrahim sebagai tempat salat, menunjukkan keutamaan dan kesucian tempat tersebut. Berdoa di Maqam Ibrahim, di tempat di mana Nabi Ibrahim AS pernah berdiri, merupakan pengalaman spiritual yang sangat mendalam. Jamaah seringkali berdoa di sini dengan penuh khusyuk, memohon ampun dan ridha Allah SWT, serta memohon keberkahan untuk kehidupan mereka. Keberadaan Maqam Ibrahim sebagai bagian dari sejarah pembangunan Ka’bah semakin memperkuat nilai spiritual dan keutamaan tempat ini.

4. Di Bawah Mizab Ar-Rahmah: Turunnya Rahmat Ilahiah

Mizab Ar-Rahmah, pancuran emas di atap Ka’bah, dipercaya sebagai tempat turunnya rahmat Allah SWT. Lokasi di bawah pancuran ini, yang berada di dalam area Hijir Ismail, juga dikenal sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Jamaah dapat berdoa di sini saat salat atau duduk di area tersebut, menikmati suasana spiritual yang sangat khusyuk. Kepercayaan akan turunnya rahmat ilahiah di area ini semakin memperkuat keyakinan akan keutamaan berdoa di bawah Mizab Ar-Rahmah. Meskipun aksesnya terbatas karena letaknya di dalam Hijir Ismail, kesempatan untuk berdoa di tempat ini tetap menjadi momen yang sangat berharga bagi jamaah.

5. Bukit Shafa dan Marwah: Jejak Langkah Siti Hajar

Bukit Shafa dan Marwah, dua bukit yang menjadi bagian dari sa’i dalam ibadah haji dan umrah, juga merupakan tempat yang diyakini mustajab untuk berdoa. Dalam setiap putaran sa’i, jamaah dianjurkan untuk berhenti sejenak di kedua bukit tersebut, menghadap Ka’bah, dan memanjatkan doa. Kisah Siti Hajar yang berlari-lari antara Shafa dan Marwah mencari air untuk putranya, Ismail, menjadikan kedua bukit ini sarat dengan nilai sejarah dan spiritual yang mendalam. Berdoa di bukit Shafa dan Marwah merupakan bentuk penghormatan dan penghayatan akan perjuangan Siti Hajar, sekaligus kesempatan untuk memohon keberkahan dan kekuatan dari Allah SWT.

6. Masjidil Haram: Pusat Keberkahan dan Ibadah

Masjidil Haram, kompleks masjid yang mengelilingi Ka’bah, secara keseluruhan merupakan tempat yang dipenuhi keberkahan. Doa-doa yang dipanjatkan di dalam Masjidil Haram memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda, "Salat di Masjidil Haram lebih utama dari 100.000 salat di tempat lain." (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan keutamaan salat di Masjidil Haram, dan secara implisit juga menunjukkan keutamaan berdoa di tempat suci ini. Suasana spiritual yang kental, kerumunan jamaah yang khusyuk beribadah, dan kedekatan dengan Ka’bah menjadikan Masjidil Haram tempat yang ideal untuk memperbanyak doa dan taqarub kepada Allah SWT. Setiap sudut Masjidil Haram terasa dipenuhi dengan aura spiritual yang mendalam, menciptakan suasana yang sangat kondusif untuk bermunajat dan memohon kepada Sang Pencipta.

Kesimpulan:

Perjalanan spiritual ke Makkah Al-Mukarramah merupakan kesempatan yang tak ternilai bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berdoa di tempat-tempat mustajab yang telah disebutkan di atas dapat memperkuat ikatan spiritual dan meningkatkan peluang dikabulkannya doa. Namun, perlu diingat bahwa keutamaan tempat-tempat tersebut tidak mengurangi pentingnya keikhlasan, kesungguhan, dan kesabaran dalam berdoa. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, doa yang dipanjatkan dengan hati yang tulus dan penuh harap akan selalu diterima, di mana pun dan kapan pun. Semoga perjalanan spiritual ke Makkah Al-Mukarramah memberikan pengalaman yang mendalam dan penuh keberkahan bagi setiap jamaah.

Previous Post

Tantangan Fisik Ibadah Haji: Jemaah Hadapi Jarak Tempuh Puluhan Kilometer di Tanah Suci

Next Post

Timwas Haji DPR Temukan Disparitas Layanan di Sistem Multi-Syarikah: Antara Kenyamanan Ekstrem dan Kondisi Tak Manusiawi

fatkur rohman

fatkur rohman

Next Post
Timwas Haji DPR Temukan Disparitas Layanan di Sistem Multi-Syarikah: Antara Kenyamanan Ekstrem dan Kondisi Tak Manusiawi

Timwas Haji DPR Temukan Disparitas Layanan di Sistem Multi-Syarikah: Antara Kenyamanan Ekstrem dan Kondisi Tak Manusiawi

Wukuf di Arafah: Rukun Haji yang Tak Tergantikan di Armuzna

Wukuf di Arafah: Rukun Haji yang Tak Tergantikan di Armuzna

Kurban: Lebih dari Sekedar Ritual, Sebuah Transformasi Sosial dan Komitmen Ekologis di Era Konsumtif

Kurban: Lebih dari Sekedar Ritual, Sebuah Transformasi Sosial dan Komitmen Ekologis di Era Konsumtif

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Youtube Vimeo Instagram

Category

  • Bali
  • Berita
  • Budaya
  • Featured
  • Gagasan
  • Geopolitik, Kepemimpinan, Kaderisasi, Strategi Partai, Identitas Keumatan, Jaringan Global, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
  • Harmoni
  • Headline
  • Inspirasi
  • Kabar
  • Mancanegara
  • Olahraga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sejarah
  • Sponsored
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Warga Net
  • Wisata Halal

© 2020 EraMadani - Harmoni dan Inspirasi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • TENTANG KAMI
  • BERITA
  • BALI
  • KABAR
  • FEATURED
  • TIM REDAKSI

© 2020 EraMadani - Harmoni dan Inspirasi.